Share

Pesan Foto

Willy menghentikan langkahnya dan mengalihkan tangan yang sudah memegang gagang pintu. Pandangan pun teralihkan ke lantai sekilas dan tampak memikirkan bahwa Arya sudah memaafkan sosok ayahnya yang menyalahkan di masa lalu atas kejadian Kakak kandung tidur dengan ibu tiri. Senyuman terlukis tipis di bibir Willy, tetapi sebelum berucap telah disanggah oleh Arya.

“Pak Willy jangan berpikir bahwa aku sudah memaafkan Ayah. Aku belum memaafkannya karena butuh waktu dan proses untuk sembuh, Pak. Jadi, senyuman itu disimpan aja,” ujar Arya secepat kilat.

“Saya tahu, Tuan muda. Saya tersenyum karena … Tuan muda sudah mulai sedikit peduli dengan Tuan besar,” balas Willy lembut sambil menatap Arya yang duduk di sofa.

Bola mata Arya membulat besar saat mendengar ucapan Willy yang menyatakan dirinya bahwa telah sedikit perhatian dan peduli dengan sang Ayah. Arya berdehem lalu meletakkan alat canggih di nakas dan melangkah ke lantai dua. Belum sempat menaiki anak tangga, langkah Arya tertahan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status