Beranda / Urban / Menantu Sang Mafia / Dilarang Masuk!

Share

Dilarang Masuk!

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-12 17:21:21

"Ya, dia capo dei capi, Paman Ben. Marlon telah memastikan itu," kata Sharon.

Benigno menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ah, tidak, tidak. Pasti ada sesuatu yang salah di sini. Kalian pasti salah paham, Sharon. Aku juga sempat berpikir kalau Ethan mungkin saja adalah capo dei capi. Tapi ternyata setelah aku selidiki lagi, tak ada sesuatu yang bisa membuktikan kalau dia adalah capo dei capi. Yah, walaupun akhir-akhir ini sedikit mengejutkan saat tahu kalau dia adalah pemilik hotel Mare Nostrum, tapi tetap saja itu masih jauh dari kemungkinan kalau dia adalah capo dei capi," sangkal Benigno.

Sharon menghela napas.

"Entah bagaimana cara membuat paman percaya. Tapi Marlon telah memastikan itu, Paman. Maafkan aku harus memberitahukan ini pada Paman. Tetapi menantu paman itu, Ethan, dia adalah orang yang telah membunuh ayah kami lima tahun lalu," kenang Sharon.

Benigno mengernyitkan keningnya. Ia sedikit terkejut mendengar informasi yang baru saja dikatakan oleh Sharon ini. Ia memang tahu k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Pembunuh Bayaran

    "Dilarang masuk? Kenapa?" tanya Andrew heran.Simone Colazi tak menjawab. Hanya mengangguk kecil untuk membenarkan pertanyaan Andrew itu.Melihat sikap Simone yang seperti itu, Andrew menjadi kesal karenanya."Minggir!" perintah Andrew sembari mencoba menggeser Simone agar tidak menghalanginya masuk ke dalam ruang kerja ayahnya.Simone sedikit pun tak bergeming walaupun Andrew berusaha untuk menyingkirkan tubuhnya dari depan pintu ruang kerja Diego. Hal itu membuat tekanan darah Andrew menjadi seolah naik rasanya."Oh, ya ampun! Katakan padaku, Simone! Kenapa kau menghalangiku masuk ke ruang kerja ayah? Apa ayah menyembunyikan seseorang di sana?" tanya Andrew penuh selidik.Simone seperti biasa, pembawaannya selalu bersahaja. Pria itu hanya menanggapi dengan senyum tenang kekesalan Andrew dan bersikukuh menjaga pintu ruangan itu agar Andrew tak dapat masuk."Minggir!!" Tangan Andrew mendarat di pundak Simone Colazi dan mencengkramnya."Simone, jangan membuatku marah!" umpat Andrew ke

  • Menantu Sang Mafia   Dilarang Masuk!

    "Ya, dia capo dei capi, Paman Ben. Marlon telah memastikan itu," kata Sharon. Benigno menggeleng-gelengkan kepalanya."Ah, tidak, tidak. Pasti ada sesuatu yang salah di sini. Kalian pasti salah paham, Sharon. Aku juga sempat berpikir kalau Ethan mungkin saja adalah capo dei capi. Tapi ternyata setelah aku selidiki lagi, tak ada sesuatu yang bisa membuktikan kalau dia adalah capo dei capi. Yah, walaupun akhir-akhir ini sedikit mengejutkan saat tahu kalau dia adalah pemilik hotel Mare Nostrum, tapi tetap saja itu masih jauh dari kemungkinan kalau dia adalah capo dei capi," sangkal Benigno.Sharon menghela napas. "Entah bagaimana cara membuat paman percaya. Tapi Marlon telah memastikan itu, Paman. Maafkan aku harus memberitahukan ini pada Paman. Tetapi menantu paman itu, Ethan, dia adalah orang yang telah membunuh ayah kami lima tahun lalu," kenang Sharon.Benigno mengernyitkan keningnya. Ia sedikit terkejut mendengar informasi yang baru saja dikatakan oleh Sharon ini. Ia memang tahu k

  • Menantu Sang Mafia   Meminta Bantuan Benigno

    Usai kepergian Sharon dari rumah mereka, Crystal menatap Ethan dengan pandangan curiga. Hatinya bertanya-tanya apa benar apa yang dikatakan oleh wanita itu bahwa Ethan telah membunuh orang tua Sharon dan Marlon? "Kenapa kau menatapku seperti itu, Crys?" tanya Ethan saat melihat tatap penuh selidik dari istrinya itu.Mendengar itu Crystal malah melipat tangannya di depan dada. "Aku tahu kau pria yang misterius. Katakan padaku, Ethan. Apa kau masih menyembunyikan banyak hal dariku?" tanya Crystal.Ethan merangkul istrinya itu dan menuntunnya masuk ke dalam rumah. Crystal manut mensejajari langkah kaki Ethan."Aku tidak menyembunyikan apa-apa darimu, Crys," kata Ethan."Oh, ya?" sela Crystal tak percaya. Kini ia menghentikan langkah kakinya agar mereka berhenti sejenak. Ethan menatapnya."Kau bilang kau tak menyembunyikan apa-apa dariku. Tapi lihat! Sharon bilang kau membunuh ayahnya dan kau mengakui itu. Kau sungguh-sungguh membunuh ayah mereka, Ethan? Membunuh seorang manusia?" Cry

  • Menantu Sang Mafia   Ancaman Sharon

    "Dengarkan aku baik-baik, Sharon! Aku tidak tahu di mana kakakmu berada saat ini!" kata Ethan dengan tegas setelah wanita itu termundur hingga ke belakang akibat didorong oleh Ethan."Oh, ya? Kau kira aku percaya itu?! Pembunuh sepertimu yang telah membunuh ayahku, mana bisa dipercaya kalau dia tidak akan melakukan hal yang sama pada kakakku? Sekali kau pembunuh kau tetaplah pembunuh!" maki Sharon dengan lantang.Ethan tidak menghiraukan kata-kata Sharon itu. Ia sibuk merapikan rambut Crystal yang kusut akibat dijambak oleh tetangganya yang gila ini.Berbanding terbalik dengan Crystal yang tidak mempedulikan penampilannya yang lumayan kacau akibat perbuatan Sharon itu. Tadinya dia ingin membalas menjambak rambut Sharon dan memukulnya atau kalau perlu ia akan menginjak-injak wanita itu. Namun setelah mendengar kata-kata tudingan Sharon yang mengatakan kalau Ethan telah menculik Marlon dan bahkan yang lebih parah telah membunuh ayah dari kembar bersaudara itu, Crystal lebih tertarik pad

  • Menantu Sang Mafia   Seperti Gino Castello

    Satu minggu setelahnya di kediaman Huston, tampak terlihat Sharon Huston di kamarnya sedang sibuk menelepon beberapa orang dengan rasa gelisah."Maaf aku mengganggumu, Mark. Tapi apa aku boleh bertanya sesuatu? Hum ... ini bukan tentang bisnismu. Aku hanya ingin menanyakan apakah kau melihat Marlon seminggu ini?" tanya Sharon pada orang yang diteleponnya."Marlon? Tidak ada. Memangnya kenapa, Sharon? Apa Marlon pergi tanpa mengabarimu?" tanya balik pria yang berada di telepon itu.Sharon menghela napas."Entahlah. Dia tak mengatakan apa pun. Kau kan tahu dia bukan tipe orang yang suka berpamitan padaku jika dia hendak pergi kemana pun," keluh Sharon. "Jadi aku berpikir siapa tahu saja dia sedang berada di Brooklyn dan ada banyak urusan dengan Pulicane. Tetapi aku menelepon ke markas, mereka mengatakan tak ada Marlon di sana."Orang yang berada di seberang sana menghela napas. Di adalah sahabatnya Marlon yang bertempat tinggal di Inggris. Sharon meneleponnya karena telah seminggu Ma

  • Menantu Sang Mafia   Apa Dia Menggodamu?

    "Crys!!" Crystal mengalihkan pandangannya sebentar dari Marlon pada suaminya itu."Ayo!!" panggil Ethan sekali lagi."Sebentar, Ethan!" sahut Crystal.Setelah menyahuti panggilan suaminya itu, Crystal pun kini berpaling lagi pada Marlon. Pria itu menatapnya dengan senyum kemenangan."Jadi, dari ekspresi wajahmu itu itu artinya ayahmu, Benigno Mensina tidak tahu tentang hal itu, bahwasanya menantunya adalah capo dei capi. Apa aku benar?" tanya Marlon dengan seringai mengejek di bibirnya."Apa kau sedang mengancamku?" balas Crystal."Kau merasa terancam, Crys?" Lihatlah betapa menyebalkan senyum pria itu.Crystal tertawa kecil."Merasa terancam? Tentu saja tidak. Kenapa aku harus merasa terancam jika ayahku tahu kalau menantunya adalah capo dei capi?""Tentu ada alasan yang tak bisa kalian ungkapkan sehingga masih merahasiakan ini dari Papa Ben. Kalau alasan itu bukan sesuatu yang mengancam, lalu untuk apa kau dan Ethan tidak mengungkapkannya pada Papa Ben hingga sampai saat ini? Kau

  • Menantu Sang Mafia   Apa Ayahmu Tahu Tentang Ini?

    "Aku tidak pernah memprovokasi kalian, Crys," sangkal Marlon untuk menutupi malunya saat Crystal dengan gamblangnya menuduh ia memprovokasi pasangan suami istri itu."Ya, ya, ya. Kau pasti malu saat kami bisa membaca niat jelekmu itu, kan?" ejek Crystal.Marlon salah tingkah tentu saja. Rasanya ia merasa wajahnya sedikit memanas saat Crystal mengejeknya. Wanita itu! Astaga ..."Sayang, sudahlah! Jangan hiraukan dia. Aku rasa dia sudah termakan iming-iming Papa untuk menjadikannya menantu seorang Benigno Mensina. Hahaha!" tawa Crystal terdengar renyah namun tidak demikian di telinga seorang Marlon. Tawa itu terdengar begitu menyebalkan."Ap-apa maksudmu? Diiming-imingi?" Marlon menunjukkan keberatannya."Ya!" jawab Crystal dengan tegas.Jangan mengira aku tidak tahu kalau Papaku sedang berusaha ingin menjodohkan aku denganmu. Itu sebab dia menginginkan aku bercerai dengan Ethan kan?" tuding Crystal tanpa basa basi.Tentu saja tidak semudah itu bagi Marlon untuk mengakui tudingan Crysta

  • Menantu Sang Mafia   Provokasi Yang Gagal

    "Apa? Danilo?" Crystal memicingkan matanya tak mengerti. "Hei!! Apa maksudmu bertanya seperti itu? Apa ... apa maksudmu Ethan melakukan sesuatu pada polisi sialan itu? Kau menuduh Ethan melakukan hal seperti itu? Membunuh polisi itu?"Crystal sangat berang mendengar kata-kata tuduhan dari Marlon itu."Kau sungguh-sungguh tidak tahu diri, Marlon. Keluar dari mobilku dan pergi!!" usir Crystal.Marlon mengabaikan pekikan Crystal. Ia malah tanpa takut menatap menantang pada Ethan. Sementara orang yang diperlakukannya seperti itu hanya menatap Marlon datar. Entah apa maksud pria ini mengatakan hal seperti itu di depan Crystal. Apa Marlon mengatakan itu dengan sengaja agar Crystal tahu sisi buruknya?"Kenapa kau diam saja, Ethan? Aku sedang bertanya padamu. Apa tebakanku benar? Orang-orang itu yang bertentangan denganmu dan hilang, apa kau lenyapkan dengan cara seperti itu?" tanyanya Marlon dengan nada menyebalkan."Menurutmu?" Ethan lantas tersenyum sinis. Sebelah alisnya ikut terangk

  • Menantu Sang Mafia   Jadi Begitulah Caramu Melenyapkan?

    Seperti yang telah disetujui oleh Ethan, ia bersedia memberi tumpangan pada Marlon untuk membawa pria itu pulang ke rumahnya. Namun tentu saja setelah urusan mereka dengan keluarga Anna selesai.Ethan sendiri harus membereskan beberapa hal setelah peristiwa hampir tertabrak oleh truk itu. Ia menghubungi pihak jasa derek mobil untuk membawa mobil Marlon ke bengkelnya dan harus menghadapi omelan supir truk yang merasa dirugikan karena waktunya untuk mengantar muatan juga terbuang sia-sia karena kemacetan di depan pemakaman akibat ulah Crystal yang melompat ke jalan raya ditambah lagi Marlon yang sengaja menghadang truk dengan mobilnya sehingga supir truk menjadi terkejut dan terpaksa menginjak rem mendadak. Untungnya saja truk itu bisa berhenti tepat pada waktunya. Andai ia terlambat menginjak rem entah apa yang terjadi setelahnya.Semua urusan selesai ketika Ethan berhasil membujuk supir truk itu dengan memberikan sejumlah uang untuk mengganti kerugian waktu supir itu yang perjalanan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status