Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Hukuman Dari Capo Dei Capi

Share

Hukuman Dari Capo Dei Capi

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-20 06:00:27

"Jadi kau adiknya Benigno? Adiknya yang bagaimana? Kenapa aku tidak tahu soal ini?" tanya Andrew dengan penuh minat.

"Tentu saja kau tidak akan tahu. Benigno merahasiakan itu dari orang lain. Kecuali di ruang lingkup kasino. Beberapa dari orang-orang di lingkungan sana pasti tahu karena aku sering ke sana. Dia benci padaku namun tak bisa membenci ibu yang dulu pernah menelantarkan dia demi menikah dengan ayahku. Itu sebab hubungan kami tidak sebaik hubungan persaudaraan orang lain pada umumnya," jawab Romano menerangkan.

Andrew mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia paham dengan keterangan yang diberikan oleh Romano itu.

"Baiklah, terdengar sangat menarik. Aku bahkan tidak pernah mendengar ini sebelumnya dari ayahku," kekeh Andrew.

"Tentu saja, untuk apa dia menceritakan semua hal itu padamu? Benigno adalah sahabat dekatnya di masa lalu," kata Romano menambahkan.

Andrew mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ayahku memang seperti itu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Peluru

    "Julia?"Dalam kegelapan Ethan melihat Julia yang turun dari tangga Nido ke Ventra della Terra. Cahaya dari senter yang melekat di kening Ethan itu dapat menangkap dengan jelas sekarang, bagaimana situasi gadis itu ketika dia menuruni tangga."Sudah kuduga kau pasti akan datang untuk menyelamatkan anak-anak Aquila Nera," kata Julia. Di tangannya dia menggenggam senjata api berjenis revolver.Perempuan itu dengan rambut tergerai dan penampilan yang santai hingga akhirnya ia berhasil menjejakkan kaki di lantai ventra della terra."Julia." Ethan menghela napas panjang melihat wanita itu. Masih tak habis pikir Ethan dengan apa yang telah dilakukan oleh Julia mengkhianati kelompok mereka hanya untuk bergabung dengan The Monster."Ya, ini aku. Kenapa? Apa kau pikir aku tidak akan tahu kalau kau pasti akan melewati jalan darurat untuk masuk ke sini dan menyelamatkan mereka?" kata Julia dengan senyum sinis. Tangannya kini mengangkat senjata itu hingga sejajar bahu.Ethan tertawa kecil mende

  • Menantu Sang Mafia   Selamatkan Anak Buah Aquila Nera

    "Satu, dua .... dorong!!!" Ethan mengintruksikan Fabiano untuk mendorong bersama-sama batu besar itu dengan suara yang tidak begitu keras."Hiiiaa .... sedikit lagi, Capo!" kata Fabiano.Batu besar itu mulai bergeser. Mereka semakin bersemangat mendorongnya."Satu, dua, dorong .... hiiaaa!!" suara seruan tertahan terdengar dari mulut keduanya ketika mendorong batu penghalang pintu darurat Ventra della Terra itu.Greggg!!! Greeeggg!!"Sudah, sudah, Fabiano! Aku rasa cukup begini saja. Kalau kita mendorongnya terlalu keras, yang ada batu ini akan menggelinding dan jatuh ke bawah tebing. Begini saja, asal tubuh kita bisa masuk ke dalam celah ini cukup bagi kita untuk masuk ke ventra della terra," kata Ethan."Huft ... hufft ... "Fabiano terlihat mengatur napas begitu mereka berhasil menggeser batu itu agar mereka bisa melewati celahnya."Akhirnya berhasil juga, hufft! Tapi Capo sebenernya aku heran juga kenapa harus diletakkan batu sebesar itu di sini, atau yang menjadi pertanyaanku ada

  • Menantu Sang Mafia   Penyerang

    Di ruang utama Nido di Aquila Nera, perkelahian Sherman dan Moise berlangsung cukup lama karena teman-teman mereka tidak segera melerai kedua orang dewasa yang sedang baku hantam itu. Mereka baru bertindak melerai Moise dan Sherman setelah keduanya hampir babak belur karena satu sama lain."Sherman!! ... Moise! Jangan begini! Berhenti! Berhenti!" teriak salah seorang teman mereka yang terlihat berusia lebih tua dari keduanya.Keduanya tak lantas berhenti hanya karena diminta berhenti oleh orang lain. Yang ada keduanya malah semakin bernafsu untuk memenangkan perkelahian itu."Sherman, sudah! Berhenti saling berkelahi seperti ini. Tidak akan baik kalau Capo sampai tahu kalau ada di antara kita yang berkelahi seperti ini," tegur pria itu lagi sambil mencoba membatasi ruang gerak Sherman dengan cara memeluknya."Tidak! Lepaskan aku, Luca! Aku ingin memberi pelajaran pada pria sialan dan tidak tahu diri ini. Berani-beraninya dia menuduhku ingin mencari muka kepada Capo. Memangnya dia piki

  • Menantu Sang Mafia   Jalur Lain

    "Ka-kalian?! Si-siapa?" Salah satu dari dua orang itu bertanya dengan terbata-bata."Menurutmu siapa, Dude?" Gustave yang menyahut anak buah The Monster itu.Belum mereka tersadar dari keterkejutannya, Ethan sudah bersalto sebanyak dua kali menjejak tanah dan yang ketiga kali, kakinya telah menendang keras kedua orang anak buah The Monster itu secara bergantian."Hup!! ... Huppp!! Hiyaaaa ...."BUGGH!!!Satu tendangan keras menghantam bagian wajah salah seorang anak buah The Monster tanpa orang itu sempat menghindar."Arghhh!!""Abramo!!" teriak temannya. Dia bersiap untuk menolong temennya, namun naas, ternyata tak hanya temen yang bernama Abramo itu yang mendapat tendangan dari Ethan, melainkan dirinya juga.BUGHH!"Huughh!!" Tendangan Ethan tempat mengenai leher pria itu. Rasanya sungguh menohok, hingga pria itu memuntahkan darah segar, sebelum akhirnya pria itu tumbang ke tanah yang beralaskan dedaunan kering."Si-siapa kau? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya pria yang bern

  • Menantu Sang Mafia   Panjat Tebing

    Ethan dengan perlahan berenang menepi ke pinggir laut yang berbatasan langsung dengan tebing, diikuti oleh anak buahnya Fabiano dan Gustave. Sementara anak buahnya yang lain mengambil posisi di tiap sisi tebing yang berbeda-beda. "Capo, apa Capo benar-benar bisa melakukan ini?" tanya Gustave sekali lagi."Aku sudah pernah berlatih beberapa kali memanjat tebing. Jangan khawatir," jawab Ethan sambil tangannya menyentuh dinding tebing yang kasar dan dingin itu."Tapi Capo hanya berlatih sekedarnya saja, kan? Sementara saat ini kita harus melakukan soloing yang biasa dilakukan professional. Capo, maksudku ... bagaimana kalau Capo tidak usah naik ke atas? Biarkan kami saja yang melakukannya. Capo cukup menunggu di bawah saja," usul Fabiano.Ethan geleng-geleng kepala mendengar usul Fabiano."Oh, ayolah, kau mengatakan itu tidak bermaksud mengejek aku kan? Seolah aku tidak akan mampu memanjat tebing itu sendiri. Fabiano, kau jangan meremehkan aku," kata Ethan dengan memasang raut wajah ke

  • Menantu Sang Mafia   Misi Penyelamatan

    Julia bersungut-sungut saat menaiki tangga untuk kembali ke lantai dua Nido di Aquila Nera yang telah berubah menjadi Nido The Monsta itu. Dia tak punya pilihan lain selain menuruti perintah Sherman, salah seorang anak buah The Monster yang kini telah menguasai markas besar Aquila Nera itu."Sialan itu! Dia pikir dia siapa?" umpat Julia geram sambil menghentak-hentakkan kakinya menapaki anak tangga demi anak tangga dengan kesal.Masih ia ingat tadi ketika dia hendak mencoba untuk ke Ventra Della Terra yang berada di bawah Nido ini, beberapa orang dari anak buah The Monster sampai menghadangnya, bahkan ada yang berani-berani menyentuhnya untuk mencegah ia agar tidak turun ke penjara bawah tanah itu tanpa seijin mereka. Sungguh sialan!Seketika Julia merasa jijik dibuatnya. Dia bersumpah jika Alfonso datang ke sini, dia akan meminta agar pria itu menghukum anak buahnya yang kurang ajar kepadanya, minimal menegurnya sehingga anak-anak buah The Monster itu tidak berani mengganggunya l

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status