Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Kau Mencurigakan!

Share

Kau Mencurigakan!

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-04-04 17:00:52

Ethan meradang setelah mendengar berita perampokan yang terjadi di kasino mertuanya. Alfonso memang sudah sangat keterlaluan. Dia mungkin saja tak tahu kalau kasino itu adalah milik mertuanya Ethan, tetapi dia tidak mungkin tidak tahu kalau Kasino itu adalah milik orang tua Crystal uang yang notabene adalah sahabat dari istrinya itu, kan?

"Papa kemana, Crys?" tanya Ethan saat malam itu dia pulang ke rumah namun tak melihat ada Benigno atau pun Jordy di sana.

Crystal pun menyiapkan makan malam untuk Ethan. Biasanya meski hubungan mereka agak sedikit aneh, tapi Benigno dan Ethan selalu menyempatkan diri untuk makan malam bersama maupun sarapan bersama. Tapi kali ini ruang makan kosong tanpa kehadiran Benigno.

"Owh, itu ... Papa berangkat ke Catania," jawab Crystal ia membantu Bertha untuk menyiapkan makan mereka.

"Catania?"

"Hum. Kau sudah tahu kalau Mensina Casino Cabang Via Agrigento dirampok? Aku sengaja tidak memberi tahumu. Aku tidak m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Kau Keterlaluan!

    Arabella salah tingkah mendengar Crystal."Crys, ehm ... kau jangan mengambil hati kata-kataku itu, hum? Aku tidak serius waktu itu," ucap Arabella.Crystal komat-kamit seolah menirukan Arabella bicara."Aku rasa sebaiknya kita berdamai saja, Crys. Bagaimanapun tak akan lama lagi, aku dan ayahmu akan menikah ....""Berdamai? No! Bagaimanapun ceritanya, apa pun yang terjadi, aku tetap tidak akan berdamai denganmu. Dan dengar ya, Jalang! Kau mungkin telah berhasil menggoda ayahku agar mau menikahimu! Tapi jangan berpikir untuk memiliki sepeserpun dari hartanya!" kesal Crystal."Hei, Crys! Kenapa kau harus berbicara seperti itu?" tegur Ethan."Ethan, kenapa kau membelanya? Apa saat aku tidak ada dia juga merayumu?" Crystal tak terima."Astaga, Crys. Kenapa kau berkata seperti itu? Tentu tidak, Mia Cara. Tapi kata-katamu itu sedikit keterlaluan!" Arabella bangkit dari duduknya."Tidak apa-apa, Ethan. Aku t

    Last Updated : 2025-04-04
  • Menantu Sang Mafia   Pria Hidung Belang

    "Sudah di sini saja!" pinta Arabella.Ethan pun meminggirkan mobilnya dan melihat mereka saat ini ada di depan sebuah gang sempit di area bukit yang dipenuhi dengan pemukiman warga. Ya, seperti pada umumnya pemukiman penduduk kaum menengah ke bawah warga Sisilia.Arabella membuka pintu mobil, begitu pun dengan Ethan. Pria itu kini berjalan ke belakang menuju bagasi mobil. Ia mengambil koper Arabella dari sana."Terima kasih Ethan," jawab Arabella."Aku akan mengantarmu hingga ke depan pintu rumah yang akan kau tuju!" kata Ethan.Arabella menggelengkan kepalanya."Itu sama sekali tidak perlu. Aku bisa sendiri."Ethan tak menghiraukan melainkan kini malah memanggul koper itu."Ayolah, aku tidak suka menawarkan sesuatu hingga berkali-kali. Lagi pula jika rumah yang kau tuju berada  di atas bukit ini bukankah akan sangat melelahkan jika kau kau ke sana sambil membawa koper? Biar aku mengantarmu hingga ke atas." Etha

    Last Updated : 2025-04-05
  • Menantu Sang Mafia   Armando Grillo

    Mereka masih mengobrol ringan hingga kini mereka berada di pertengahan pemukiman bukit, melewati jalan-jalan sempit yang dipenuhi rumah-rumah warga dengan mode kuno dan pemukimannya pun antara satu dengan rumah yang lain dibuat rapat dengan jalan-jalan gang yang sempit.Ya sekali lagi seperti halnya kebanyakan rumah warga di Sisilia."Tolong! Tolong aku, Tuan! Kami akan mengganti kerugian Anda dan mobil yang tak sengaja ditabrak oleh ayahku. Tapi aku mohon jangan ... aku mohon jangan menyakiti ayahku!" Terdengar suara seorang perempuan dari jarak sekita sepuluh meter dari tempat Arabella dan Ethan berada. Dan itu mau tidak mau menarik perhatian Ethan dan Arabella."Kalau kau punya uang bayar sekarang! Jangan hanya tahu menabrak mobil orang. Tapi bingung cara membayarnya sekarang!" Kini terdengar lagi seorang laki-laki menjawab perkataan perempuan itu dengan bentakan.Diam sejenak. Ethan dan Arabella berusaha mengabaikan pertengkaran orang itu. Lag

    Last Updated : 2025-04-05
  • Menantu Sang Mafia   Pelaku Penembakan Pastur

    "Bedebah!!!" teriak salah seorang dari pria itu sambil menyerang Ethan.Perkelahian antara Ethan dan penagih hutang yang tak sengaja ia temui bersama Arabella berujung pada perkelahian dengan jumlah tak seimbang. Empat orang lawan satu. Tadinya perkelahian hanya antara Ethan dan seorang saja. Namun kini teman-temannya juga ikut pula membantu."Hiiiiatt!!" Seseorang hendak meninju Ethan namun pria itu cepat menangkisnya. Untung saja kepalan tinju itu tak sempat menghantam wajah tampan itu. Kalau tidak Crystal akan semakin mengomel nanti jika tahu  Ethan berkelahi lagi.Ethan menangkap tangan orang yang akan memukulnya dan memelintirnya, sebelum ia kemudian membuat gerakan seolah mematahkan sepotong kayu di atas pahanya."Argggh!!! Sakiiit ... sakiit!!" jerit pria itu."Begitu saja sudah sakit? Bagaimana kalau dengan yang ini?"Ethan kini menghempaskan tubuh pria itu dengan keras di atas jalan beton pemukiman dan menginja

    Last Updated : 2025-04-05
  • Menantu Sang Mafia   Calon Mertua

    "Ya Tuhan, aku kira kau semakin tua, ternyata kau semakin kekanakan," cibir Ethan sambil menepuk-nepuk punggung orang tua yang sedang memeluknya erat itu."Itu karena aku merindukanmu, Capo!"Armando memukul punggung Ethan balik dengan agak keras. Ethan hanya tertawa."Capo, dia siapa? Apa dia kekasihmu?" Perhatian Armando beralih pada Arabella yang masih melongo melihat Ethan."Oh, bukan. Dia calon mertuaku."Spontan Armando melihat pada Arabella dari ujung kaki hingga ke ujung rambut."Calon mertua? Capo! Jangan bilang kalau .... kau adalah pedofil?" Armando menatap Ethan dengan tatapan memicing.Mendengar kata-kata Armando, Ethan menjadi tertawa karenanya."Pedofil apa? Hahaha! Kau jangan memfitnahku, Armando!""Kalau bukan kenapa calon mertuanya Capo begitu muda? Apa dia sudah berumur namun awet muda?""Hey! Aku tidak setua itu!" celutuk Arabella. "Hahaha, bukan. Dia Ara

    Last Updated : 2025-04-05
  • Menantu Sang Mafia   Senior

    Armando kembali Memandang Ethan dan Arabella bergantian."Oh, lalu untuk apa nyonya ini ada di sini?" tanya Armando."Owh, itu ... aku tadi bermaksud mengantarnya ke rumah ibu angkatnya karena kebetulan Papa Ben sedang tidak ada di sini," kata Ethan.Armando mengangguk-angguk paham."Owh, baiklah. Tapi aku kecewa kau tidak mengundangku ke pesta pernikahanmu, Capo!" Armando pura-pura marah."Bagaimana aku bisa mengundangmu kalau aku bahkan tidak tahu kau ada dimana? Kau menghilang sejak kau pensiun dari dunia mafia. Kau tak lagi bisa dihubungi. Jadi harusnya akulah yang kecewa dan sedih karena sekarang aku tak lagi pantas berteman dengan orang yang yang sudah menjauhi dunia hitam," kata Ethan dengan raut wajah pura-pura sedih.Ah, sebenarnya bukan pura-pura. Yang sebenarnya dia merasa sungguh-sungguh bersedih. Dia bangga pada Armando yang kini telah memutuskan untuk menjauhi dunia para mafia."Capo, jangan seperti itu. Ak

    Last Updated : 2025-04-05
  • Menantu Sang Mafia   Water Canon

    Seusai mampir dari rumah Armando,Ethan pun kembali mengantarkan Arabella menuju rumah ibu angkatnya."Jadi, apa maksudnya itu tadi?" tanya arabella di tengah-tengah jalan."Maksudnya apa?"Arabella berdecak sebal."Ethan! Aku serius, sebenarnya apa yang kau sembunyikan? Orang itu tadi ... siapa namanya? Armando? Kenapa dia memanggilmu Capo?" tanya Arabella lagi dengan rasa penasaran yang tinggi."Oh, itu ...." Ethan menarik napas dalam. Bertambah lagi orang yang akhirnya mengetahui identitasnya."Arabella, bisakah aku memintamu untuk merahasiakan hal ini dari siapa pun?" pinta Ethan.Arabella menyipitkan matanya dengan licik."Tergantung. Kau harus ceritakan dulu tentang apa yang terjadi sebenarnya baru aku pertimbangkan, aku bisa membantumu atau tidak."Ethan menghentikan langkah kakinya sejenak dan membiarkan saja Arabella berjalan di depannya. Sadar Ethan menghentikan langkahnya, Arabella p

    Last Updated : 2025-04-06
  • Menantu Sang Mafia   Markas Besar MSG

    "Kau akhirnya pulang juga!" Ethan pulang dari mengantar Arabella disambut oleh Crystal di kamar mereka."Ah, ya ..." jawab Ethan seadanya. Ia kini merebahkan diri di ranjang dan mengabaikan Crystal yang melotot padanya."Ethan! Enak sekali kau langsung tidur. Kau tidak merasa butuh menjelaskan sesuatu padaku, hah?" bentak Crystal dengan marah."Apa harus kujelaskan, Crys?""Ini sudah jam berapa, Ethan? Dan kau baru pulang sekarang? Memangnya kemana kau mengantar Arabella?" Pertanyaan bertubi-tubi pun langsung lolos begitu saja dari mulutnya tanpa bisa Crystal kendalikan.Ethan melirik jam yang melekat di dinding. Sudah lewat jam dua belas malam. Padahal tadi dia mengantar Arabella masih sekitar pukul 08.30 setelah ia selesai makan malam. Pantas saja Crystal merasa uring-uringan padanya."Ethan, kau jangan coba macam-macam! Aku tidak akan memaafkan perselingkuhan apalagi kalau itu kau lakukan dengan A

    Last Updated : 2025-04-06

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Kau Harus Tahu Apa Yang Kurasakan

    "Kamu siap?" tanya Ethan.Saat ini mereka bertiga Ethan, Crystal dan Clarissa sedang berada di dalam mobil ungu metalic milik ibu dari satu orang anak itu.Crystal menghela napas dalam. Sungguh dia tidak tahu apakah ia sanggup menghadapi orang tua Anna di pemakaman saat ini. Setelah beberapa hari kematian Anna dan dilakukan otopsi pada jenazahnya, akhirnya hari ini pihak kepolisian dan rumah sakit mengijinkan jenazah Anna untuk disemayamkan."Kalau kau tidak bisa, jangan dipaksakan. Kau dan Clarissa di dalam mobil saja. Biar aku saja yang bertemu dengan orang tua Anna," usul Ethan memberi solusi.Crystal menggeleng dengan lemah."Tidak, Ethan. Aku tidak mungkin bersembunyi dari keluarganya Anna. Anna telah ikut denganku dan merawat Clarice dari sejak bayi. Tidak apa-apa. Aku akan menemui mereka," kata Crystal."Kau yakin?" tanya Ethan.Crystal mengangguk."Hum."Usai mengatakan hal itu, Crystal pun menarik tuas pada pintu mobil dan keluar dari sana."Ayo, Clarice. Kita temui Anna," ka

  • Menantu Sang Mafia   Aku Rasa Papa Sudah Gila

    "Ah, Papa Ben, apa maksudmu menanyakan hal itu padaku. Menikahi Crystal? Bukankah dia telah menikah? Apa kau lupa kalau Ethan adalah menantumu?" jawab Marlon sambil ia sesekali melirik pada Benigno, memasang wajah seolah tidak mengerti.Padahal, tentu saja ia mengerti apa maksud pria tua itu mengatakan hal itu. Marlon hanya tidak ingin terlihat terlalu gampangan, atau terlalu jelas ia memperlihatkan niat buruknya ingin memanfaatkan Benigno untuk menghancurkan Ethan."Aku tidak pernah menyukai Ethan, dari dulu, sekarang bahkan sampai sekarang. Aku membencinya sama seperti aku membenci kakaknya. Awalnya aku tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi sehingga aku merasakan hal seperti itu. Namun sekarang sudah jelas, rupanya itu adalah karena dia adalah putra dari Diego. Dia mewarisi darah pria sialan itu, sehingga instingku bisa merasakan itu meskipun sebelumnya aku tidak mengetahuinya," kata Benigno sambil matanya menerawang jauh."Papa Ben, aku mengerti. Tapi aku rasa itu bukanlah sol

  • Menantu Sang Mafia   Kau Tertarik Menikahi Crystal

    Benigno sebenarnya heran terhadap apa yang didengarnya dari mulut Marlon. Untuk apa dia ingin membawa orang yang disuruh Ethan untuk menjaga Clarissa dan Crystal?"Papa Ben?" Marlon mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Benigno yang terlihat bingung setelah ia mengucapkan permintaannya."Hmm?""Bagaimana? Apa aku bisa membawa orang ini?" "Terserah padamu saja," jawab Benigno bimbang.Mendengar jawaban Benigno, Marlon pun segera berpaling lagi pada Massimo. "Kau dengar? Kau ikutlah denganku?" perintahnya sambil menekan lebih keras revolver itu ke jidat Massimo.Massimo tersenyum miring. "Ikut denganmu?" gumamnya dengan nada mencibir. "Ya, kenapa? Kau tidak mau? Memangnya kau punya pilihan?" Marlon dengan senyum mengejek membalas cibiran dari Massimo itu."Tentu aku punya!" jawab Massimo dengan senyum penuh arti.Lalu tanpa terduga oleh Marlon dan Benigno, pria itu pun dengan gerak cepat menangkap pergelangan Marlon dan dengan kuat ia mengarahkan senjata revolver itu ke arah

  • Menantu Sang Mafia   Kabur

    Benigno sebenarnya heran terhadap apa yang didengarnya dari mulut Marlon. Untuk apa dia ingin membawa orang yang disuruh Ethan untuk menjaga Clarissa dan Crystal?"Papa Ben?" Marlon mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Benigno yang terlihat bingung setelah ia mengucapkan permintaannya."Hmm?""Bagaimana? Apa aku bisa membawa orang ini?" "Terserah padamu saja," jawab Benigno bimbang.Mendengar jawaban Benigno, Marlon pun segera berpaling lagi pada Massimo. "Kau dengar? Kau ikutlah denganku?" perintahnya sambil menekan lebih keras revolver itu ke jidat Massimo.Massimo tersenyum miring. "Ikut denganmu?" gumamnya dengan nada mencibir. "Ya, kenapa? Kau tidak mau? Memangnya kau punya pilihan?" Marlon dengan senyum mengejek membalas cibiran dari Massimo itu."Tentu aku punya!" jawab Massimo dengan senyum penuh arti.Lalu tanpa terduga oleh Marlon dan Benigno, pria itu pun dengan gerak cepat menangkap pergelangan Marlon dan dengan kuat ia mengarahkan senjata revolver itu ke arah

  • Menantu Sang Mafia   Provokasi Marlon

    Marlon sedang berbicara dengan Benigno di ruang keluarga saat matanya menangkap bayangan seseorang sedang bergerak mengendap di lantai dua."Tunggu, Papa Ben. Apa aku boleh naik ke lantai dua?" tanyanya setengah berbisik.Benigno pun mengernyitkan keningnya, heran kenapa Marlon ingin ke lantai dua. Padahal semisal ia ingin ke toilet pun di lantai bawah juga ada toilet. Telah dua jam Marlon bertandang ke rumahnya atas undangannya sebagai tuan rumah. Mereka juga telah makan siang bertiga, dia, Marlon, dan Arabella dengan mengabaikan teriakan Crystal yang dikurung di kamarnya di lantai dua. Dari ruang tamu, ke ruang makan hingga kini mereka berada di ruang santai keluarga yang dapat melihat dengan jelas ke arah tangga dan koridor atas lantai dua. Itu sebab Benigno heran mengapa di tengah-tengah perbincangan mereka, Marlon tiba-tiba menyela dan minta ijinnya untuk ke lantai atas."Boleh?" tanya pria itu lagi, menanyakan izin dari Benigno.Benigno pun akhirnya mengangguk, sebab Marlon pu

  • Menantu Sang Mafia   Jangan Bergerak!

    "Massimo!! Tolong!! Tolong aku!" Massimo menajamkan indera pendengarannya ketika ia mendengar suara Crystal seperti berteriak dari arah belakang rumah Benigno."Suara siapa itu? Itu suara nyonya Crystal, kan?" tanya Massimo pada anak buah Benigno yang akan menutup pintu pagar rumah megah itu."Kau salah dengar!" jawab anak buah Benigno itu sambil melanjutkan niatnya untuk menutup pintu pagar."Massssimoo!! Tolong aku?!! Kau mendengarku?" Massimo kembali menatap anak buah Benigno itu dengan pandangan menuduh. Salah dengar katanya? Salah dengar apa? Jelas-jelas itu adalah suaranya Crystal. Memang tidak terlalu nyaring, sebab posisi kamar Crystal berada di lantai dua dengan balkon menghadap samping dan belakang rumah."Itu suara nyonya Crystal," kata Massimo.Anak buah Benigno itu buru-buru merapatkan pintu pagar mendengar kembali suara anak perempuan majikannya itu. Tetapi belum sempat ia mengunci kembali pagar itu, Massimo menahan pagar itu dengan kakinya sehingga yang tadinya pagar

  • Menantu Sang Mafia   Jeritan Minta Tolong

    Massimo melihat pada jam tangannya, lalu pandangan pun beralih ke dalam pekarangan rumah Benigno Mensina. Rasanya sudah dua jam Crystal dan Clarissa berada di dalam sana dan sampai saat ini sepertinya belum ada tanda-tanda wanita itu akan keluar dari kediaman ayahnya itu.Apakah istri bosnya itu masih lama di dalam? Sebenarnya berapa lama lagi Massimo akan menunggu? Bagaimana kalau Crystal masih lama, atau sampai malam belum mau pulang juga? Atau bahkan sampai memutuskan untuk menginap di sana? Apa Massimo harus menunggunya dengan hanya duduk di atas sepeda motor seperti ini? Ck! Sungguh menyebalkan istri bosnya ini. Bagaimana bisa capo dei capo tahan dengan wanita seperti itu? Tak henti-hentinya Massimo mengumpat dalam hati. Andai Crystal bukanlah istrinya Ethan, sudah pasti Massimo akan meninggalkan saja wanita itu.Di dalam kamar, Crystal pun sedari tadi tak hentinya berpikir keras agar ia bisa keluar dari kamarnya. Dia telah berteriak-teriak memanggil-manggil Bertha dan bebera

  • Menantu Sang Mafia   Papa Ben

    Crystal yang sudah akan melangkahkan kakinya kembali membalikkan badannya saat mendengar seruan dari Benigno. "Ya?" Ia menatap ayahnya tak percaya."Papa bilang, siapa yang mengizinkan kau pergi dari sini?"Crystal mengedip-ngedipkan matanya tak mengerti."Apa maksud Papa berkata seperti itu? Kenapa aku butuh izin untuk keluar dari sini? Aku ingin pulang. Terus terang saja, sebenarnya tadi aku tidak diizinkan oleh Ethan datang kemari. Tetapi karena na aku sangat ingin berbicara dengan papa tentang hubungan keluarga kita, aku sampai memelas-melas minta izin padanya agar memperbolehkan aku datang ke sini. Tetapi Papa lihat ini? Sepertinya hubungan kita tidak dapat dibicarakan lagi. Dan aku tidak mau berpisah dari suamiku. Aku akan ikut dengannya kemanapun dia pergi," kata Crystal.Benigno tertawa kecil, sebelum kemudian akhirnya dia memasang wajah datar dan serius."Aku tidak butuh izin dari siapa pun untuk menahan putriku tetap tinggal bersamaku. Crys, Papa tidak mengizinkan kau untuk

  • Menantu Sang Mafia   Siapa Yang Izinkan Kau Pulang?

    "Crys, apa kau tak bisa berbicara sedikit lebih sopan lagi?" tanya Benigno menjawab perkataan putrinya itu."Untuk apa? Untuk apa aku berbicara lebih sopan pada orang yang berniat merusak hubunganku dengan suamiku. Dan maaf ... Tuan Marlon, apa kau tak punya wanita lain untuk bisa kau kencani sehingga kau harus mendekati ayahku agar bisa menikahi wanita yang telah bersuami? Sungguh kau orang yang seperti itu? Atau apa kau memiliki gangguan disfungsi seksual sehingga kau tidak memiliki kemampuan untuk mendekati wanita lain?" tuduh Crystal dengan nada mengejek."Crystal, aku rasa kau salah paham padaku. Aku sama sekali tidak berniat merusak hubunganmu dengan Ethan. Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Bukan hanya kau, tetapi aku juga tidak begitu terlalu mengingatmu. Kita sebagai tetangga pun hampir tidak pernah bertegur sapa dan aku sangat tahu dengan jelas kalau kau adalah istri dari Ethan dan memiliki seorang putri, jadi tidak mungkin aku berniat seperti yang kau tuduhkan," k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status