Beranda / Urban / Menantu Sang Mafia / Kau Sembunyikan Dimana Marlon?

Share

Kau Sembunyikan Dimana Marlon?

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-19 19:23:33

"Emm ... permintaanmu terlalu tidak masuk akal, Crys," kata Ethan.

"Tidak masuk akal bagaimana? Apa maksudmu kau tidak bisa memberiku anak laki-laki?" Crystal menatap tajam Ethan seperti sedang mengancam.

"Aku tidak bilang begitu. Aku mungkin saja bisa memberimu anak laki-laki, namun mungkin juga tidak. Aku mana mungkin bisa memastikan hal itu, Crys? Kau jangan berpikir dan bertindak aneh-aneh seperti itu!" kata Ethan sebal.

"Pokoknya aku tidak mau tau, kau harus memberiku anak laki-laki. Atau kalau tidak ..." Crystal tak melanjutkan kata-katanya.

"Kalau tidak apa?" sela Ethan cepat.

Crystal tak menjawab.

Astaga, sebenarnya apa yang dipikirkannya tadi? Apa dia bermaksud mengatakan kalau dia tidak menginginkan bayi ini jika janin yang dikandungnya adalah perempuan? Crystal geleng-geleng kepala sendiri.

Ethan mendengus kesal.

"Please, jangan pernah berpikiran macam-macam seperti itu, Crys. Kita harus sepakat sebelumnya kalau apapun jenis kelaminnya dia tetaplah anak kita, buah hati ki
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Aku Menginginkan Bertha

    "Kau baik-baik saja?" tanya Ethan.Kini mereka sudah berada di ruang perawatan tempat di mana Crystal akan dirawat secara intensif beberapa hari kedepan."Hum," jawab wanita itu singkat.Dia telah mendengar bagaimana kondisinya saat ini. Dan itu membuat dia harus berhati-hati untuk melakukan sesuatu baik itu secara fisik maupun emosional."Ehemm! Sebaiknya kami pulang sekarang," kata Benigno sambil berdehem. Bagaimana pun Benigno cukup canggung berhadapan dengan putrinya, setelah pertengkaran mereka tadi yang berujung dengan harus diopname-nya Crystal di rumah sakit ini.Crystal memutar bola matanya dengan malas. Tak menjawab ia malah membuang muka jauh-jauh dari ayahnya. Arabella yang melihat itu segera mendekat ke ranjang di mana Crystal berbaring."Crys, aku ikut prihatin atas apa yang menimpamu hari ini," katanya dengan sungguh-sungguh."Haiss! Pergilah, Sialan! Jangan berbasa-basi denganku!" umpat Crystal.Arabella menghela napas panjang. Padahal dia benar-benar tulus merasa pri

  • Menantu Sang Mafia   Ikat Mulut Rahim

    Akhirnya Crystal dibawa masuk kembali oleh Ethan ke gedung rumah sakit San't Anastasya setelah Arabella menawarkan diri untuk mengamankan Clarissa. Maka di sinilah mereka saat ini. Di ruang prakter dr. Camora.Dokter itu begitu terkejut melihat Crystal di bawa kembali ke tempatnya."Ya Tuhan, Crystal! Ada apa ini?" pekik dr. Camora ketika ia melihat Ethan menggendong ibu satu anak itu dengan kondisi yang berlumur darah di bagian bawah tubuhnya."Tolong, tolong aku, Dokter!" rengek Crystal."Tolong istri saya, Dokter. Dia terjatuh, lalu terjadi pendarahan," kata Ethan menjelaskan. Sebisa mungkin Ethan menutupi rasa paniknya agar Crystal tidak terpengaruh dan bertambah panik."Tenang, tenangkan dirimu dulu, Crys," kata dr. Camora berusaha menetralisir suasana agar Crystal tidak berpikir buruk tentang kondisinya.Lalu dokter kandungan itu pun berpaling lagi pada Ethan yang masih menggendong Crystal itu."Tuan Ethan, sepertinya kita bawa istrimu ke IGD saja," katanya kemudian.Ethan berp

  • Menantu Sang Mafia   Keguguran

    Awalnya Crystal hanya melihat ayah dan suaminya sedang berbincang di bawah pohon akasia di area yang cukup jauh dari mobil mereka berada. Semua tadinya baik-baik saja. Benigno dan Ethan tampak berbincang serius dengan posisi saling berdiri bersampingan walaupun antara kedua pria itu sering melempar wajah sinis dan tawa menyeringai. Namun semua berubah ketika Ethan seperti ingin mengakhiri pembicaraan dan berbalik badan. Entah apa yang dikatakan oleh ayahnya sehingga Ethan memutuskan untuk tidak jadi pergi dan mengatakan sesuatu pada Benigno yang tak bisa Crystal dengar dari mobil tempat ia dan Clarissa berada.BUGGHH!!!"Ethaaann!!" pekik Crystal dari dalam mobil tatkala ia melihat ayahnya memukul Ethan tepat di rahangnya.Refleks wanita itu membuka pintu mobil dan melompat ke luar bahkan ia ingat lagi untuk memberi peringatan agar tidak kemana-mana pada Clarissa."Ayah!!" jerit Crystal setengah berlari.Benigno tak menghiraukan jeritan Crystal itu. Ia masih saja geram pada pria ber

  • Menantu Sang Mafia   Kau Tidak Lebih Baik Dari Diego?

    "Kenapa? Kenapa kau diam saja? Jawab saja pertanyaanku itu seperti seorang lelaki sejati. Kau tidak sepengecut itu untuk memberitahu kebenaran itu pada mertuamu sendiri, kan?" ujar Benigno.Ethan berdecak sebal mendengar pertanyaan itu. Dia bukannya tidak tahu, kalau akan ada hari dimana dia harus jujur mengakui identitasnya sebagai Capo dei Capi pada beberapa orang. Salah satunya mungkin adalah pada mertuanya sendiri. Tetapi dia tidak pernah berpikir kalau dia akan didesak mengatakan kebenaran itu bertepatan saat mertuanya menganggap dia menyembunyikan pria lain yang sedang ingin dijodohkannya dengan istrinya. Sungguh sangat ironis sekali."Mertua?" Ethan mengulangi kata-kata itu seolah dia tidak yakin pada predikatnya sebagai menantu dari Benigno Mensina. Ia pun lalu tertawa kecil dengan nada tidak percaya pada apa yang sedang diucapkan mertuanya itu saat ini."Papa Ben, sungguh demi Tuhan yang kudus, aku benar-benar ingin bertanya padamu, apa kau sungguh-sungguh menganggap aku me

  • Menantu Sang Mafia   Kau Sembunyikan Dimana Marlon?

    "Emm ... permintaanmu terlalu tidak masuk akal, Crys," kata Ethan."Tidak masuk akal bagaimana? Apa maksudmu kau tidak bisa memberiku anak laki-laki?" Crystal menatap tajam Ethan seperti sedang mengancam."Aku tidak bilang begitu. Aku mungkin saja bisa memberimu anak laki-laki, namun mungkin juga tidak. Aku mana mungkin bisa memastikan hal itu, Crys? Kau jangan berpikir dan bertindak aneh-aneh seperti itu!" kata Ethan sebal."Pokoknya aku tidak mau tau, kau harus memberiku anak laki-laki. Atau kalau tidak ..." Crystal tak melanjutkan kata-katanya."Kalau tidak apa?" sela Ethan cepat.Crystal tak menjawab. Astaga, sebenarnya apa yang dipikirkannya tadi? Apa dia bermaksud mengatakan kalau dia tidak menginginkan bayi ini jika janin yang dikandungnya adalah perempuan? Crystal geleng-geleng kepala sendiri.Ethan mendengus kesal."Please, jangan pernah berpikiran macam-macam seperti itu, Crys. Kita harus sepakat sebelumnya kalau apapun jenis kelaminnya dia tetaplah anak kita, buah hati ki

  • Menantu Sang Mafia   Aku Juga Ingin Anak Laki-laki

    "Kau dengar sendiri tadi kan? Aku memang sedang hamil. Ini adalah buah cinta antara aku dan Ethan. Aku berharap semoga kau tidak memelihara otak bodoh dan mulut usilmu itu lagi dengan berpikir dan mengatakan kalau aku hanya karena aku iri dan ingin bersaing dengan. Itu sungguh sangat konyol sekali!" kekeh Crystal sambil mengelus-elus perutnya yang masih rata di hadapan Arabella.Crystal baru saja selesai melakukan pemeriksaan USG dengan dr. Camora. Mendengar kekehan dari Crystal itu, Arabella hanya balas mencibir sambil menggulung bibirnya."Baguslah kalau begitu," katanya acuh."Nyonya Arabella Mensina sekarang giliran anda. Silahkan naik ke ranjang!" kata dr. Camora mempersilahkan arabella untuk naik ke atas tempat tidur pasien."Oh ok, Dokter," sahut Arabella sembari bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ranjang."Lalu bagaimana denganku? Apa aku bisa pulang sekarang, Dokter?" tanya Crystal menyela dr. Camora yang akan memeriksa Arabella setelah tadi gilirannya usai."Oh, te

  • Menantu Sang Mafia   Reaksi Benigno

    "Ouh, Crys! Kau sedang hamil?" tanya Arabella tak percaya.Arabella pun melirik pada suaminya yang juga merupakan ayah dari Crystal itu."Sayang, kau tidak dengar? Crystal sedang mengandung. Bukankah ini adalah satu kabar baik? Kita akan punya cucu! Cucu baru!" kata Arabella pada Benigno.Crystal memutar bola matanya malas."Apa pedulimu, hey?! Kau berkata seperti itu seolah-olah kau sangat bahagia. Padahal aku sangat tahu kalau itu hanya pura-puru saja. Arabella, itu menggelikan!" umpat Crystal."Crys, apa maksudmu? Aku benar-benar tulus bahagia untukmu, itu itu pun kalau kau benar-benar hamil. Takutnya saja kau pura-pura sedang hamil hanya karena kau takut kalah bersaing denganku," kekeh Arabella dengan tawa meledek Crystal."Hei, Sialan! Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau pikir aku mengarang cerita dan berkata kalau aku hamil? Orang gila mana yang mau melakukan hal semacam itu. Dasar idi ot!" balas Crystal kesal.Bagaimana dia tidak akan kesal mendengar ocehan Arabella yang m

  • Menantu Sang Mafia   Periksa Kandungan

    Ethan, Crystal dan Clarice pagi ini tiba di depan rumah sakit San't Anastasya pagi ini."Ethan, cepatlah! Sebentar lagi giliranku, ya Tuhan. Kita akan terlambat!" omel Crystal sambil buru-buru turun dari mobil.Tak lupa ia menurunkan Clarissa."Sabar, Crys. Bukankah kau sendiri yang terlalu lama berdandan sampai-sampai kita hampir terlambat pagi ini?" kata Ethan sembari mengitari mobil dan mendatangi kedua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya itu."Ya Tuhan, kenapa kau jadi menyalahkan aku, Ethan? Aku berdandan juga agar kau tidak malu memiliki istri yang kumal dan kusam," mata Crystal membela diri."Ya, ya, ya ... terserah kau saja, Crys. Aku tahu, apa pun yang akan kulakukan, kau tetap akan menganggap aku sebagai pihak yang salah. Iya, kan?" cibir Ethan sebal.Crystal tak menyahut cibiran Ethan itu. Ia menunggu sampai Ethan benar-benar sampai di hadapannya, kemudian ia pun menyerahkan tangan Clarissa pada sang ayah."Clarice, kau ikut dengan Papa saja, hmmm?" bujuknya yang

  • Menantu Sang Mafia   Eksekusi

    "Buka!" perintah Diego pada Simone yang baru saja menyeret sebuah karung dari bagasi mobil.Simone Colazi menuruti kemauan bosnya itu. Dibukalah ikatan pada karung dengan sesuatu yang tak berhenti bergerak di dalamnya. "Gara-gara kehadiran putraku kemarin, kita tak sempat membahas pembicaraan kita lebih lanjut," kata Diego.Tiger Davidson terkekeh."Tak apa, Tuan Diego. Aku dapat memaklumi hal itu. Pasti tak mudah bagi anda menghadapi harus berdiri di sebelah mana antara Tuan Ethan dan Tuan Andrew," kata Tiger."Hahaha begitulah. Kau sungguh sangat mengerti diriku. Tapi sayangnya kedua orang anak itu sepertinya tidak mengerti atau tidak mengerti terhadap apa yang ku rasakan," kata Diego."Bisa dimengerti, Tuan Diego. Sangat sedikit saudara tiri yang bisa menerima antara satu dengan yang lain. Anda hanya perlu menjalani hidup dengan santai saja. Tak perlu terlalu banyak berpikir," kata Tiger."Andai mereka mereka berpikir bijak sepertimu," kata Diego kemudian."Semua orang memiliki k

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status