Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Di Bawah Sana Sangat Gatal

Share

Di Bawah Sana Sangat Gatal

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-04 10:31:15

Namun, amarah Bastian dia redam setelah dia melihat kamera CCTV yang ada di ruangan itu.

Waktunya bermain cerdik.

Setelah itu Bastian melanjutkan langkahnya dan menampilkan diri kepada ketiga pria tersebut.

Ketiganya langsung bubar dan pura-pura langsung bekerja. Namun ketika Bastian menuruni tangga untuk menuju lantai berikutnya, ketika orang yang tadi langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kita jalankan rencana tadi. Aku nggak mau melewatkan kesempatan yang bagus ini. Kita pesta dan nikmati tubuh wanita itu," kata Neto.

"Hahaha … benar!" ucap Geri.

Pada jam istirahat semua karyawan keluar kantor dan hanya menyisakan ketiga pria itu. Mereka pun langsung menjalankan misinya.

Reno membuat dua minuman. Satu jus jeruk yang didalamnya sudah diberikan obat penaik gairah dan yang satu lagi es kopi yang sudah dimasukkan obat tidur.

Neto bertugas untuk membeli makanan via aplikasi untuk kedua bosnya.

Mereka melakukan ini agar keduanya tidak makan siang di luar. Dengan begitu mereka bisa menjalanka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Pria Tidak Boleh Menangis Tidak Berlaku Hari Ini

    Suara tembakan dikala sudah dalam posisi menang membuat semua orang terkejut. Bahkan Bastian yang merasakan darah mengenai tubuh dan wajahnya begitu syok dengan kejadian itu.Dia sama sekali tidak merasakan sakit atau merasakan apapun kecuali air yang mengenai kulit tangan dan wajahnya yang ternyata itu adalah darah.Ketika dia menoleh ke arah Farah, dia langsung sangat panik karena ibu angkatnya itu sudah mengeluarkan darah dari dalam mulutnya. Dan ketika dia melihat ke arah bawah, darah mengalir dengan sangat deras dari dari arah punggungnya."Ibu!" Bastian langsung memeluk tubuh ibu angkatnya itu.Farah tidak bisa mengatakan apa-apa. Wajahnya pucat, matanya terbelalak dan mulutnya terbuka dengan sangat besar karena menahan rasa sakit yang teramat sangat."Ibu! Sadar Bu. Kita ke rumah sakit, ya. Ibu bertahan!" Charlie langsung menghampiri Farah dan mengecek kondisi ibu angkatnya Bastian.Ketika dicek nadi di pergelangan tangan dan leher tidak terdeteksi detak nya. Charlie pun memej

  • Menantu Tak Ternilai   Kekuatan Yang Tidak Pernah Dibayangkan

    Ketika Hans mendobrak pintu tiba-tiba sebuah serangan darat di dadanya hingga membuat dia terpental dan tubuhnya menghantam Bastian yang ada di belakang.Tendangan dari Doni yang berhasil mengenai telak dada Hans hingga membuat dadanya terasa sangat panas sekali.Seorang seperti Hans saja bisa mendapatkan efek yang begitu hebat, apalagi orang biasa mungkin akan langsung mati.Doni bahkan kekuatannya melebihi Bastian. Dan berada 2 sampai 3 langkah di depan Lopez."Mau masuk ke dalam? Lewati dulu aku!" ucap Doni dengan begitu percaya diri.Bastian langsung bangun dan berdiri. Dia kemudian menatap kedua mata Doni dengan tajam."Lebih baik kamu menyingkir jika kamu tidak ingin mati!" ujar Bastian dengan suara rendah yang menggetarkan dada."Kamu ingin membuatku mati? Jangan bermimpi, bocah! Bahkan malaikat maut pun enggan mendekat padaku!" ucap Doni dengan wajahnya yang datar.Bastian melirik ke arah Farah yang sedang duduk dan terikat. Mata dan mulutnya ditutup oleh kain.Mendidih Bastia

  • Menantu Tak Ternilai   Bastian Tiba

    Seorang pria berpakaian serba putih dengan rambut gondrong sepunggung, datang menghampiri Hans."Siapa kamu? Untuk apa kamu datang ke sini." tanya pria itu.Hans hanya mengerti beberapa kata saja, namun secara utuh dalam satu kalimat dia tidak mengetahuinya."Mohon maaf aku tidak mengerti maksudmu. Bisakah kamu berbicara dengan bahasa Inggris?" tanya Hans."Ah, ternyata nama kamu emang beneran bule!" gumam pria itu.Lalu dia menatap kedua mata Hans dan berkata dengan menggunakan bahasa Inggris yang pas-pasan, "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?""Aku dipanggil oleh bos untuk datang ke sini. Aku ditugaskan untuk menjaga wanita tua itu," kata Hans.Pria itu menganggukkan kepalanya dengan pelan. Namun matanya menatap Hans dari ujung kaki sampai ke ujung kepala.Ada sebuah keraguan di dalam dirinya mengenai pria itu. Pasalnya dia tidak pernah bertemu dengan orang berkewarganegaraan asing di markas ini. Bahkan dia juga tidak pernah melihat Jonah memiliki anak buah seorang warga negara a

  • Menantu Tak Ternilai   Bantuan Dari Hans

    Jelas saja Bastian menjadi berang saat dirinya mendengar kalau ibu Panti yang sangat berarti bagi hidupnya sudah diculik.Tidak terbayangkan seberapa besarnya amukan Bastian kepada Jonah dan Willem nantinya ketika mereka saling berhadapan."Kamu tenang saja, Sarah. Kamu dan adik-adik di sana sekarang berdoa untuk keselamatan ibu Panti. Kekuatan doa dari kalian akan membantu Kakak dalam upaya aku untuk menyelamatkan ibu Panti," ujar Bastian dengan suara yang bergetar karena dirinya sedang dipenuhi oleh amarah."Baik Kak, aku dan adik-adik yang lain akan berdoa untuk keselamatan kalian berdua," ucap Sarah.Bastian kemudian mengakhiri panggilan suara itu. Kemudian dia menghubungi Antoine untuk memberitahukan tentang kondisi yang terjadi dan meminta tolong kepadanya untuk melacak keberadaan ibu Panti."Antoine, aku baru saja mendapatkan kabar kalau ibu angkatku sudah diculik oleh segerombolan orang. Tolong kamu cari informasi di mana ibu angkatku saat ini berada," ucap Bastian."Apa? Jona

  • Menantu Tak Ternilai   Menyentuh Yang Berharga

    Seorang pria yang tiba-tiba datang dan merobek surat-surat yang sudah ditandatangani oleh Jonah, membuat semuanya kebingungan, terkecuali Bastian.Pria itu tersenyum melihat sosok Antoine datang tepat pada waktunya.Kedatangannya ini membuat Bastian yang merasa lega karena dirinya sempat khawatir saat Antoine tidak kunjung datang padahal sudah dikabari lebih dari dua jam yang lalu."Mohon maaf Sang Pelindung, aku terlambat datang!" ucap Antoine.Bastian tersenyum seraya menganggukkan kepalanya tanda dia memaafkan Antoine.Jonah kini berdiri untuk menghadapi Antoine. Dia sama sekali tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh calon pemimpin Keluarga Wibowo yaitu kepadanya yang dinilai sangat tidak pantas untuk dilakukan."Apa yang kamu lakukan, Antoine? Kamu tidak bisa melakukan ini? Kurang ajar sekali!" geram Jonah.Antoine menghadap Jonah. Lalu dia berkata, "Memangnya kenapa? Aku merasa kalau apa yang kamu lakukan itu hanya untuk kepentinganmu sendiri. Tidak ada unsur kepentingan ber

  • Menantu Tak Ternilai   Jonah Yang Tak Tertandingi

    Namun bukannya terlihat marah tetapi Jonah malah tertawa dan bertepuk tangan.Sifatnya begitu menyebalkan seperti Bastian. Mungkin jika mereka berdua tergabung dalam satu tim, mereka akan membuat semua musuh terpancing amarahnya dan mereka bisa memenangkan setiap pertarungan dengan mudah."Wow … aku tidak menyangka mendapatkan jawaban yang begitu manis. Ya, aku memang tidak menyukai memanggil seseorang dengan nama depan, soalnya marga jauh lebih penting. Aku setuju denganmu untuk menyuruh orang memanggil kita dengan nama belakang," ucap Jonah seraya tersenyum.Kemudian setelah mengucapkan itu, Jonah menoleh ke arah Willem. Lalu dia berkata, "Seharusnya kamu juga memanggilku dengan nama belakang, bukan nama depan!"Willem langsung menganggukkan kepalanya sembari berkata, "Mohon maafkan aku, Tuan Falcon."Jonah menganggukkan. Kemudian dia mengembalikan pandangan ke arah Bastian."Sepertinya sangat tidak baik kalau menyambut seseorang di depan pintu masuk. Apakah kamu nggak mau mengundan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status