Share

Kenapa?

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-03 11:16:15

Pria bernama Joe memiliki badan yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu tinggi tetapi badannya tampak sangat kokoh. Ketika bergerak dia sangat cepat seperti kilat.

Dalam sekejap dua orang di hadapan Bastian langsung menjerit kesakitan.

Aarrgghh!

Kedua orang itu memegang sebelah tangannya yang sudah terputus dan mengeluarkan darah yang deras sambil meringis kesakitan.

"Tanganku! Beraninya kamu memotong tanganku!" ucap seorang pria berbadan besar dan berkepala botak.

"Memangnya kenapa? Kamu mau kupotong tanganmu yang lainnya lagi?" tanya Joe dengan tenang.

Pria itu benar-benar seperti mesin pembunuh yang bisa dengan mudah membunuh orang bahkan sebelum orang itu menyadari, mereka sudah hilang ke dunia lain.

Esther sangat tidak senang dengan apa yang terjadi terlebih orang yang ada di hadapan hanyalah seorang Davis yang merupakan kaki tangan Charlie.

"Bajingan! Kamu benar-benar menantangku?" hardik Esther sampai urat-urat lehernya timbul.

"Bukankah aku sudah mengatakannya tadi? Ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   20 Miliar Sebagai Uang Muka

    Setelah dapat mengontrol batuknya karena tersedak, Bastian menoleh ke arah Farah dan tersenyum. Dia mengira jika ibu angkatnya itu sedang bercanda dengannya."Ibu bercanda saja!" Bastian berkata sambil tertawa.Kemudian Bastian memalingkan wajahnya ke arah depan sembari menghisap kembali rokoknya dan mengembuskannya dengan perlahan."Ibu lagi nggak bercanda, Bastian. Yang Ibu lihat kamu dan Alexa itu sangat cocok sekali. Ibu pikir kalian akan menjadi pasangan yang ideal. Banyak sekali kecocokan di antara kalian yang akan membantu kalian melewati hari-hari bahagia bersama," ucap Farah kini dengan lebih serius.Bastian tidak tahu harus bereaksi apa dengan ucapan dari ibu angkatnya itu."Bukankah akan bagus kalau setiap hari diisi dengan kebahagiaan?" tanya Farah dengan mata yang menatap pinggiran wajah Bastian karena pria itu yang sedang menatap ke arah depan.Kemudian Bastian tersenyum dan menoleh ke arah Farah. Lalu dia berkata, "Cinta bukankah untuk melengkapi satu diantara yang lain

  • Menantu Tak Ternilai   Dijodohkan Dengan Natashia

    Ketika mendapat informasi jika orang yang menemuinya itu adalah ajudan dari menteri pertahanan, Bastian pun bersikap dingin. Dia ingin memberi kesan kepada Willem tentang dirinya yang tidak bisa didikte.Dan karena mengira kedatangan Andy datang ke sana karena untuk menyampaikan pesan mengenai Asosiasi Martial Arts Indonesia, menambah sikap dingin Bastian."Ada keperluan apa?" tanya Bastian tanpa menerima jabat tangan dari Andy.Sang ajudan menteri pertahanan itu menarik tangannya kembali dengan canggung."Aku ingin menyampaikan pesan dari pak menteri kalau Anda diundang makan malam di rumahnya," ucap Andy jangan ada yang sopan namun tegas.Bastian mengernyitkan keningnya mendengarkan itu. Lalu dia bertanya, "Ada keperluan apa dia mengundangku?"Andy terkejut saat dia merasakan perubahan aura di sekitar lobby perusahaan yang berpusat dari tubuh Bastian. Pria itu berlatar belakang militer, jadi sudah terbiasa dengan hal-hal semacam ini dan dia pun langsung bisa menilai jika Bastian mem

  • Menantu Tak Ternilai   Permintaan Jeremy

    Bastian ingin masalah ini berakhir dengan damai tanpa ada kekerasan seperti yang selalu dilewati selama ini. Dia tidak ingin ada lagi orang-orang yang terluka.Namun ketika Bastian akan menghubungi Antoine, dia melihat jam dan mengurungkan niatnya. Bastian walaupun bisa memerintahkan orang untuk menyebut ke kawah panas sekali pun tanpa mampu ditolak, masih memiliki pikiran sehat.Jam 12 malam waktunya orang beristirahat.Dia pun kemudian memilih untuk menunda sampai pagi hari. Barulah ketika fajar menyingsing dia akan menghubungi Antoine. Lagi pula saat ini belum dalam keadaan darurat karena Mark dan Willem baru pembicaraan dan belum ada keputusan sama sekali dari Willem apakah akan membantu atau tidak.Alexa tiba-tiba terbangun dan memanggil Bastian."Bastian! Ini sudah malam, ayo kamu tidur. Besok kamu harus bekerja, bukan?"Bastian menoleh lalu dia tersenyum dan menghampiri istrinya itu untuk tidur dan memeluknya.Keesokan pagiBastian menghubungi Antoine via panggilan suara untuk

  • Menantu Tak Ternilai   Mengandalkan Keluarga Wibowo

    Bastian begitu percaya diri bisa mengatasi masalah yang akan dihadapi ketika menteri pertahanan turun tangan untuk membantu Mark.Baginya bahwa seseorang yang berada di ruang lingkup politik akan lebih mudah dibandingkan dengan melawan para konglomerat kelas atas yang dapat bergerak semau dia dan tanpa rasa takut. Jika seseorang yang berada di lingkup politik pasti mereka akan lebih mementingkan nama baik dan juga jabatannya.Namun walau begitu Bastian juga sadar kalau seseorang yang berada di dalam lingkup politik apalagi berstatus sebagai menteri dapat menggerakkan seseorang maupun organisasi besar. Hal itulah satu-satunya yang mendapatkan perhatian lebih dari Bastian."Apa Tuan Dominic yakin? Yang kita hadapi adalah menteri pertahanan, kamu kan seorang kepala organisasi," tanya Daniel untuk meyakinkan diri.Bastian mengambil rokok dan menyalakannya. Lalu dia menghisap dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan keluar dari mulut dan hidungnya."Bagiku lebih sulit menghadapi pi

  • Menantu Tak Ternilai   Cari Pria Itu!

    Siang ini Willem baru saja bertemu dengan Mark dan Walter. Mereka membicarakan tentang pembentukan Asosiasi Martial Arts Indonesia yang menurut mereka ilegal dan dapat membahayakan.Dari beberapa obrolan awal yang dibicarakan, Mark dan Walter menyerahkan beberapa nama pimpinan Asosiasi Martial Arts Indonesia, termasuk nama dan foto Bastian.Meskipun dia tidak masuk secara resmi tetapi bantuannya terhadap gedung kantor pusat Asosiasi Martial Arts Indonesia patut diperhitungkan.Namun saat ini Willem melihat sosok Bastian yang jauh dari bayangannya semenjak siang hari. Sosok Bastian yang ada di hadapannya lebih mirip dengan orang dari kelas bawah.Ingin yang meragukan sosok di hadapannya namun dia memilih untuk bertanya secara langsung kepada pria itu."Apa kamu yang bernama Bastian Dominic?" tanya Willem dengan suara khasnya yang serak dan berat.Bastian terkejut mendengarnya. Bagaimana mungkin seorang menteri pertahanan mengenalnya?"Ya, aku adalah Bastian Dominic. Dari mana Anda meng

  • Menantu Tak Ternilai   Anak Menteri Pertahanan

    Pukulan yang datangnya dari seorang preman jalanan sangatlah lemah, tidak sebanding dengan Bastian.Dengan mudah Bastian menangkap tangan pria berkaos hitam yang akan memukulnya itu. Lalu dia pun memelintirkan tangannya sambil berkata, "Aku sudah bilang untuk menahan emosimu! Jangan main hakim sendiri!""Arggh … sialan lepaskan tanganku!" pekik pria itu.Seorang pria bertubuh gempal datang menghampiri dan mencoba untuk memukul Bastian. Namun belum sampai pukulan itu mendarat di wajah Bastian, pria itu sudah terkenal karena terkena tendangan dari Bastian.Kemudian Bastian mendorong pria berkaos hitam hingga terjatuh. Lalu dia berkata, "Masih ada yang mau macam-macam? Ada yang masih mau memukulku sebagai pelampiasan?"Tidak ada yang menjawab semua terdiam. Tetapi setelah beberapa saat datang dari arah belakang dan berteriak, "Aku yang akan melawanmu!"Seorang pria bertubuh sedang berjalan mendekati dengan membawa sebuah pedang panjang. Dari perawakannya sama sekali tidak menakutkan bagi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status