Walau bagaimanapun dia berusaha untuk menjaga diri dan hati dari pria lain setelah mendengar dan melihat keseriusan dari Bastian kepadanya, namun sebagai wanita biasa, tentu saja Alexa terpukau dengan pemberian yang diberikan oleh Sang Pelindung kepadanya.Tidak mungkin ada seorang wanita di dunia ini yang tidak suka dan tidak menginginkan hadiah mewah nan indah dari Sang Pelindung itu.Tetapi walaupun Alexa terpukau, namun dia tetap memikirkan tentang rencana apa yang telah dibuat oleh Sang Pelindung dengan memberikan hadiah seperti itu kepadanya."Kamu masih mikirin rencana dia apa? Ya jelaslah, dia ingin memilikimu. Masa kayak gitu aja kamu nggak tahu, sih. Makanya kamu cepat-cepat deh ceraikan Bastian, laki-laki nggak berguna begitu untuk apa kamu masih pertahankan! Sudah jelas-jelas ada Sang Pelindung yang kaya-raya dan bisa membahagiakanmu," kata Amy dengar ada suara yang sinis."Tapi Ma, aku ketemu sama Sang Pelindung aja nggak pernah, bagaimana mungkin aku bisa memilihnya. Lag
Setelah mendengar anaknya itu menolak hadiah yang diberikan oleh Sang Pelindung, Amy langsung memprotes keputusan anaknya itu."Alexa, kenapa kamu menolaknya? Nggak baik menolak pemberian orang, itu sama saja kamu menolak rezeki." ucap Amy seraya memegang lengan sang anak. "ayo terima!"Suara yang dikeluarkan oleh Amy sangat tertekan olehnya agar tetap terdengar lembut. Padahal biasanya, jika bukan Charlie yang ada di sana, suara Amy sudah memekakkan telinga.Alexa menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Aku nggak mau mendapat masalah lagi dan dicap buruk oleh masyarakat jika aku menerima pemberian dari Sang Pelindung lagi."Alasan yang dikatakan oleh Alexa adalah satu dari dua alasan yang dipunya. Satu alasan lagi yang tidak dikatakan olehnya adalah tentang dirinya yang menjaga perasaan Bastian.Tentunya alasan itu tidak mungkin dia kemukakan karena sudah jelas mamanya akan memarahinya dan tentu saja akan membanding-bandingkan Bastian dengan Sang Pelindung yang sangat tidak mau dia
Margaret berpikir kalau Alexa pasti mengetahui tentang hal ini jika benar kalau Bastian adalah tuan Dominic yang beberapa waktu lalu menjadi bahan perbincangan publik khususnya di timur Jakarta.Ethan berkata, "Apa kita harus ke sana? Apa enggak lebih baik kita mencari tahu sendiri? Soalnya kalau tidak datang ke sana untuk bertanya tentang masalah ini, takutnya ketika kita akan mendekati Bastian untuk mendapatkan keuntungan, kita nggak disambut baik oleh mereka dan malah dijadikan sebuah lelucon.""Walau kita membutuhkannya tetapi kita harus menjaga juga harga diri Keluarga Winata," lanjutnya.Margareth langsung setuju dengan apa yang dikatakan oleh Ethan. Dia pun kemudian mengurungkan rencana awalnya itu."Benar juga katamu. Aku nggak sudi kalau keluargaku direndahkan oleh mereka nantinya," kata Margareth.Candra bertanya, "Terus langkah kita selanjutnya bagaimana?"Margareth melirik ke arah Ethan. Dia teringat dengan satu hal yang pernah ditugaskan olehnya kepada sang cucu."Oh iya
Seseorang ingin memberikan hadiah senilai ratusan Miliar sebagai salam pertemuan pertama?Semua orang menganggap ini gila, termasuk Bastian yang memiliki aset kekayaan senilai 2,5 Kuadriliun. Tetapi bagi Diego, ini hanyalah sebuah hal yang biasa. Apalagi kalung itu bukan dia beli dari uangnya sendiri, jadi dia menganggapnya sebagai sebuah keuntungan karena dia bisa menjalin relasi yang baik dengan tuan Dominic.Bastian kemudian tertawa dan menganggapnya sebagai sebuah guyonan. "Haha … Pak Diego bisa saja, masa kalung semahal itu dijadikan hadiah pertemuan pertama."Thomas dan Cedro pun tersenyum sambil melihat ekspresi wajah Bastian. Namun ketika mereka semua mengembalikan pandangan kepada Diego, semuanya terdiam. Tampak wajah Diego sangat serius. "Aku serius dengan apa yang aku katakan, Tuan Dominic. Jadi aku mohon untuk kamu menerimanya dengan baik," ucap Diego sembari tersenyum.Bastian tercengang. Hari ini total dia mendapatkan 2 hadiah dengan nilai fantastis.Kalung yang diberik
Diego sangat ingin bertemu dengan sosok tuan Dominic dan berbincang-bincang dengannya. Pada awalnya dia ingin menjual pemberian dari Master Cedro kepada tuan Dominic, tetapi setelah dia mendengar cerita yang lebih lengkap dari Thomas, dia pun memiliki niat lain di balik pertemuannya dengan tuan Dominic nanti jika mau bertemu dengannya."Pak Diego serius mau bertemu dengannya?" tanya Thomas untuk memastikan."Tentu saja. Setiap kata yang keluar dari mulutku, selalu serius. Apalagi menyangkut perihal ini," jawab Diego.Thomas menganggukan kepalanya seraya berkata, "Baiklah kalau begitu, aku akan menemuinya dan menyampaikan kalau pak Diego ingin bertemu."Pria gemuk namun memiliki wajah yang tampan itu menganggukkan kepalanya, memberi izin kepada Thomas untuk memanggil tuan Dominic.Lalu setelah mendapatkan izin, Thomas pun keluar dari ruangan itu."Diego, apa kamu serius ingin bertemu dengan tuan Dominic? Memangnya apa yang ingin kamu bicarakan dengannya?" tanya Cedro.Bagi Cedro, Diego
Bagaimana tidak Candra terkejut, Bastian yang selama ini dikenal adalah Bastian yang tidak berguna dan sampah masyarakat. Tapi saat ini dia mendengar kalau Bastian adalah tuan Dominic yang terkenal hebat itu."Ini nggak mungkin! Pasti salah! Kamu pasti sudah salah dengar!" ucap Candra, menolak kenyataan.Ethan menggelengkan kepalanya dengan pelan dan mata yang menatap ke lantai. "Aku nggak salah dengar. Bahkan aku lari sampai ke sini karena aku dikejar oleh anak buah Thomas Benson karena menganggap aku sebagai provokator yang membuat Jonathan dipukul oleh tuan Dominic sampai terluka," ucap Ethan dengan nada suara yang lembut.Tapi kemudian Ethan mendongakkan kepalanya, raut wajahnya berubah cemas. Lalu dia berkata, "Apa yang harus kita lakukan saat ini? Bastian pasti akan membalas dendam padaku dan menyuruh Charlie menggerakan anak buahnya untuk menangkapku. Belum lagi anak buahnya Thomas Benson. Aku harus bersembunyi di mana?"Candra yang sedang mondar-mandir dengan tangan yang dile