Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Provokasi Dari Ethan

Share

Provokasi Dari Ethan

Author: Falisha Ashia
last update Huling Na-update: 2025-06-02 18:49:43

Bastian tersenyum ketika mendengarnya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Aku juga nggak tahu caranya, bagaimana, ya?" tanya Bastian.

Laura memukul lengan Bastian dengan sedikit keras sambil tertawa kecil. "Haha … aku kira Bapak tahu, ternyata nggak tahu juga."

"Makanya tadi aku nyuruh kamu untuk ikut lelang. Itu karena aku nggak paham dengan tata caranya," kata Bastian.

Setelah kata-kata itu terucap, Bastian teringat dengan teknologi yang ada di dunia ini. Semua informasi sangat mudah didapatkan di internet. Entah itu berupa tulisan atau berupa video.

Tentunya tata cara ikut lelang pun pasti ada yang memberikan edukasi mengenai itu juga.

"Ya sudah, aku mau mencari tahu dulu lewat YouTube, semua aja ada penjelasan yang jelas." Bastian berkata seraya berjalan ke arah dalam gedung untuk menemukan tempat kosong agar dia bisa menonton video dan mempelajari tata cara lelang

Hanya butuh waktu 5 menit bagi Bastian untuk mempelajari tata cara melakukan lelang, dan kini dia sudah sangat paham.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Tak Ternilai   Ketagihan

    Bastian terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh Anastasia mengenai keinginan dari Farah. Ditambah dengan reaksi dari Anastasia yang tampak menerima dan menginginkannya, membuat Bastian semakin merasa terkejut dan aneh."Tapi aku sudah punya istri, Anastasia. Mana mungkin aku bisa menceraikan Alexa di saat hubunganku dengannya semakin membaik," kata Bastian yang tampak bingung.Anastasia mengangkat kedua bahunya sembari berkata, "Mungkin kamu mau punya dua istri?"Setelah itu Anastasia melangkah keluar kamar meninggalkan Bastian yang sedang syok, seorang diri.Sekitar 5 menit Bastian berada di dalam kamar ibu Panti sebelum akhirnya keluar dan bergabung bersama dengan Farah dan Anastasia ke ruang tengah.Situasi canggung tercipta di sana dan membuat keheningan menyelimuti rumah panti.Beberapa kali Bastian mencoba untuk membuka pembicaraan dan meminta maaf kepada Farah atas apa yang terjadi barusan, namun tidak ada kata yang terucap dari mulutnya."Kamu sudah makan malam, Bastian? K

  • Menantu Tak Ternilai   Jangan Becanda!

    Anastasia memaksakan diri untuk tersenyum kepada Bastian dan Alexa."Aku tahu dari anak buahmu. Setelah tahu langsung saja ke sini untuk menjenguk Alexa," terang Anastasia.Bastian menganggukkan kepalanya.Alexa melangkahkan kakinya mendekati Anastasia seraya berkata, "Terima kasih sudah mau datang untuk menjengukku.""Sama-sama." Anastasia berkata seraya menempelkan pipi kanan dan pipi kirinya ke pipi kanan dan pipi kiri Alexa.Kemudian Anastasia memperhatikan tubuh Alexa untuk mencari di mana titik luka yang dialami."Kamu luka di bagian mana?" tanya Anastasia dengan wajah yang berpura-pura cemas.Bisa mengangkat sedikit baju pasien yang dikenakannya untuk menunjukkan luka lebam yang ada di perut bagian bawah."Hanya luka kecil, cuma tadi siang rasa sakitnya benar-benar buat aku kesiksa, hehe …," kata Alexa seraya tertawa."Tapi sekarang sudah nggak sakit?" tanya Anastasia.Alexa menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Cuma kalau tertarik perutnya aja palingan sakitnya. Tapi kalau

  • Menantu Tak Ternilai   Rencana Berlibur Ke Paris

    Bastian terperanjat mendengar orang itu adalah orang yang menyerang Lee dan memberikan teror pada saat Alexa sedang berlatih ilmu beladiri.Dan tiba-tiba dia pun langsung menyesal karena tidak bersungguh-sungguh dalam mengejar pria itu. Jika saja dia bersungguh-sungguh, dia bisa menangkap orang yang sudah meneror Lee dan membuat takut Alexa."Apa? Dian sudah menyerangmu? Sialan! Coba aja aku bisa menangkap dia, enak banget sekarang bisa menghajar dan memberikan pelajaran kepadanya," kata Bastian, kesal."Nggak apa-apa. Kamu harus berhati-hati dengannya karena dia memiliki kekuatan yang besar. Mungkin lebih besar dibanding dengan kekuatan milik Lopez," terang Lee."Apa? Lebih besar kekuatan yang dibanding dengan Lopez?" Bastian syok mendengar itu.Untuk bisa mengalahkan Lopez saja sudah mempertaruhkan hidup dan matinya. Bahkan jika tidak dibantu oleh Alexa mungkin dia akan mati.Bagaimana jika harus melawan orang itu?"Ya. Kekuatannya besar dan aku bisa merasakan jika dia memiliki keku

  • Menantu Tak Ternilai   Lebih Kuat Dibanding Lopez[?]

    Orang itu benar-benar sangat mencurigakan. Maka dari itu Bastian berusaha keras untuk mengejar pria itu agar bisa menanyakan maksud dan tujuan pria berpakaian serba hitam itu mengawasi rumah Master Lee.Namun kecepatan lari pria itu tidak bisa dikejar oleh Bastian. Bahkan dia dengan sangat lahirnya melompati tembok rumah orang untuk menuju ke bagian belakang perkampungan seperti seorang pemain parkour profesional.Sedangkan Bastian selalu kesulitan jika harus menempati tembok pagar rumah warga. Dan pada akhirnya dia memutuskan untuk melepaskan pria itu karena berpikir jika pria itu sudah tidak bisa dikejar lagi.Napas Bastian tersengal. Sembari menatap langit dan berkata pinggang dia memutar tubuhnya ke arah jalan kembali ke rumah Lee.Ketika dia berbalik arah, Bastian bertemu dengan anak bungsu Lee yang baru pulang dari warung."Kak Mei!""Kamu kenapa ngos-ngosan begitu? Habis ngejar siapa?"Bastian menunjuk ke arah belakang sambil menarik napas dalam-dalam. Lalu dia berkata, "Ada se

  • Menantu Tak Ternilai   Alexa Ternyata Terluka

    Bastian mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum. Sebenarnya inilah yang ditunggu-tunggu kabarnya juga. Dia ingin mengetahui bagaimana kemampuan seseorang yang akan memimpin pabrik miliknya."Silakan!" ucap Bastian, mempersilahkan Simon untuk berbicara.Simon menganggukkan kepalanya seraya berkata, "Terima kasih banyak Pak."Setelah itu Simon menebar pandangannya sebentar ke arah peserta rapat yang lain terutama pada Anastasia yang ditatapnya dengan lebih lama. Lalu kemudian dia mengembalikan pandangannya kepada Bastian."Jadi aku memiliki ide untuk membuat sebuah video yang menunjukkan bagaimana proses pembuatan Pommes Frites dari awal sampai dikemas. Tentunya kita juga akan menitikberatkan kepada alat-alat produksi kita yang modern dan sangat higienis. Dengan begitu kita bisa menyampaikan pada masyarakat jika produk kita adalah produk yang aman tanpa harus berkoar-koar di media dengan ucapan-ucapan hanya untuk membuat masyarakat paham dengan produk kita yang higienis," ucap Simon d

  • Menantu Tak Ternilai   Tidak Dianggap

    Sebuah rencana yang dirasa oleh Anastasia dapat berhasil untuk membuat Bastian menjadi miliknya.Persetan baginya apakah menjadi satu-satunya atau menjadi istri kedua Bastian. Dia sama sekali tidak peduli.Kini Anastasia telah tiba di pabrik, dia datang lebih dulu dibanding dengan Bastian.Beberapa saat Anastasia diam di dalam mobil. Pikirannya masih terpaku kepada keinginan untuk memiliki Bastian. Dia ragu apakah akan melakukannya sekarang atau menunggu waktu yang tepat."Mungkinkah sekarang?" gumam Anastasia.Terlihat mobil Roll Royce milik Bastian sudah sampai di pabrik dan berhenti di samping mobil Anastasia."Ternyata dia sudah datang duluan, semangat sekali!" ucap Bastian saat melihat mobil Anastasia.Bastian kemudian keluar dari dalam mobil untuk segera masuk ke dalam pabrik. Namun ketika dia keluar, dia mendapati mobil Anastasia masih hidup mesinnya."Loh, baru datang juga ternyata. Hahaha …." Bastian menertawakan dirinya sendiri yang sudah mengatakan Anastasia terlalu semanga

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status