Share

Perebutan tahta

Arnita menatap Imel yang juga sama khawatir dengannya. Setelah Kenzi tidak sengaja menumpahkan minuman di baju Mawar, Mawar langsung menarik Kenzi masuk ke dalam kamar.

"Mbak gimana kalau aku cek aja kamarnya mbak Mawar?" ujar Arnita memberi usulan. Ia khawatir jika mbak Mawar akan menyakiti Kenzi.

"Nggak perlu! Kamu nggak usah ikut campur! Mawar itu ibunya, nggak mungkin dia nyakitin anaknya sendiri. Lebih baik kamu bantuin bibi buat makan siang." ujar Cintya menghentikan niat Arnita yang ingin pergi ke kamar Mawar.

"Ma, Arnita kan cuman khawatir tentang keadaannya Kenzi." Imel menepuk pelan bahu mamanya yang sudah berbicara keterlaluan ke Arnita.

"Kamu ini selalu belain dia, kamu sama Arman sama aja!" Cintya menunjukkan wajah tidak sukanya karena kedua anaknya lebih membela Arnita daripada dirinya. Cintya melenggang pergi meninggalkan Imel dan Cintya begitu saja.

"Yaudah mbak, aku mau bantuin bibi nyiapin makan siang dulu." ujar Arnita.

"Mbak juga mau bantu." Imel menarik lengan Ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status