Share

Nyinyir? Hati-hati Tersingkir!

Setelah dari panti, waktu sudah menjelang senja. Kami sengaja berlama-lama di sana karena ada satu anak yang tidak mau ditinggal Ibrahim, dia menangis dan terus menempel di pangkuannya.

"Betapa Ibrahim ini sangat penyayang, lihat saja ia seperti magnet yang mana besi-besi akan langsung menempel saat didekatinya," lirihku, sembari menyaksikan Ibrahim yang bermain riang dengan anak-anak panti, sesekali ia bercanda dan sesekali ia bercerita.

"Bang Ibrahim, sering-sering ke sini, ya. Kami suka cerita-ceritanya."

Pria itu mengulas senyum, maka dijadikannya sebuah bujukan agar dirinya bisa pamit pulang. Pandai juga rupanya mencari moment.

"Nah, kalau pengen Bang Ibrahim sering ke sini, sekarang kalian harus bolehin abang pulang dulu, gimana?"

Tampak anak berusia sekitar enam tahun itu kebingungan memutar bola manatanya mungkin tengah memahami maksud dari yang Ibrahim katakan. Tak lama berselang, ia berdiri dan mengiyakan kepergian kami.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rafanda Mukhbita
msh bingung
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Ceritanya bagus mengaduk-aduk perasaan, ....kutunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Ayo zahra perkarakan dan ambil rumahmu biar jadi tu orang sekeluarga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status