Share

Inikah Bisikan Jodoh?

"Terima kasih, Him. Gak mau mampir dulu?"

"Enggak, Mutia. Kebetulan aku sudah ditunggu mami."

Aku terperangah, orang tua Ibrahim sudah pulang? Kenapa dari tadi dia tidak cerita.

"Oh, jadi aku gak penting sudah, ya. Sampai-sampai gak cerita nih."

"Cerita apa?"

"Sudah lah, apa kata kamu."

Sungguh menjengkelkan saat Ibrahim langsung aja main ngacir tanpa berusaha memahami maksud pembicaraanku.

"Dasar cowok!"

Aku membalikkan badan, merasakan tubuh yang mulai menunjukkan protesnya. Ya, lelah. Aku letih, ditambah pikiran mengenai Mas Agha yang mendadak seperti anak ABG baru mulai mencintai seseorang saja.

"Lucu, dulu aku dia buang dan sekarang dia kejar habis-habisan."

Aku menggeleng sembari mendengus pelan.

"Permisi, atas nama ibu Mutia?" seruan yang berasal dari arah belakang. Aku pun menoleh.

Telah berdiri seorang kurir dengan seragam G*abnya. Aku mengangkat sebelah alisku, siapa yang pesan makanan.

"Iya, Mas. Saya sendiri."

"Ini, Mbak. Ada kiriman untuk Mbak dan sudah diba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status