Share

Sebuah Foto

"Kahiyang, Zidan mana?" Tiba - tiba Ibu mertua muncul.

"Ada di kamar bu," Jawabku sambil mulai menyendokkan sepotong kue ke dalam mulut.

Entah mengapa, bukannya menyusul Mas Zidan ke kamar, Ibu malahan memilih untuk ikut bergabung duduk bersamaku di ruang tengah.

Aku tidak menggubris ibu dan tetap asyik menonton televisi sambil memakan kue kesukaanku. Biarkan saja dia merasa kesal karena aku terkesan cuek, aku tidak peduli lagi.

"Kahiyang, kira - kira pendapatmu bagaimana kalau Zidan menikah lagi? Suka atau tidak suka, kau harus menerimanya!" Tiba - tiba Ibu membahas hal itu lagi.

Aku memutar kedua bola mataku karena merasa sangat kesal jika harus membahas hal itu lagi, bukankah mereka sudah tau kalau aku sama sekali tidak mau dimadu?

"Sudah kukatakan berapa kali bu, aku tidak akan pernah menerima dan merestui pernikahan Mas Zidan yang kedua," Jawabku dengan malas.

Tanpa kutatap wajah ibu, sudah kupastikan wajahnya berubah menjadi kesal dan cemberut.

"Kamu itu harus sadar, kamu tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status