Share

Bab 9

Lagi dan lagi Wati mengancamku, hingga membuat aku tidak berdaya. Tapi walau dalam keadaan yang tidak berdaya, aku tetap akan berusaha mencari bukti tentang kesalahannya. Bahkan kini aku merasa, kalau Wati itu seorang psi-kopat. Karena ciri-cirinya juga begitu banyak, contohnya saja saat ini. Wati akan berubah kasar dan tidak segan melukaiku, jika tujuannya tidak tercapai.

"Wati, Ibu mau nanya deh sama kamu, kata Roni suka memberi uang belanja untuk Ibu dan katanya selalu dititipkan sama kamu. Boleh kan kalau sekarang Ibu minta untuk membeli apa yang kamu mau," tanyaku walau dengan hati ragu.

"Apa maksud perkataan, Ibu? Ibu mau meminta uang, yang Mas Roni titipkan kepadaku? Ya tidak bisalah, Bu, orang uangnya juga sudah habis, sebab aku telah membelanjakan uangnya untuk membeli peralatan make up dan juga nyalon. Karena aku pikir daripada uangnya aku kasih kepada Ibu, lebih baik aku belanjakan saja untuk keperluanku. Lumayan kan untuk menambah uang bulanan dari Mas Roni, yang memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status