Share

Bab 9

Kusuma beranjak, mengejar langkah putra bungsunya sampai ke depan pintu kamarnya.

“Han! Haneul!” Panggil Kusuma sambil mengetuk pintu.

Kusuma membuka hendel pintu, ternyata tidak di kunci. Kusuma melihat Haneul sedang duduk di tepi ranjang dengan kedua tangan menyangga kepala.

“Han, kamu kenapa? Calon kakak ipar kamu datang kok malah masuk ke dalam kamar, itu nggak baik, Nak,” ucap Kusuma memandang Haneul dengan tangan memegang pundak Haneul sebelah kanan.

“Ma! Apa Mama percaya kalau itu pacar, Erlangga?” Ucap Haneul dengan suara keras.

“Maksudnya?” tanya Kusuma tak mengerti.

Haneul beranjak dari duduknya, dia berdiri membelakangi Kusuma, lalu memandangnya.

“Ma! Dengar sendiri tadi ‘kan? Jawaban mereka itu nggak ada yang benar,” sahut Haneul kesal.

Kusuma terdiam sambil berpikir. Dia menyeka rambut ke belakang telinga lalu beranjak dari duduknya.

“Han! Biarkan mereka berakting dulu. Mama yakin lama kelamaan mereka bakal ada rasa yang sesungguhnya,” ucap Kusuma lalu meninggalka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status