Share

Rencana ke Jakarta

"Ada apa? Vin. Kok telpon malam-malam gini?" tanya Aurora sambil bangun dari tempat duduknya. Ia mondar-mandir diantara 2 kursi ruang tamu.

"Hmm.. aku mau ngomong sesuatu sama kamu, ra."

"Apa?"

"Doain aku ya, 7 hari lagi aku akan menikah. Kuharap, kamu bisa datang."

"Serius, vin? Aku ikut senang dengernya. Semoga lancar sampai hari H"

"Tapi.."

Selama obrolan yang cukup panjang ini, Ervin juga mendapatkan pesan dari Pak Adam. Ia mengirimkan undangan digital yang baru saja ia dapatkan dari klien kepercayaannya.

Entah, kenapa bisa secepat itu? Padahal, baru saja ia selesai melakukan sesi foto bersama Neira. Ervin pun terheran-heran. Ia sama sekali tak membalas pesan itu sebelum obrolan dengan Aurora selesai.

Kembali pada obrolan antara Aurora dan Ervin, di sinilah Ervin mengungkapkan kekesalannya. Ia masih setia untuk mengungkapkan bahwa perasaannya itu tak berubah, sama seperti dulu.

"Karena hal itu kamu berkata tapi? Vin."

"Iya."

"Sudahlah, vin. Masa depan kamu masih panjang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status