Kediaman keluarga Geraldy sangat ramai hari ini, kepulangan Keysa saat libur semester yang berlaku setahun sekali membawa suasana bahagia di rumah itu. Bukan orang tuanya namun para pembantu yang menyambutnya dengan hangat, diselingi tawa gembira. Setahun sejak kepergian Keysa rumah itu bagaikan tak berpenghuni, begitu kira-kira yang bisa digambarkan beberapa pembantu padanya. "Hahaha...kalian bisa saja, ayo kita masak steak, sudah lama aku gak makan masakan bibi," Keysa mengajak para maid yang bertugas di dapur untuk membantunya memasak steak kesukaan yang sering dibuatkan bibi Hanah untuknya. Bibi Hanah sangat senang, kebetulan Keysa ada disini, maka dia akan sangat leluasa memasak semua kesukaan majikan ramahnya ini. Dia meminta beberapa maid membantunya mempersiapkan kesukaan Keysa. Keysa pun tak tinggal diam, dia berbaur bersama para maid di dapur dari menyiapkan daging, kentang dan beberapa bumbu lainnya. Sebagian maid menata meja, meletakkan piring dan sendok tak lupa pula me
Sebenarnya keluarga adalah tempat yang paling baik untuk membagi suka dan duka, namun tidak bagi Keysa, keluarga terbaiknya adalah panti asuhan yang didirikannya bersama-sama teman-teman anak terlantar yang dikenalnya beberapa waktu lalu.Pagi itu Keysa bersiap-siap pergi, sebagai anak yang berbakti dia tetap pamit. "Ayah, ibu, aku hendak ke rumah teman mungkin sore baru kembali."Tanpa tanya kedua orangtuanya mengizinkannya. Yang diharapkan Keysa, haruslah orang tuanya bertanya hendak kemana ? Mau ngapain ? Jangan sampai lat pulangnya atau nanti bareng ayah dan ibu saja. Harapan hanyalah harapan, yang terjadi hanya kata "Iya" bahkan tak menengok sedikitpun.Satu hal yang disesali Keysa, mengapa dia harus balik ke rumah ini, rasa bahagia yang terpatri di wajah para santri yang hendak pulang ke rumah masing-masing sempat terpatri pula di wajah Keysa. Setahun mondok lalu pulang ke rumah tentulah membahagiakan. Rumah tempat dia tumbuh dari kecil hingga remaja seperti sekarang, kebersamaa
Hari yang terindah bagi Keysa, karena bisa berbagi bahagia bersama anak-anak yatim piatu, menjelang magrib Keysa tiba di rumah. Pintu ruangan terbuka, nampaklah ayah sedang duduk memakai kaus kaki dibantu ibunya. Ibunya sudah berdandan cantik, pasti mereka akan ke acara ulang tahun itu."Maaf aku terlambat, macet di jalanan," Keysa muncul dari balik pintu.Ayahnya mendongak, sesaat ayah dan anak saling berpandangan dan bergumam, "Hmmm" Itu saja.Setelah memasang kaus kaki Syakila duduk disebelah Geraldy. Memandang Keysa sesaat dan ketika dia hendak mengatakan sesuatu, terhalang oleh ucapan Geraldy."Panggil Adinda, jangan sampai kita terlambat."Keysa mematung, bukankah acaranya tiga jam lagi ? Macet bukanlah penghalang, emang ayahnya sebagai penerima tamu ? Kehadiranya seperti tidak diharapkan. Keysa tersenyum sinis dan segera berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia masih sempat melongokkan kepalanya ke kamar Adinda yang kebetulan tidak tertutup rapat.Wow...kakaknya terlihat
Kediaman Adiputra Sunshien sudah mulai ramai dipenuhi dengan tawa ceria tamu undangan yang mulai berdatangan. Pejabat publik, selebritis, dan relasi bisnis meramaikan acara ulang tahun sang pewaris tunggal Rehan Adiputra yang ke 24, sosok tampan yang penuh dengan keangkuhan melekat pada dirinya. Digandrungi para wanita-wanita cantik yang terpikat dengan ketampanannya.Mobil Geraldy memasuki pekarangan rumah yang sangat mewah itu, mereka disambut oleh para waiters, artinya keluarga Geraldy bukan orang yang sangat penting sehingga tuan rumah tidak menyambut langsung kedatangan mereka. Semua tamu undangan membawa kado dan mengucapkan, "Selamat ulang tahun, panjang umur, sehat dan segera dapat jodoh" Untuk kata terakhir membuat wajah Rehan merah padam.Adinda pun turut mengulurkan tangan dan nyaris mengucapkan hal yang sama, namun Rehan bahkan tak meliriknya sama sekali. Geraldy menghampiri tuan Adiputra sekaligus memperkenalkan anaknya."Anakmu sangat cantik," Geraldy sempat berbunga-bun
Keluarga Geraldy kembali ke rumah tanpa bersuara, rumor yang beredar tentang bagaimana tingkah Rehan ternyata benar adanya. Niatnya untuk menjodohkan Adinda tak lagi dipikirkannya, Tekad Geraldy hanyalah bagaimana kelak Rehan akan tergila-gila pada Adinda, dia aka melakukannya bagaimanapun caranya. Bahkan jika memungkinkan cinta ditolak dukun bertindak.Mereka bertiga bergegas melewati ruang makan menuju lantai dua, mereka terkejut tatkala melihat banyaknya lilin yang ada di atas meja, semuanya berjumlah tujuh belas. Seakan baru tersadar Syakila berkata, "Bukankah hari ini ulang tahunnya Keysa juga ?" Geraldy dan Adinda menyadari kata-kata Syakila saling memandang satu sama lain. Tanpa bersuara menaiki anak tangga satu demi satu sampai tiba di ujung tangga, Adinda langsung melengos begitu saja ke kamarnya begitu juga Geraldy.Syakila perlahan mengetuk pintu kamar Keysa, dilihatnya lampu masih menyala artinya Keysa belum tidur. Namun Keysa tak kunjung membuka pintu, dia tertidur dan lup
Rehan punya rumah sendiri, sesekali dia datang kerumah orang tuanya, acara ulang tahunnya yang ke dua puluh empat itu, atas permintaan orang tuanya agar dirayakan di rumah mereka. Sejak bercerai laki-laki tampan itu tak lagi merayakan ulang tahun, dan kini entah apa maksud kedua orangtuanya sampai harus merayakan ulang tahun yang dia tak inginkan itu.Di sebuah rumah yang tergolong mewah, Rehan tinggal seorang diri, pembantu hanya datang memebersihkan rumah, mencuci dan memasak, datang pagi menjelang subuh dan pulang ke rumah mereka pada jam sepuluh malam. Awalnya para pembantu tinggal serumah dengan mereka itu saat nyonya rumah ada, kini hari-hari dilaluinya sendiri. Rehan mengabaikan semua perkataan orang tuanya untuk mencari isteri pengganti, saat ini hatinya masih terpaut pada sang mantan."Rehan, aku ingin kita bercerai."Permintaan tiba-tiba sang isteri membuatnya terkejut, karena keegoisannya dia tidak bertanya, mengapa ? Dan hanya berucap, "Baiklah!"Mendengar itu sekejap Putr
Untuk alasan itulah Adiputera mengadakan acara ulang tahun dirumahnya, berharap puteranya bisa melepaskan bayangan Puteri Salsabila dari kehidupannya setelah bertemu dengan beberapa gadis cantik. Harapan terakhir sang ayah jatuh pada puteri Geraldy yang pernah dilihatnya saat Geraldy mengadakan acara di kantornya dan mengundang beberapa relasi termasuk dirinya. Saat itulah dia melihat Adinda yang datang bersama Syakila. Hari ini Keysa balik ke pondok pesantren, dua minggu di rumah tanpa aktivitas membuatnya bosan. Seakan mendapat angin segar, Keysa bernyanyi-nyanyi kecil selama dalam perjalanan menuju asrama. Hatinya sedang bahagia, karena ayah dan ibunya mengantarnya minus Adinda. Keysa turun dari mobil dengan percaya diri mendekati para santri yang sudah lebih dulu tiba dipondok, saat melihat Anisa dia berteriak."Anisa!"Yang dipanggil menoleh, Anisa segera menghampiri Keysa. "Kenalin ini ayah dan ibuku," Keysa dengan bangga memperkenalkan keduanya, Nurlela yang juga baru tiba t
Di hari berikutnya, saat Keysa dan Anisa ke ruang makan, tak sengaja mendengar pembicaraan beberapa pelayan disitu."Kita harus menyiapkan lilin karena sebentar malam PLN akan melakukan pemadaman lampu secara bergilir."Sejak sebulan terakhir dikawasan itu, termasuk pondok pesantren kebagian pemadaman listrik secara bergilir, ini memang dilakukan secara sengaja oleh PLN untuk menghindari mati listrik total pada sistem jaringan listrik.Hal demikian bukan hanya disebabkan karena adanya gangguan pada pusat, tapi bisa jadi adanya gangguan pada sepanjang sistem distribusi listrik.Seorang diantara mereka menimpali, "Beli bensin saja, kita bisa menggunakan genset."Otak Keysa seketika bekerja, ini saat yang tepat untuk melakukan aksi usilnya. Menunggu waktu malam rasanya terlalu lama, duhai malam cepatlah kau datang. Waktu seakan bergerak sangat lambat, mengingat rencana yang dia sudah susun matang-matang membuatnya merasa pelajaran hari ini teramat membosankan. Ustad Yasir yang dikenal Ki