Home / Romansa / Mencuri Harta dan Cinta / 5. Keusilan pertama

Share

5. Keusilan pertama

Author: Kirana Quinn
last update Last Updated: 2022-06-13 18:20:26

Target Keysa adalah santri putri yang terlihat sombong dan over acting di kelasnya bernama Diana. Mentang-mentang ayahnya seorang pejabat publik, Diana bersikap seolah-olah dikelas itu dialah yang paling hebat. Saat jam istirahat berbunyi, Diana masuk ke dalam kelas dengan beberapa siswa lain yang rupanya kelihatan sangat takut padanya. Huh...Awas kau ! Batin Keysa.

"Dengar teman-teman, sebulan lagi akan diadakan lomba cerdas cermat, ayo angkat tangan siapa yang mau bergabung dengan kelompokku."

Mendengar itu Keysa mengernyitkan keningnya. "Siapa masuk kelompok siapa ? Kapan dibentuk kelompoknya ?" Batin Keysa namun dia bersikap acuh tak acuh.

Ketika Diana hendak melewati bangkunya, kaki kanannya sengaja dikeluarkannya dari balik kursi dan menggaet kaki Diana. Diana yang saat itu tidak menyangka jika kakinya dicekal dengan sengaja, akhirnya terjungkal. Tak ada yang berhasil mencegahnya, Diana jatuh membentur lantai dengan keras. Dia pingsan seketika, dagunya berdarah. Kelas seketika riuh. beberapa siswa segera mengangkat tubuh Diana dan melarikannya ke klinik yang tak jauh dari ruang kelas.

Dengan polosnya Keysa mengaku pada wali kelas jika dia tak sengaja, saat hendak berdiri tau-tau kakinya kesandung kaki Diana, Anisa menyaksikan perbuatan Keysa, namun karena tak ingin membuat teman baiknya itu dihukum akhirnya memilih diam. Saat di dalam kamar barulah dia bertanya.

"Mengapa kau melakukannya ?"

Keysa hanya cengengesan dan menjawab enteng. "Dia itu terlalu over jadi harus diberi pelajaran."

Akibat ulah Keysa, Diana harus mendapat lima jahitan di dagu, Keysa tak meminta maaf, keluarga Diana tak terima, akhirnya pihak yayasan menghubungi orang tua Keysa. Ini yang diharapkan Keysa, dia ingin bertemu kedua orang tuanya, dimarahi sekalipun akan membuatnya lega, setidaknya orang tuanya punya perhatian. Namun dugaannya salah. Dasar keluarga mata duitan, penyelesaiannya ditempuh dengan jalan damai. Geraldy hanya mengirim asistennya membayar 300 juta untuk pengobatan Diana. Sejak kejadian itu, Keysa mulai terlihat murung, bahkan Anisa tak bisa membuatnya tertawa lagi.

Ketika bulan kedua kunjungan orang tua, lagi-lagi orang tuanya tak datang dan hanya menyuruh pengasuhnya yang datang berkunjung membawakan makanan kesukaannya. Keysa tau itu pasti atas kemauan bibi Hanah saja dan bukan atas perintah kedua orang tuanya. "Nyonya tadi berpesan, non harus belajar yang rajin."

"Jangan bohongi aku bi, aku tau bibi sendiri yang sengaja datang kan ?" tatapan Keysa menusuk penuh selidik.

"Sungguh non, ini nyonya dan tuan menitipkan uang jajan untuk non," bibi menyodorkan amplop tebal. Memang benar uang itu diberikan Geraldy pada bibi Hanah. Jika bukan bibi Hanah yang minta, Geraldy tak akan mungkin memberikannya.

"Aku sudah mengeluarkan 300 juta akibat ulahnya disekolah itu, lalu untuk apa aku harus memberinya uang jajan ?"

"Ini tuan, setidaknya tuan memberikannya sedikit, mungkin saja dia membutuhkan uang untuk keperluan sehari-harinya," bujuk bibi Hanah.

"Bi, ingat ! Kau hanya pembantu di rumah ini, jika kau terus memaksa, aku akan memberikannya dengan catatan gajimu dipotong selama satu tahun."

Syakila hanya memandangi bibi Hanah dan suaminya tanpa mampu memberikan solusi apapaun.

"Iya tuan, dipotong saja dari gaji saya. kasihan non Keysa pasti menderita di sana."

Andai Keysa tau bagaimana bibi Hanah memperolah uang itu, pasti dia akan melemparkannya di hadapan orang tuanya. Bibi Hanah tau majikannya itu sangat perhitungan alias pelit. Keysa sangat berbeda, entah menurun dari gen siapa, gadis badung ini sangat dermawan. Tak tanggung-tanggung Keysa sering membantu para maid jika membutuhkan uang.

Keysa memeluk bibi Hanah, santri yang melihatnya sempat memandangnya sebelah mata. Dalam benak mereka mungkin saja berkata, "Oh ternyata hanya anak pembantu."

Keysa tau tatapan para santri itu namun dia tak perduli, dia membagi makanan kesukaannya dengan Anisa saat bibi Hanah telah pergi.

Karena ini hari libur Keysa bermalas-malasan di ranjang susunnya, Keysa sengaja memilih berada di ranjang atas dan Anisa di ranjang bawah. Dikamar itu terdapat tiga ranjang susun.

Keysa sedang berpikir bagaimana dia bisa keluar dari pondok ini, sudah dua bulan dia tak bisa mengabari teman-temannya dipanti. Ya..Keysa mendirikan sebuah panti asuhan untuk menampung anak-anak gelandangan dan yatim piatu. Barang-barang hasil curian Keysa dia gunakan untuk mendirikan panti asuhan itu dan biaya hidup mereka. Keysa tau jalan yang ditempuhnya salah namun hanya inilah cara yang dia bisa lakukan karena ayahnya terkenal pelitnya. Pelit untuk fakir miskin namun sangat boros untuk urusan nama baik dan cari muka. Begitu kira-kira yang bisa digambarkan Keysa tentang ayah ibunya. Ibunya hanya sibuk dengan kaum sosialitanya, menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Keysa berpikir untuk mencuri di dalam rumahnya, namun brankasnya terkunci dan tak ada barang-barang berharga lain yang bisa dicurinya. Sejak kecil Keysa sudah mulai menabung, namun tabungannya terpaksa harus digunakannya untuk membantu para maid yang kesulitan di rumahnya.

Keysa pernah menyampaikan keinginannya untuk membantu fakir miskin dan anak-anak yatim piatu pada kedua orang tuanya namun komentar ayahnya membuatnya emosi. "Jangan campur tangan terhadap urusan pemerintah, mereka itu sudah dilindungi negara, ah..buang-buang waktu saja"

"Ayah, banyaknya fakir miskin itu tak semuanya bisa ditangani pemerintah, makanya dibutuhkan uluran tangan para dermawan," bantah Keysa.

"Tau apa kamu ? Urus sekolahmu. Ayah susah-susah cari uang bukan untuk mereka tapi untuk masa depanmu dan Adinda," setelah berkata seperti itu, ayahnya pergi begitu saja. Ibunya hanya bisa bertelepon ria dengan para teman sosialitanya, memamerkan beberapa barang-barang mewah import dan sebagainya. Keysa benar-benar muak.

Pernah suatu hari seorang nenek tua melintas depan rumahnya, karena melihat pintu gerbangnya terbuka, nenek tua itu masuk dengan harapan bisa mendapatkan sesuap nasi. Geraldy malah mengusirnya bertepatan dengan Keysa yang pulang dari sekolah. Keysa lupa menahan nenek itu, dan hanya berlari ke dapur mengambil makanan untuk diserahkan pada nenek tua itu, namun saat Keysa kembali ke depan tak lagi dilihatnya nenek tua itu. Keysa berlari ke jalan namun nenek itu menghilang entah kemana. Sejak kejadian itu Keysa mogok makan selama dua hari berharap ayah ibunya menyadarinya, namun harapannya salah. Orang tuanya bahkan tak pernah bertanya, dia sudah makan belum ? Kenapa sudah dua hari tak masuk sekolah ? Namun yang didapatinya bibi Hanalah yang merawatnya dengan tulus, membuat air matanya jatuh tak terbendung dan bertekad ingin memberi pelajaran pada ayahnya yang sombong dan pelit itu.

Itulah awal mulanya Keysa menjadi gadis badung keluyuran dijalanan, tak langsung pulang ke rumah, sampai ketika dia melihat bayangan nenek tua berada di bawah kolong jembatan. Dia meminta ojek membawanya kebawah jembatan itu, disana tak ada nenek tua namun yang didapatinya sungguh pemandangan yang memilukan. Beberapa anak-anak terlantar dengan pakaian compang camping sedang berbaring di sebuah kardus dengan kondisi kelaparan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mencuri Harta dan Cinta   93. Penyesalan Adinda

    Bau disinfektan menyengat hidung, Adinda berdiri mematung di belakang ayahnya tanpa disadari oleh tuan Geraldy. Ayahnya terus sesenggukan menggenggam tangan nyonya Syakila. Dengan perasaan tak menentu Adinda memegang bahu ayahnya."Ayah! Apa yang terjadi?"Geraldy mendengar suara Adinda terkejut, dia tak menoleh namun dia menyentuh tangan anaknya yang menempel di bahunya."Seperti yang kau lihat nak!" jawab tuan Geraldy dengan suara serak menahan tangis." Maafkan aku ayah, ibu begini karena aku, aku salah dan khilaf!" Adinda memeluk bahu ayahnya dari belakang.Geraldy terdiam, apa lagi ini. Adinda menyembunyikan apa lagi? Geraldy meraih tissue dan menghapus air matanya. Dia diam dan berharap Adinda melanjutkan kata-katanya. Lalu Geraldy menarik sebuah kursi kosong ke sebelahnya dan menyuruh Adinda duduk di dekatnya."Maafkan aku ayah!" ucap Adinda lirih."Ada apa nak?" tanya Geraldy pelan.Sesaat Adinda menarik nafas dalam lalu menghempaskannya dengan pelan. Dia ikut menggenggam tang

  • Mencuri Harta dan Cinta   92. Pembunuh berdarah Dingin.

    Tuan Sunshine berbicara di ruangan direktur, direktur yang tak lain adalah Dr. Yuta meninggalkan mereka berdua dan segera melihat kembali kondisi nyonya Syakila."Ini terkait dengan Syakila!" kata Geraldy memulai obrolan."Sebelum kau bicara lebih jauh, lihatlah isi ponsel istrimu mungkin kau bisa menemukan petunjuk mengapa istrimu mencoba minum obat tidur dalam dosis yang tinggi!"Geraldy menerima ponsel istrinya namun dia tak membukanya."Tak membukanya sekalipun, aku tahu penyebabnya. Mungkin dia merasa menyesal karena mantan kekasihnya yang membunuh anaknya sendiri!" kata Geraldy dengan penuh penyesalan.Tuan Sunshine merasa tidak enak hati, ini adalah aib keluarga Geraldy jadi dia tak ingin mendengarnya."Sebaiknya selesaikan dengan baik, setiap manusia pasti berbuat kesalahan tapi tolong simpanlah ini dalam hatimu, jangan biarkan orang lain tahu aibmu sendiri!" Nasehat tuan Sunshine.Geraldy terdiam sangat lama air matanya jatuh bercucuran. Dia merasa sangat malu, karena dia men

  • Mencuri Harta dan Cinta   91. Mencoba Bunuh Diri

    Syakila.semakin terngiang ungkapan penyesalan Geraldy baru-baru ini yang mengatakan jika sebenarnya Keysa itu adalah Natasya. Jika Rehan mengatakan pelaku pembunuhan itu adalah Bagas, artinya Bagas telah membunuh darah dagingnya sendiri. Sejak kelahiran Keysa Bagas tak terlihat lagi batang hidungnya, bahkan ponselnya tak aktif lagi.Akhirnya Syakila ikut mengganti nomor ponselnya, dia sudah merasa sangat bersalah terhadap suaminya. Lalu kini dia bagaikan seorang pesakitan, seakan dia telah menerima hukuman akibat perbuatannya yang telah mengkhianati Geraldy.Sampai Adinda hendak berangkat ke kampus, Syakila tak juga bergerak dari tempat duduknya."Ibu, ada apa?" tanya Adinda bingung.Air mata yang menggenang di pipi ibunya membuatnya mendekati ibunya."Apakah karena Keysa?" tanya Adinda dengan penuh dendam."Ti..tidak sayang, terimalah Keysa sebagai adikmu, mungkin dengan cara itu ibumu ini bisa melupakan semua rasa bersalah ini," Isak nyonya Syakila."Memangnya apa salah Ibu?""Sudah

  • Mencuri Harta dan Cinta   90. Luka Lama

    Melihat gelagat yang tidak bagus di wajah tuan Geraldy dan nyonya Syakila, akhirnya Rehan dan Keysa pamit pulang."Hati-hati nak!" pesan tuan Geraldy yang mengantar mereka sampai depan pintu gerbang.Taun Geraldy melihat beberapa motor mengiringi kepergian mobil Rehan. Dia menarik nafas dalam, syukurlah Keysa kini di jaga oleh orang yang tepat. Gumamnya dalam hati.Tuan Geraldy kembali masuk ke dalam rumah dia mengambil tas kantornya dan tak pamit lagi pada nyonya Syakila Yang sedang duduk diam di ruang tamu. Nyonya Syakila merasa sangat gugup dengan sebuah nama yang baru saja disebutkan Rehan. Nyonya Syakila dan Bagas adalah sepasang kekasih semasa kuliah, karena saat itu orang tuanya tak merestui hubungan mereka akhirnya Syakila dinikahkan dengan Geraldy. Awal pernikahan mereka berjalan aman-aman saja, Bagas menghilang entah kemana, namun setahun kemudian ketika Syakila telah melahirkan seorang putri yang di beri nama Adinda dia muncul kembali. Hubungan mereka berlanjut secara sem

  • Mencuri Harta dan Cinta   89. Adik tiri Emil

    Pagi menjelang, Keysa buru-buru turun ke dapur membantu maid menyiapkan sarapan pagi. Ditinggalkannya suaminya yang masih tertidur pulas. Untunglah semalam Rehan tak mengganggu tidurnya."Nyonya sudah bangun?" sapa maid."Iya bi, hari ini menunya apa biar aku saja yang memasaknya," Keysa menawarkan diri."Nasi goreng seafood!" jawab maid.Keysa mengambil bahan-bahan dari dalam kulkas, lalu dia mulai memasak menu kesukaan suaminya. Selain nasi goreng dia juga menyiapkan menu yang lain berupa roti panggang, salad buah dan telur dadar. Tak lupa pula dia menyiapkan jus wortel.Rehan terbangun dan tak menemukan Keysa di sampingnya segera bangun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar menuju kamar mandi, setelah menggosok giginya dan mencuci wajahnya dengan sabun lalu keluar. Dia menuju ke dapur seperti dugaannya nampak Keysa sedang menyiapkan menu sarapan pagi.Nyonya Sekar dan tuan Sunshine keluar bersamaan dari dalam kamar. "Ayo kita sarapan, Panggi mama dan papa."Kedua menan

  • Mencuri Harta dan Cinta   88. Hasil penelusuran 1

    Pembicaraan berlanjut setelah makan malam, makanan penutup di bawa ke ruang keluarga. Kali ini Rehan duduk di samping Keysa. Mendengarkan pembicaraan menyangkut pembunuhan orang tuanya tentunya sangat tidak mengenakan hati. Makanya Rehan harus memberikan dukungan moril untuk Keysa."Sepertinya kalian kelihatan tidak sabar mendengar cerita papa," ucap tuan Sunshine.Rehan dan Keysa hanya tertawa tanpa suara. Mereka tak bisa memungkirinya."Apakah ada kemungkinan lain?" tanya Rehan."Sebenarnya ini adalah rahasia besar yang tidak bisa di ketahui oleh kalian berdua, takutnya kalian tidak bisa bijak mendengarnya. Tapi ini baru berupa spekulasi. Papa dan detektif yang menyimpulkannya, benar tidaknya hanya Tuhan dan mereka yang bersangkutan yang tahu.Rehan menatap ayahnya dengan penuh tanya."Sejak kapan papa penuh teka-teki seperti ini?" protes Rehan."Ini aib orang nak!""Lho, tujuan papa kan hanya ingin membuka kebenaran agar kita tahu siapa pembunuhnya, dengan begitu kita akan bisa leb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status