Share

2. Tak Ingin Dia

Author: Adedede
last update Last Updated: 2024-05-17 18:26:30

Episode 2.Tak Ingin Dia

********

“Lho, kalian saling kenal?” Tante Lisa yang pertama memecah hening yang terjadi di sana. Dia menginterupsi kegiatan Nayra yang bergeming menatap Rayan. Gadis itu sedikit terperanjat.

“Enggak.”

“Iya.”

Nayra dan Rayan menyahut bersamaan dengan ucapan berbeda, membuat para orang tua mengernyit bingung. Nayra langsung menatap protes Rayan yang dibalas kedikkan bahu tak acuh.

“Sebatas senior dan junior. Kami satu SMA.”

“Kami pernah pacaran.” Sambar Rayan cepat, membuat mata Nayra membelalak.

“Serius, Ray?” Tante Lisa berbinar senang, pun dengan yang lainnya.

“Nggak, Tan!”

“Iya, Ma.”

Lagi, Nayra dan Rayan menyahut dengan ucapan berbeda. Nayra menoleh cepat dan menatap geram Rayan yang memasang ekspresi santai.

“Bagus kalau begitu.” Sahut Om Rendi senang. “Kalian bisa balikan dan cepat-cepat menikah. Nggak perlu ada pendekatan-pendekatan lagi. Kita skip itu.”

“Aku setuju.” Seru Rayan sambil bergerak duduk di antara orang tuanya.

Nayra meradang, menatap Rayan dengan rahang mengetat, lalu ikut menghempaskan pantatnya ke sofa dengan kesal.

Jujur saja, kedatangan Rayan saja sudah bagai petir yang menyambar di siang bolong untuknya. Bagaimana bisa laki-laki itu bersikap teramat santai seolah tak terjadi apa-apa? Rayan setuju untuk menikah dengannya? Kenapa coba?

Cih. Nayra tidak sudi meski sebelumnya akan menerima perjodohan ini. Nayra sama sekali tidak masalah sebelum tahu jika laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah Rayan. Mantan kekasihnya saat SMA – sembilan tahun lalu.

“Aku nggak mau!” Sergah Nayra tegas.

Om Rendi dan Tante Lisa menatap Nayra bingung. Sementara Rayan menghunuskan tatapan tak terbaca.

“Nayra!” Seru Ayah tanpa bisa menyembunyikan nada geramnya.

“Orang tua kamu bilang, kamu nggak kebertan, Nay?” Sahut Om Rendi agak kecewa.

“Sebelum aku tahu kalau orangnya Kak Rayan, Om.”

“Memangnya Rayan kenapa? Dia udah nyakitin kamu?”

Nayra terdiam menatap Om Rendi dengan tatapan sayu. Sedetik kemudian menggeleng samar.

“Kalau gitu nggak ada alasan untuk kamu  nolak perjodohan ini, Nay.” Kata Om Rendi dengan seulas senyum simpul menghiasi wajah tegasnya. Ucapannya itu diangguki setuju oleh Ayah, Bunda, dan Tante Lisa. Pun dengan Rayan yang menatapnya penuh kemenangan.

“Tetap nggak bisa, Om! Aku nggak cinta sama Kak Rayan. Aku bosen, makanya dulu rela ngambil program akselerasi dan pergi ke  Amerika ninggalin dia.”

Ucapan Nayra yang teramat santai itu membuat Ayah langsung menatapnya berang, tapi masih berusaha mengendalikan emosinya. Sementara Nayra mengedik tak acuh. Dia sengaja membuat kesan buruk, berharap bakal calon mertuanya enggan untuk melanjutkan perjodohan ini.

Ayah tertawa dipaksakan guna mencairkan suasana yang dirasa mulai tidak enak. Tapi sekilas matanya memelototi Nayra.

“Ha-ha. Maafkan Nayra, ya? Semenjak tinggal di luar negeri dia jadi kurang sopan.”

“Yah, aku seriu–”

“Nggak apa-apa. Kami maklum.” Sela Om Rendi berusaha bijak, Kemudian menatap Nayra, membuat gadis itu salah tingkah. “Nay, kamu pasti terkejut bertemu lagi sama Rayan. Om nggak akan menghiraukan apa yang terjadi pada kalian di masa lalu, Om hanya peduli dengan masa depan kalian. Perjodohan ini harus tetap berjalan.”

“Tapi Om–”

“Dan kalian dipertemukan lagi seperti ini, Om yakin ini takdir. Kalian memang berjodoh. Lupakan kisah cinta monyet kalian dan mulai menata masa depan sekarang! Om percaya kamu bisa jadi istri yang baik untuk Rayan, juga sebaliknya.” Om Rendi terus memotong ucapan Nayra. “Dan soal cinta? Banyak pasangan yang awalnya hidup tanpa saling cinta, tapi mereka baik-baik saja sampai sekarang.”

“T-tapi, Om–”

“Nayra!”

Meski pelan, nada suara Ayah penuh teguran, menginstruksi Nayra untuk tidak terus membantah. Tapi itu tak membuat Nayra takut.

“Maaf, Ayah, aku berubah pikiran.” Kata Nayra, lalu dengan cepat beranjak meninggalkan ruangan itu. Rayan memandanginya sampai dia menghilang ke luar rumah.

Ayah menghembuskan napas kasar. “Maaf atas sikap kurang sopan Nayra. Kami pasti akan membujuk dia lagi.”

“Nggak apa-apa. Kami paham. Saya yakin Nayra hanya terkejut dan bingung dengan situasinya.”  Sahut Tante Lisa cepat yang langsung diangguki setuju Om Rendi. Sementara Rayan pamit untuk menyusul Nayra.

********

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mendadak Dijodohkan dengan Mantan   62. Menjijikkan

    ********Sekarang Nayra sudah berada di dalam mobil yang dikendarai Tante Lisa. Entah ke mana wanita paruh baya ini akan membawanya pergi.Sejurus kemudian, Nayra dibuat terkejut saat menyadari jalanan yang dilalui Tante Lisa ternyata menuju ke apartemen Rayan. Benar saja, tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan gedung apartemen elit tersebut.“Tan?” Nayra menatap Tante Lisa dengan sorot mata penuh tanya.“Maaf, Nay. Kita ke apartemen Rayan sebentar, ya? Ada barang yang mau Tante ambil dari sana.”Nayra terdiam ragu, sebelum kemudian mengangguk terpaksa.“Ohh, ya udah. Tapi aku nunggu di sini ya, Tan?”“Tapi barang yang mau Tante bawa agak banyak. Kamu bisa bantu Tante, kan?” Tante Lisa memasang wajah memelas, membuat Nayra lagi-lagi tak bisa menolak.“Ya-ya udah, Tan, boleh.”Mengehembuskan napas kasar, dengan penuh keterpaksaan Nayra ikut turun dari mobil dan mengekori Tante Lisa untuk masuk ke dalam apartemen Rayan.Sesampainya di depan pintu apartemen, dengan cekatan jar

  • Mendadak Dijodohkan dengan Mantan   61. Keputusan Terbaik

    ********“Aku minta maaf karena belum bisa jadi anak yang baik untuk kalian.” Ucap Nayra tulus setelah dia mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri semuanya dengan Rayan. Nayra bahkan kini berlutut di hadapan kedua orang tuanya.“Bangun, Nak.”Bunda menuntun Nayra untuk duduk di sebelahnya.“Sebenarnya ada apa, Nay?” Tanya Bunda lembut seraya merapikan anak rambut Nayra yang sedikit menghalangi wajahnya.“Kak Rayan menerima perjodohan ini untuk balas nyakitin aku karena udah ninggalin dia dulu. Dia nggak tulus mau nikahin aku.”Pada akhirnya, Nayra tidak bisa menahan kegundahan hatinya sendirian, meski tidak dia ceritakan secara keseluruhan.“Nggak mungkin. Selama ini Ayah lihat dia baik-baik aja sama kamu.” Sela Ayah tak percaya, mengingat bagaimana Rayan memperlakukan Nayra dengan baik saat di depannya, Ayah juga sangat suka sikap sopan Rayan.“Iya, tapi dia cuma pura-pura, Yah. Di belakang kalian dia nggak sebaik itu. ”“Ayah nggak percaya. Nayra, masa lalu kalian itu hanya cinta

  • Mendadak Dijodohkan dengan Mantan   60. Pilihan yang Sama

    60.******** “Dokter Nayra . . . .”Giselle tersenyum ramah menyapa Nayra.“Om Rendi ada di dalam nggak, Mbak? Maksud aku, beliau nggak lagi sibuk, kan?” Tanya Nayra sedikit ragu.“Enggak, kok. Kamu bisa langsung masuk saja, Dok.” Giselle mempersilakan Nayra masuk tanpa berniat mengantarnya. Mengingat Nayra adalah calon menantu dari atasannya, maka Giselle sedikit membebaskan gadis itu.“Oke. Makasih, Mbak Giselle.” Ucap Nayra dengan senyum mengembang.Tak langsung mengetuk, sejenak Nayra mematung di depan pintu untuk menenangkan dirinya. Dia meremas tangannya yang mulai berkeringat dingin. Nyali Nayra sedikit menciut membayangkan dia akan kena damprat dari Om Rendi di dalam sana nanti.“Huuft.”Nayra menghembuskan napas panjang, untuk kemudian mengetuk pintu kaca di depannya. Nayra lalu masuk dengan kaki gemetar setelah mendapat sahutan.“Selamat siang, Om.” Sapa Nayra gugup, namun dia berusaha menyembunyikannya. Ini kali pertama dia berhadapan dengan Om Rendi, hanya berdua.“Duduk,

  • Mendadak Dijodohkan dengan Mantan   59. Kilas Balik

    ********Bulatan matahari yang menguning telur dan semburat jingga di sore hari seperti menghipnotis siapa pun yang memandangnya.Dengan melihat proses matahari kembali ke peraduannya, bisa menciptakan rasa syukur atas ciptaan Tuhan yang maha segalanya. Bersyukur untuk masih tetap diberi kehidupan sampai sekarang.Rayan, laki-laki tampan dan jangkung dengan balutan jas dokternya berdiri dengan tangan bersedekap pada beton pembatas yang berada di atap rumah sakit sambil memperhatikan pemandangan yang ada di bawahnya. Taman rumah sakit yang luas dengan semua aktivitas orang-orang di sana.Terkadang, matanya memicing untuk menghindari cahaya tipis matahahari sore yang tak sengaja mengenai wajah tampan berkarismanya.Rayan memejamkan mata, meraup udara banyak-banyak untuk mengisi paru-parunya yang lapang. Rayan, dia membiarkan angin sore menyapa wajah dan memainkan rambut bergaya quiffnya.Rayan termenung dengan wajah gelisahnya. Kepalanya berisik, kejadian beberapa menit yang lalu berput

  • Mendadak Dijodohkan dengan Mantan   58. Keputusan

    ********Noah memang selalu tahu bagaimana cara menghibur Nayra. Kini mereka duduk di kursi panjang yang terbuat dari bambu, menikmati pemandangan dari ketinggian di Bukit Bintang. Tempat itu cukup untuk menghibur hati Nayra yang gamang.Nayra berdecak kagum saat matanya disuguhi keindahan bintang yang bertaburan menghiasi langit malam. Belum lagi pemandangan citylight yang tampak mempesona dari puncak bukit tersebut. Pancaran lampu-lampu kota itu juga bisa didefinisikan sebagai bintang yang menambah keindahan panoramanya.“Ehh.”Nayra terkesiap ketika Noah tiba-tiba menyampirkan jacketnya di sepanjang bahu Nayra agar gadis itu tidak kedinginan.“Kalau kamu hipotermia, itu pasti bakal ngerepotin aku.” Noah langsung menyambar sebelum Nayra membuka suaranya.“Ish, dasar. Padahal, kamu, tuh, cukup diem aja, No. Biar kelihatan romantis gitu.” Dengus Nayra seraya merapatkan jacket Noah ketika udara dingin menusuk kulitnya. Nampak bibir gadis itu juga sedikit memucat karena memang udara di

  • Mendadak Dijodohkan dengan Mantan   57. Penyihir Kecil

    ********Sore hari beringsut malam, Nayra baru keluar dari ruang rapat. Rapat tersebut berjalan lancar. Ternyata Aji sangat berbeda saat dia sedang bekerja, dia benar-benar serius, tak banyak tingkah seperti saat Nayra sedang bersamanya di luar pekerjaan.Nayra berjalan menuju ruangannya, sedikit melompat-lompat lucu seperti kelinci. Kebetulan sekali koridor sedikit sepi.Nayra mengulum senyum tipis, merasa beban di hatinya sedikit terangkat. Noah sudah berbaik hati karena tidak menuntut Nayra untuk membalas perasaannya, Nayra tidak akan membiarkan persahabatannya rusak karena perasaan tidak enak. Maka untuk membalas kebaikan hati Noah, Nayra hanya perlu tetap untuk menjadi sahabat terbaik baginya.Baru saja Nayra akan menyentuh handle pintu, seseorang tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya erat dan menariknya dengan kasar. Dalam hati Nayra menggerutu, karena orang-orang sudah mengejutkannya hari ini.“Ray–”Nayra berusaha melepaskan dirinya dari Rayan yang kini sudah berhasil m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status