Share

Bab 13. Makan satu Meja

Aku tertegun, tanpa mampu berkata apa-apa.

"Iya Ma. Mama doain aja ya Ma." Raka yang menyahutinya, sambil mencium takzim punggung tangan ibunya. Mama Rita pun tersenyum hangat menatap Raka.

Melepas kepergian mereka Raka merangkul pundakku seraya melambaikan tangannya pada kedua orangtuanya.

Jangan ditanya suasana hatiku saat merasakan lengan kekar itu melingkar di bahuku. Jantungku berpacu lebih cepat. Satu tanganku menyelinap di balik hijabku, menekan dada ini, khawatir Raka bisa mendengar detak jantungku.

Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, mesin mobil pun mulai menyala. Tapi tiba-tiba pintu mobil di samping kemudi kembali terbuka.

"Ya Allah Mama sampai lupa Sayang, ini tadi bawa ini dari rumah buat kalian berdua, ya Allah malah lupa tadi nggak di bawa masuk saat baru sampai sini." Mama Rita terkekeh sendiri menyadari kelupaannya.

"Ya Allah Ma. Repot-repot bawa makanan segala Ma." Aku menerima rantang susun dari tangan Mama.

"Nggak repot kok, kan masaknya di bantu Bik Ijah, ini m
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status