Share

Bab 2

       Suasana ramai akan kegembiraan semua orang tiba-tiba berhenti. Diikuti dengan ekspresi wajah Kakek Lindsay yang juga perlahan-lahan berubah menjadi masam. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya kepada Sans.

       Tiba-tiba suasana Villa menjadi sangat sunyi. Bahkan suara detik jarum jam pun sampai terdengar dengan jelas. Tasya Lindsay bergegas menghampiri Sansan Carell, lalu dengan seluruh tenaganya menampar wajah Sansan dengan keras.

       "Sampah sepertimu, sedang berbicara apa kau? Hari ini adalah hari pertemuan tahunan keluarga kita! Kecelakaan dan operasi itu bukan urusan kita, benar-benar pembawa sial!" ucap Tasya Lindsay dengan penuh emosi.

       Tasya Lindsay semakin membenci Sansan Carell. Ia merasa sangat sial sekali karena putrinya menikahi manusia sampah sepertinya. Dan jika ada menantu sampah seperti ini, dirinya sendiri tidak bisa mendongakkan kepalanya dengan bangga saat berjalan kemanapun dia pergi.

       Tanpa menunggu Sansan Carell menjawab, Wans Lindsay juga langsung berdiri, dengan wajah yang penuh dengan hinaan berkata, "Benar-benar sudah tidak punya malu untuk pulang ke rumah, kau? Bahkan, jika kau tidak ada uang untuk membeli hadia, kau tidak perlu sampai menggunakan adikmu sebagai bahan candaan kan?" ucapnya dengan lantang.

       Wans Lindsay adalah kakak sepupunya Soraya Lindsay, yang dijanjikan sebagai generasi ketiga dari Keluarga Lindsay, dan posisinya di Keluarga Lindsay sangat tinggi.

       "Kakek, hari ini memang salahku. Tapi, adikku yang pergi bersamaku untuk mencarikanmu hadiah, kecelakaan mobil dalam perjalanan, dan membutuhkan 300 juta untuk operasi,” kata Sansan Carell dengan sangat malu.

       "Maksudmu, adikmu yang kecelakaan, dan sekarang kamu malah menyalahkan kakek?" Wajah Wans Lindsay penuh dengan senyuman licik sambil melihat kakek. Kakek Lindsay yang mendengar semua perkataan Wans, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah muram, sangat menakutkan.

       "Tidak tidak tidak, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya bertanya saja, Kakek. Apakah kau bisa meminjamkan padaku uang 300 juta?" kata Sansan Carell dengan suara kecil.

       Mendengar Sansan yang masih membicarakan masalah ini. Tasya dengan cepat berjalan ke arah Sansan, dan langsung mendorongnya dengan kuat. Hingga Sansan tersungkur jatuh ke lantai.

       Ia semakin membencinya karena terus membahas tentang adiknya itu. Dimata Tasya, keluarga Carell tidak ada artinya sedikitpun. Termasuk Sans, ia hanya beruntung bisa menikahi putrinya karena perjodohan.

       "Dasar sampah, kau masih saja membahas tentang itu?" ucap Tasya dengan ekspresi wajah yang suram, "kamu benar-benar membuatku sangat malu. Cepat pergi bajingan!” lanjutnya dengan emosi.

       Sans yang didorong termenung sejenak, ia tetap tidak pergi dari villa tersebut. Kemudian ia berbicara dengan pasrah dan frustasi, "bu, adikku sedang menungguku di rumah sakit, kalau tidak ada uang, dia tidak akan bisa melakukan operasi, dan ia bisa mati!"

       Tasya berkata dengan dingin, "jika begitu, kamu pergi saja ke rumah sakit, urus saja adikmu! Jangan datang kesini dan merusak acara pertemuan tahunan keluarga kita!"

       "Bu, sudahlah. Kita pulang saja, aku akan memikirkan cara lain," Soraya merasa pertemgkaran tersebut hanya akan mempermalukan mereka, langsung mengajak ibunya dan suaminya pergi dari villa tersebut.

       Kakek Lindsay yang merupakan kepala keluarga memang tidak ingin menghiraukan Sansan Carell sama sekali. Lalu dia pun marah sambil berbalik dan pergi meninggalkan aula. Wans dengan ekspresi wajah menyeringai menatap keluarganya Soraya.

       "Adik sepupu, hari ini suamimu yang baik ini sudah membuat malu. Tapi dilihat dari keadaanmu saat ini, untuk mengeluarkan uang 300 juta. Sepertinya, akan sangat sulit bukan? Bagaimana jika aku membantumu? Anggap saja, aku ini sepupu yang sangat baik bagimu,” ucap Wans dengan memiliki niat tertentu.

       Sans yang mendengar ini, tiba-tiba merasa sangat berterima kasih kepada Wans. Tidak disangka, Kakak sepupu yang biasanya sangat merendahkan dirinya, hari ini ia mau untuk membantunya memberi uang.

       Ketika Sans akan mengucapkan terima kasih, Wans sudah lebih dulu berbicara, "Asalkan Sans mau berlutut kepadaku, di hadapan semua orang, dan menyembah menundukkan kepalanya tiga kali. Maka aku akan langsung meminjamkanmu uang!"

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Moh. Ghazy
Usaha dong
goodnovel comment avatar
Happy Kristik
sudah baca 3 cerita dengan alur yg sama
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
ya dipcecat aja itu karyawan bodoh, tolol dan Brengsek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status