Share

Enam Puluh Dua

“Sialan!” Abas berteriak keras hingga membuat sekeliling menatapnya, begitu juga dengan Wisnu yang juga heran dengan Abas.

Sambungan itu terputus sampai membuat Abas panik. Napasnya tersengal-sengal memikirkan Anisa yang kini berada di tempat tidak aman.

“Ada apa?” tanya Wisnu.

Abas menceritakan apa yang sedang terjadi, ia pun bercerita tentang Hendra, orang yang ingin mengambil semua harta milik Anisa. Kini, ancaman itu terjadi dan Abas kecolongan menjaga Anisa.

“Kita ke kafe sebelah,” ujar Wisnu.

Abas pun mengikuti apa yang Wisnu katakan, mereka ingin melihat rekaman cctv. Keduanya ingin tahu apa Sinta terlibat dengan semua yang menimpa Anisa.

Setelah meminta izin pihak kafe, mereka dapat melihat CCtv itu. Terlihat saat Sinta dan Anisa masuk, terlihat sangat biasa dan tak ada yang harus di curigai.

“Itu, coba pause!” titah Wisnu.

Pria itu menunjukkan saat Sinta membopong Anisa lalu di sambut beberapa pria yang membantunya memasukkan ke mobil.

“Ya, itu Sinta. Pause saat m
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sartika Gultom
bodoh banget si Anisa ini pula...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status