Share

Lima Puluh

Keringat dingin muncul di seluruh tubuh Nina saat melihat Sinta memberitahu jika ia menemukan antingnya. Sinta mengangkat tangan dan menggoyangkan benda kecil itu.

Nina pun menghampiri untuk memastikan, benar pikirnya kalau anting itu miliknya. Mungkin terjatuh saat ia berada di kamar bersama dengan Wisnu. Sinta menyunggingkan senyum melihat wajah pucat pembantunya.

“Ini, sama enggak?” Sinta bertanya sembari bangkit dan memperhatikan anting yang berada di telinga Nina.

Sinta menahan emosi saat melihat benar anting itu memang milik Nina. Harusnya ia langsung menghajarnya bahkan membunuhnya. Namun, ia akan melihat permainan perempuan jalan itu lebih dahulu.

“Eh, i—iya. Ini punya saya, aduh terima kasih Nyonya. Ketemu di mana?” tanya Nina ragu.

“Di kamar saya, enggak jauh di pinggir ranjang. Kok bisa ada di sana, sih?” tanya Sinta pura-pura bingung.

“Mungkin, saat saya mengganti seprei waktu itu. Pak Wisnu yang meminta, Nyonya.”

“Mungkin, sih. Tapi, kamu ke kamar saya berduaan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status