Home / Romansa / Mendadak Nikah Karena Salah Berkas / Bab 15. Wawancara Pasangan Sesi 2

Share

Bab 15. Wawancara Pasangan Sesi 2

Author: Mister Clown
last update Huling Na-update: 2025-06-19 22:27:52

Gita tidak menjawab saat Raka membangunkannya pagi itu lewat ketukan di pintu kamar. Dia hanya menggeliat pelan di bawah selimut dan menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti “lima menit lagi ....”

Raka mengusap wajahnya, putus asa. “Git, ini udah jam setengah delapan. Kita harus berangkat jam sembilan, atau terlambat lagi seperti waktu itu.”

“Ngantuk ....” Suara Gita teredam bantal.

Boleh aku masuk?” tanya Raka kuatir. Tanpa menunggu jawaban, Raka membuka pintu kamar yang ternyata dikunci dari dalam.

“Kenapa pintu dikunci?” tanya Raka dengan nada tinggi. “Kalau lo kenapa-kenapa di dalam sana, gimana gue bisa bantu?”

Tak ada jawaban atau suara apa pun yang terdengar dari dalam. Raka mulai panik dan mondar-mandir di depan kamar gadis itu, berharap secara ajaib pintu terbuka dan Gita akan mengenakan pakaian konyolnya. Namun, semenit berlalu, harapaan itu menguap di udara. Rasa takutnya sudah bertambah.

“GIT!” serunya sambil menggedor kamar lebih keras. “Lo masih hidup gak?”

“Kalau lo
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Seruling Emas
Apa Raka mulai ada feeling? woww.. makin seruu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Nikah Karena Salah Berkas   Bab 19. CLBK

    “Lo enggak istirahat?” tanya Gita saat melihat Raka sudah rapi, keluar dari kamar.“Gue enggak bisa terlalu sering libur. Apa lo mau menghidupi suami yang pengangguran?” balas Raka sambil menyeruput kopi. Dia butuh tambahan energi untuk mengusir rasa lelah dan kantuk. Dua hari pulang-pergi Jakarta-Jogja tanpa istirahat memadai, itu sesuatu banget.“Siapkan kelengkapan dokumen untuk dibawa ke Kantor Pencatatan Pernikahan besok. Gue mungkin pulang lebih malam. Ada meeting petang nanti.”“Hem ….” Gita bergumam dengan mata setengah mengantuk. Tubuhnya nyaris tak bergerak di sofa, dengan tv menyala.Raka hanya menggeleng melihat gadis itu sudah terbang ke alam mimpi. Tak meributkan lagi meski pemandangan itu sangat mengganggu. Dia harus segera berangkat, atau akan terlambat kerja.***“Raka, jangan lupa siapkan mental untuk meeting petang nanti,” Kevin mengingatkan selepas keduanya makan siang.Raka mengerutkan dahi, mencoba mengira-ngira. Apa kesalahan terbesarnya dalam minggu-minggu ini,

  • Mendadak Nikah Karena Salah Berkas   Bab 18. Foto Keluarga Bahagia

    Gita lebih terkejut dari Ibu. Serta merta dia menolak. “Enggak!”Bapak terkejut, tak percaya putrinya langsung menolak ide tersebut. Tapi Raka yang sudah mengetahui pendapat gadis itu, hanya tersenyum santai.“Kenapa?” tanya Bapak keheranan. “Iya, jangan … jangan buru-buru seperti itu.” Ibu mendukung putrinya.“Bagaimana sih pemikiran Bune. Putri kita ini sudah menikah secara administratif. Artinya itu tercatat. Jika Ibu ingin memilihkan pria lain jadi suaminya, maka Gita harus bercerai dulu. Statusnya jadi JANDA!”Bapak menjelaskan dengan panjang lebar, berharap anak dan istrinya memahami kenapa dia menawarkan hal tersebut pada Raka. Menyadari hal itu, Ibu hanya bisa diam sambil misuh-misuh.“Piye iki … nasibmu Nduk ... Nduk.” Matanya basah sambil terus menyuap makanan. Bahkan, meski sedang kesal dan tak terima dengan keadaan, perut yang keroncongan harus tetap diisi.“Apa alasanmu menolak menikah betulan dengan Raka?” bapak menyuapkan sepotong gudeg ke dalam mulutnya dan mengunyah

  • Mendadak Nikah Karena Salah Berkas   Bab 17. Ruwet

    “Kowe nikah, Nduk?!”“Ibu, tenang …. Biar kami jelaskan dulu.” Gita berkata dengan suara bergetar, saking takutnya.“Tenang kepalamu! Kapan kamu nikah? Kapan? Dengan siapa? Kenapa kami tidak tahu?!” Bapak murka. Wajahnya yang menegang dan menggelap adalah pertanda murka yang tak main-main. Gita langsung mengkeret dan secara tak sadar, mendekati Raka untuk mencari keamanan.Gita tertunduk di belakang Raka yang telah menemukan ketenangannya. “Sebenarnya … kami tidak sengaja ….”“Lha kok bisa menikah tidak sengaja? Kowe pikir pernikahan itu kaya beli bakwan? Salah ambil langsung jadi?!” Bapak berjalan ke lemari ukir Jepara yang menempel di ruang tamu. Tangannya dengan cepat memutar kunci dan membuka pintu kacanya. Ekspresi Gita yang ngeri, membuat ibu ikut menoleh pada suaminya. Wanita paruh baya itu juga terkejut. Segera menyusul dan menahan tangan sang suami yang sedang mengeluarkan keris warisan keluarga dari dalam lemari.“Ojo gegabah. Gita itu putri kita!” Ibu dan bapak berebut ker

  • Mendadak Nikah Karena Salah Berkas   Bab 16. Pulang ke Jogja

    Gita berjalan mondar-mandir di ruang tengah apartemen dengan rambut dikuncir asal dan tas ransel yang sudah siap di bahunya. Kereta malam ke Jogja akan berangkat pukul 21.30 dan waktu sudah menunjukkan pukul 18.00. Tapi Raka belum pulang juga. Ia menatap jam dinding seperti berharap jarum jam bisa mundur. Atau jam pulang kantor dipercepat agar pria itu bisa segera tiba di apartemen.Ketika akhirnya pintu terbuka dan Raka masuk, kemejanya masih rapi meski wajahnya terlihat lelah, Gita langsung menghampirinya.“Ya ampun, kemana aja sih?! Gak ada kabar seharian. Gue pikir lo kecelakaan!”Raka mengangkat kedua tangan, setengah pasrah. “Macet. Rapat molor, dan … yah, hidup gue sejak ketemu lo kayak sinetron stripping. Semua harus cepat-cepat.”Gita tidak menggubris candaan itu. “Kita telat nggak?”“Nggak, masih aman. Ayo, pesan taksi sekarang.” Keduanya bergegas menuju lift sambil membawa tas kecil dan kopor Gita.Di dalam taksi, suasana tidak langsung cair. Gita duduk gelisah, tangannya m

  • Mendadak Nikah Karena Salah Berkas   Bab 15. Wawancara Pasangan Sesi 2

    Gita tidak menjawab saat Raka membangunkannya pagi itu lewat ketukan di pintu kamar. Dia hanya menggeliat pelan di bawah selimut dan menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti “lima menit lagi ....”Raka mengusap wajahnya, putus asa. “Git, ini udah jam setengah delapan. Kita harus berangkat jam sembilan, atau terlambat lagi seperti waktu itu.”“Ngantuk ....” Suara Gita teredam bantal.Boleh aku masuk?” tanya Raka kuatir. Tanpa menunggu jawaban, Raka membuka pintu kamar yang ternyata dikunci dari dalam.“Kenapa pintu dikunci?” tanya Raka dengan nada tinggi. “Kalau lo kenapa-kenapa di dalam sana, gimana gue bisa bantu?”Tak ada jawaban atau suara apa pun yang terdengar dari dalam. Raka mulai panik dan mondar-mandir di depan kamar gadis itu, berharap secara ajaib pintu terbuka dan Gita akan mengenakan pakaian konyolnya. Namun, semenit berlalu, harapaan itu menguap di udara. Rasa takutnya sudah bertambah.“GIT!” serunya sambil menggedor kamar lebih keras. “Lo masih hidup gak?”“Kalau lo

  • Mendadak Nikah Karena Salah Berkas   Bab 14. Malam Penuh Sandiwara

    “Gue udah rapi blom?” tanya Gita entah untuk yang keberapa kalinya.“Udah … udah cantik, udah rapi, udah pantes.” Raka mulai kehilangan kesabaran. Mereka belum juga berangkat karena Gita bersikeras mencoba ulang ketiga dress yang sudah dibeli kemarin.“Git, dress yang kita beli cuma tiga. Dan lo udah nyobain semuanya … dua kali.”Gita melirik ke cermin, lalu menatap Raka yang berdiri di balik pintu dengan ekspresi bosan dan batik pesta yang sudah kusut karena terlalu lama dipakai berdiri. “Oke. Ayo berangkat,” ucapnya akhirnya sambil menyambar clutch kecil dan menjepit rambut panjangnya dengan jepit mutiara.Dalam taksi, suasana hening. Gita memeluk tasnya erat-erat. “Kalau gue dibully, gue langsung pulang, hlo,” ancamnya dengan suara rendah. Raka tidak menjawab. Matanya menerawang ke luar jendela. “Apa semua suami bakal mengalami penderitaan kayak gini sebelum acara pesta kantor?” bisiknya dalam hati. Merasa gemas pada Gita, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana pun, dialah yang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status