Share

Mendadak Nikah
Mendadak Nikah
Penulis: Ekha Wartuti

Lembaran Masa Lalu

Kaki jenjang seorang wanita sedang berjalan di atas catwalk. Tubuhnya melenggak-lenggok seraya memperagakan busana yang sedang ia kenakan.

Elsa Maheswari 24 tahun, ia adalah seorang model profesional. Kariernya di dunia itu sedang ada pada puncaknya. Aura kebahagiaan terlihat jelas pada wajahnya saat mengikuti peragaan busana itu. Akhirnya impiannya menjadi seorang model terkenal terwujud. Tidak sia-sia ia pergi ke luar negeri untuk mengikuti pelatihan modeling, hingga membawanya sampai pada puncak kariernya.

Selesai acara raga busana itu, Elsa kembali ke backstage. Sudah banyak wartawan yang mengantri untuk mengambil gambar dirinya.

Dengan senyum pada bibirnya, Elsa berdiri dan mengatur beberapa gaya tubuhnya saat para wartawan itu mengambil gambarnya.

"Permisi, ambil gambarnya sudah dulu ya. Biarkan mbak Elsa untuk istirahat dulu," tutur Rena, asisten pribadi Elsa.

"Terimakasih semua, saya permisi dulu." Elsa melambaikan tangan ke arah wartawan saat meninggalkan tempat itu.

Dua orang penjaga dan Rena meminta untuk memberikan jalan pada semua wartawan untuk Elsa.

Elsa dan Rena masuk ke salah satu ruangan di hotel itu yang sudah disediakan untuk Elsa.

Saat tiba di ruangan itu, Elsa melihat ada teman-teman seperjuangannya dulu sedang menunggunya.

Dengan langkah ceria, Elsa langsung berlari menghampiri salah satu dari teman-temannya.

"Niken," seru Elsa.

Elsa dan Niken saling memeluk, untuk melepas rasa rindu mereka.

"Selamat ya, El .. akhirnya impian kamu menjadi seorang model terkenal terwujud juga," ucap Niken, sahabat Elsa.

"Terimakasih banyak." Keduanya menarik diri dari pelukan itu.

Kini Elsa bergeser ke hadapan teman-temannya yang lain, Elsa pun sama memeluk teman-temannya yang lain. Dan terakhir Elsa berdiri di hadapan Amanda yang merupakan istri dari mantan kekasihnya.

"Hai, Amanda? Kamu kamu apa kabar?" tanya Elsa.

Bukannya menjawab justru Amanda menunjukan senyum sinisnya, membuat Elsa merasa bingung.

"Kamu kenapa?" tanya Elsa.

Plaaak

Tamparan keras mendarat tepat di pipi Elsa.

Elsa merasa terkejut begitu juga dengan teman-temannya. Niken dan Rena langsung menghampiri Elsa yang sedang memegangi pipinya.

"Amanda kamu kenapa? Kenapa mendadak kamu menampar Elsa?" tanya Niken.

Lagi-lagi Amanda menunjukan senyum sinisnya.

"Kamu jahat, El," maki Amanda.

Tentu saja kata-kata Amanda makin membuat semua orang di ruangan itu kebingungan.

"Amanda ada apa denganmu?" Kini Elsa lah yang bertanya.

"Ternyata kamu tidak selugu yang aku pikirkan, El. Kamu tega nusuk aku dari belakang," tuduh Amanda.

"Aku makin gak ngerti sama omongan kamu, Amanda," ujar Elsa.

"Ternyata kamu selama ini diam-diam menjalin hubungan dengan suami aku," ucap Amanda.

Dan kali ini perkataan Amanda membuat semua orang syok terutama Elsa.

"Dengar Amanda! Jangan asal menuduhku," ucap Elsa.

"Iya, Amanda. Mana mungkin Elsa seperti itu," imbuh Niken.

"Kalau kalian tidak percaya ... aku akan tunjukkan buktinya."

Amanda seakan tidak terima dengan pembelaan teman-temannya pada Elsa, ia merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya.

"Lihat ini!" Amanda menunjukan foto yang ada di galeri ponselnya. "Aku mengambil ini dari ponsel suamiku."

Dalam foto itu menampakan Elsa sedang bermesraan dengan Bobi, suami Amanda. Orang yang melihat itu sempat terkejut dan mencibir Elsa. Namun, Elsa nampak biasa saja.

Sejujurnya Elsa sempat terkejut mengetahui jika Bobi masih menyimpan foto lama mereka.

"Kamu ingin tahu yang sebenarnya, Amanda?" tanya Elsa.

"Aku tidak akan menyangkal tentang foto itu. Itu memang fotoku dan Bobi, tapi itu foto lama. Foto sebelum kamu menikah dengan Bobi," jelas Elsa. "Suamimu itu adalah laki-laki yang sering kamu tanyakan padaku. Aku sudah tidak berhubungan dengannya sebelum aku tahu jika dia sudah menikah denganmu, Amanda."

"Jika kamu masih belum percaya, kamu bisa perhatikan foto itu baik-baik. Lihatlah tubuhku masih sangat imut." Ada senyum mengejek pada bibir Elsa.

"Jujur aku terkejut jika suamimu masih memiliki foto itu. Itu berarti suamimu belum bisa melupakan aku."

"Elsa," bentak Amanda.

"Stttt, jangan berteriak! Kamu tenang saja Amanda ... aku sudah tidak mencintai Bobi. Aku bahkan sangat membencinya sekarang," ucap Elsa.

"Sebaiknya kamu pulang dari sini, jaga suamimu baik-baik," suruh Elsa.

Dengan segudang kekesalan dalam dirinya, Amanda pergi dari ruangan itu diikuti dua temannya yang lain.

Setelah Amanda dan dua temannya pergi, Elsa menjatuhkan tubuhnya di sofa. Elsa menarik napasnya untuk meredam amosinya.

"Minumlah, El." Rena memberikan segelas air putih kepada Elsa.

"Terimakasih, Rena," ucap Elsa dibalas anggukan kepala oleh Rena.

"El, benarkah semua yang baru saja kamu katakan?" tanya Niken pada Elsa.

Elsa menaruh gelas di tangannya ke atas meja. Pandanganya mengarah pada Niken.

"Itu benar, Niken. Aku dan Bobi pernah dekat," tutur Elsa.

"Sabar ya, El. Kamu pasti sakit hati banget pada saat kamu dengar jika Bobi nikah sama Amanda dulu," ucap Niken.

"Aku hancur banget, Ken. Tapi aku mencoba untuk menerimanya, mungkin dia memang bukan jodoh aku," ucap Elsa.

"Tapi ya sudahlah, itu hanya sekedar cerita pada masa lalu. Yang terpenting bagiku sekarang adalah karir aku dan masa depan aku," ucap Elsa penuh semangat.

"Aku pasti akan dukung kamu," ucap Niken.

"Terimakasih ya, Ken. Kamu memang sahabat terbaik aku." Elsa dan Niken kembali saling memeluk.

Untuk sesaat Niken dan Elsa menghabiskan waktu mereka di ruangan itu dengan mengobrol. Sampai pada akhirnya mereka sadar jika hari sudah mulai senja.

"Aku pamit dulu ya," ucap Niken.

"Ya, kamu hati-hati di jalan," pesan Elsa.

"Kamu juga." Elsa dan Niken beranjak dari sofa. Mereka saling mencium pipi kanan dan kiri masing-masing.

"Sampai jumpa, El." Niken melambaikan tangannya pada Elsa dan dibalas oleh Elsa.

Setelah semua teman-temannya pergi, Elsa berada di ruangan itu sendiri. Ia kembali menjatuhkan dirinya di sofa. Elsa mendongak menatap langit-langit ruangan itu. Sekilas Elsa menutup matanya untuk mengingat masa lalunya.

Ada sebuah rasa kekhawatiran dalam diri Elsa jika masa lalunya akan diketahui oleh publik. Masa lalunya bagai bom waktu yang akan bisa meledak kapanpun dan pasti akan langsung menghancurkan dirinya.

"Hufff, apa yang harus aku lakukan? Aku ingin sekali menutup kisah masa laluku, tapi kenapa lembaran masa laluku seolah terbuka dengan sendirinya," batin Elsa.

Bunyi ponselnya membuat lamunan Elsa buyar. Ia melihat ada pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Elsa membuka dan mulai membacanya.

Dari Rena. Asisten pribadinya mengatakan jika mobil yang akan menjemput dirinya sudah datang.

Segera Elsa merapikan tasnya dan melangkahkan keluar dari ruangan itu. Elsa melangkah dengan langkah anggunnya menuju lobi hotel itu. Ia tidak menyadari jika sedari tadi ada yang sedang memperhatikan dirinya.

Yang ingin tahu kisah masa lalu Elsa, ada di platform sebelah, berjudul Mencintai Suami Kakakku.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aeini Pesek
apa nama aplikasi nya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status