*Kota Mille Ova*
Yira berlari kesebuah gang sepi."A-yun aku sudah tidak tahan!" teriak Yira.Xieyun yang tidak tahu menahu hanya bisa mengikuti Yira berlari dari belakang. Saat sudah sampai di gang sepi dia melihat Yira sudah dalam posisi melayang dan dikelilingi cahaya biru sama seperti yang terjadi sebelumnya. Xieyun langsung bersikap waspada dikala ada orang yang lewat, dia takut aura dan kejadian Yira menerobos diketahui oleh orang setempat.Walaupun kota ini termasuk naungan dari negara Ignis Ventus tetap saja, ada mata-mata dari segala penjuru. Beberapa jam berlalu Yira akhirnya selesai menerobos tingkat 3, Xieyun bertanya-tanya bagaimana bisa orang berkultivasi secepat itu."A-yi saat kamu keluar dari Portal Pewarisan kultivasi mu tingkat berapa?" tanya Xieyun."Tingkat 2 level 8." jawab Yira.'Cepat sekali.' gumam Xieyun.Xieyun mendengar 2 orang berbicara, mereka mengintip 2 prajurit kerajaan yang sedang berpatroli mengobrol. Prajurit itu mengatakan bahwa walikota kali ini benar-benar sudah sangat keji."Walikota kali ini benar-benar menaikan pajak dengan jumlah yang tidak masuk akal." ucap salah satu prajurit."Benar, jika raja tahu entah apa yang akan terjadi." kata prajurit yang satunya lagi.'Hah...ini semua salah Ketua sekte! Mengirim kita untuk mengkudeta Raja Xiao Xing.' gumam salah satu prajurit.Xieyun yang mendengarnya merasa sangat marah. Dia merasa kenapa para ketua sekte menjadi sangat tidak masuk akal dan semena-mena. Bahkan berencana mengkudeta sebuah kerajaan."A-yi ayo pergi." ucap Xieyun.Xieyun menarik Yira menjauh dari tempat itu. Xieyun berencana menyelidiki kasus ini bersama Yira. Beberapa hari kedepan mereka akan menyamar dan berusaha mengungkap kejahatan.Xieyun menyamar sebagai pelindung raja, dengan kualifikasinya tentu saja dia akan lulus pemilihan. Sedangkan Yira memilih menjadi penari disebuah rumah hiburan. Xieyun menyetujuinya karena tempat itu penuh dengan gosip informasi.Yira berhasil melamar menjadi salah satu penari di rumah hiburan Chonglan. Hari ini dia mendapat pelanggan pertamanya, yang kebetulan adalah Walikota. Yira merias wajahnya dengan cantik dan menggoda.'Kebetulan yang menguntungkan.' seringai Yira.Yira menaiki panggung dan melenggak-lenggokkan tubuhnya. Senyumnya yang manis dan tatapannya mampu menghipnotis penonton. Penampilannya membuat semua orang, termasuk walikota terkesima.Dia memang berbakat dalam hal menari. Dia tidak bermaksud menggoda, hanya saja aura rubahnya membantunya terlihat semakin mempesona di mata pria. Setelah penampilan selesai walikota meminta pemilik rumah hiburan mempertemukannya dengan Yira."Aku suka, ahahaha aku sangat suka." walikota memuji Yira.Walikota terus memuji penampilan bahkan tubuh Yira. Walaupun Yira merasa tidak nyaman, dia tetap menahannya dan tetap tersenyum manis di hadapan walikota. Setelah selesai berbincang walikota memberi Yira sekantong emas sebagai imbalan.Seisi rumah hiburan tecengang, sebelumnya belum ada yang bisa memuaskan walikota dalam hal penampilan. Setelah melihat walikota itu pergi, Yira mendekati salah satu teman barunya. Dia bertanya seolah sangat tertarik dengan walikota.Beberapa minggu kemudian.Sudah waktunya Yira dan Xieyun bertemu dan bertukar informasi yang mereka dapat. Mereka bertemu di sebuah gang yang sangat sepi jauh dari keramaian."Bagaimana?" tanya Xieyun."Walikota adalah orang dari sekte Dantaian, namanya Yu Rou. Dia diusir dari sekte karena tidak memiliki kualifikasi apapun, dia juga sebelumnya bekerja sebagai pedagang biasa disin. Dia mengungkap perlakuan jahat walikota sebelumnya." ucap Yira panjang lebar."Benar dia menjadi walikota berkat kepercayaan raja padanya, karena jasanya dia diangkat menjadi walikota." tambah Xieyun."Beberapa hari lalu aku mendengar gosip bahwa walikota didatangi oleh seseorang dia menawarkan penawaran bagus...." ucapan Yira terhenti karena sebuah suara."Hei anak kecil jangan kabur!" teriak sebuah suara.Yira dan Xieyun segera berlari menuju sumber suara. Alangkah terkejutnya mereka, melihat seorang anak berusia 5 tahun di kepung oleh 5 orang berbadan besar dan bersenjata. Xieyunpun tanpa basa-basi langsung menghajar mereka hingga babak belur. Namun orang-orang itu tetap menyerang berusaha melumpuhkan Xieyun.Yira melihat ada 1 orang lagi yang lolos dari pengawasan Xieyun, sehingga dia berusaha membunuh anak kecil itu. Yira yang melihatnya langsung berlari menuju anak itu dan melindunginya dengan Kubah Rubahnya."Wah! Kubah Rubah pertahanannya telah meningkat 20%." gumam Yira.Kubah nya memang sudah meningkatkan pertahanan sebanyak 20%, namun kelemahan pertahanan Yira adalah pukulan yang keras dan bertubi-tubi. Kubahnya kuat menahan serangan sihir apapun tapi tidak dengan pukulan senjata milik seorang kultivator.Yira terus berusaha menahannya sampai dia berlutut. Dia sudah tidak mampu lagi, dengan serangan terakhir dari lawan. Kubah Yira hancur, dia lekas berdiri dan memeluk anak kecil didepannya agar tidak terluka.Melihat pertahanan Yira runtuh, dia terlihat tertawa sinis dan langsung meluncurkan serangan fatalnya untuk membunuh keduanya sekaligus.'A-yi.'gumam Xieyun dari kejauhan.Untungnya Xieyun datang tepat waktu, dia menendang laki-laki bertubuh besar itu hingga terpental ke samping. Laki-laki bersenjata bola besi besar itu bangkit menghamtam Xieyun, namun di tepis dengan mudah olehnya."Yira, cepat bawa anak itu perg!i sisanya biar aku yang urus." ucap Xieyun.Yirapun menggendong anak tersebut dan segera berlari mejauh. Baru beberapa langkah, seorang wanita datang menghadang Yira. Wanita itu membawa pedang ganda. Yira lantas menurunkan anak itu dan menyuruhnya untuk bersembunyi, anak kecil itu menuruti perkataan Yira."Heh! akan ku habisi dirimu dulu baru dia." ucapnya meremehkan Yira.Yira langsung mengeluarkan pedangnya, mereka berdua bertarung sengit. Sesekali Yira terdorong mundur karena ranah mereka yang berbeda cukup jauh. Wanita itu berada di ranah tingkat 6 level 4.Walau begitu Yira tidak menyerah, dia tetap berusah melawan. Dia tidak ingin kalah dan mati sia-sia. Dia merasa kuwalahan dengan kekuatan musuh yang besar dan membawa 2 senjata di tangannya. Wanita itu terus mendesak Yira hingga sebuah tebasan hampir memotong tangan Yira."Tameng Kura-kura!" ucap Yira.Seketika terbentuk sebuah tameng di tangan kirinya yang berhasil menghalau serangan musuh. Dia cukup senang dengan tameng dari teknik yang diberikan Bing Bing.'Heh... ternyata tempurung kura-kura ini tidak buruk juga.' gumam Yira'Kamu punya senjata yang belum kamu keluarkan.' gumam si pedang ganda, menyeringai."Hari ini aku akan memaksamu mengeluarkan semuanya!" tambah si pedang ganda.Wanita pedang ganda itu menyerang Yira bertubi-tubi. Tidak ada celah sedikitpun dalam serangannya, sehingga Yira kuwalahan melawannya. Untungnya Yira bisa menyeimbangkan langkah mereka.Saat si pedang ganda melancarkan serangan mematikan, Yira langsung membuat pertahanan menggunakan tameng Kura-kuranya. Yira terkejut, ternyata tameng Kura-kuranya bisa menjadi perlindungan berwujud besar dan berlapis-lapis. Sehingga serangan wanita itu tidak bisa menembus pertahanan Yira.Si pedang ganda pun ikut tercengang dibuatnya. Hal itu membuat Si pedang ganda lengah, tanpa basa-basi Yira memanfaatkan momen ini untuk menyerang balik."Tebasan Pengguncang Langit!" ucap Yira.Yira menebaskan pedangnya ke udara, menciptakan tebasan berbentuk silang. Wanita itu langsung terpental jauh dan memuntahkan darah. Tidak ada manusia yang bisa menahan serangan Pedang Surgawi.Yira mendekati wanita itu memastikan apakah dia sudah mati. Benar saja satu tebasan langsung membunuh si pedang ganda itu. Xieyun melihat dari kejauhan, dia sangat bangga dengan Yira. Walaupun penguasaannya sedikit lama, tapi Xieyun cukup senang dengan kemampuan Yira.Yira yang tersadar langsung menyimpan senjatanya, dia lalu berlari menemui anak kecil yang ketakutan itu. Yira membelai surai hitam kebiruannnya."Tidak apa-apa kamu aman sekarang," ucap Yira.Xieyun dan Yira lalu mengajak anak itu kerumah makan Dia memesan banyak makanan, dari cara si anak makan kelihatannya dia sudah kelaparan berhari-hari. Yira tersenyum melihat anak laki-laki yang terlihat lucu saat makan."Siapa namamu?" tanya Yira lembut."Wang Lin." jawab si anak singkat."Kamu tinggal dimana? kakak akan mengantarmu." tanya Yira.Mendengar perkataan itu si anak langsung menghentikan makannya, dia menunduk dan menggeleng pertanda dia tidak punya rumah. Yira dan Xieyun saling tatap, Yira yang merasa bersalah dan langsung meminta maaf. Selesai si anak makan."Kenapa kamu bisa diburu oleh mereka?" tanya Yira lembut."Aku mengetahuinya.""Aku mengetahuinya." singkat Wang Lin. Mereka yang mengerti apa yang dimaksud Wang Lin saling tatap. Setelah Si anak selesai makan, Xieyun akan membawa mereka ke sebuah tempat. Xieyun menggendong Si anak agar cepat sampai. Xieyun memebawa mereka ke sebuah penginapan. Setelah membayar kamar, mereka segera masuk. Xieyun mendudukan Wang Lin di tepi tempat tidur. "Katakan Wang Lin!" ucap Xieyun. Si anak hanya diam, menatap Yira yang berdiri di belakang Xieyun. Yira yang mengerti segera menggusur posisi Xieyun. Dia berjongkok dan memegang kedua tang Wang Lin samil menatapnya lembut. "Wang Lin, katakan nak! Semua yang kamu ketahui." ucap Yira lembut. "Orang jahat itu bersalaman dengan orang dari sekte Lan. Mereka ingin mengganti raja." ucap Wang Lin. Yira dan Xieyun saling tatap. Mereka mengerti orang jahat itu adalah walikota dan orang sekte Lan pasti utusan ketua sekte. Setelah itu Yira meminta Si anak melanjutkan ceritanya. "Orang jahat itu menerimanya. 1 Bulan lagi mereka akan me
Rombongan kerajaan sudah hampir sampai. Yanwei memerintah semuanya untuk bersiap menyambut raja. Saat rombongan kerajaan tiba, Lan Yanwe dan Ruyan maju menyambut sendiri. "Hormat pada Yang Mulia." ucap Yanwei dan Ruyan serentak. Mereka berdua dan yang lainnya membungkuk memberi hormat. Raja Xiao Xing menyuruh mereka berdiri. Yanwei mempersilahkan Raja Xiao Xing masuk dan duduk di tempat yang sudah di sediakan. "Yang Mulia kami sudah menyiapkan sebuah penampilan untuk menyambut anda." ucap Yanwei yang duduk di samping raja. Para penari keluar, membentuk formasi tari. Musik pun di putar, para penari menari dengan sangat luwes. Di pertengahan penampilan, waktu Yira untuk muncul. Yira masuk dengan riasan cantik menggunakan cadar pada wajahnya. Dia memberi hormat kepada Raja, tersenyum dengan cantik. Pesonanya membuat seluruh ruangan terpesona, tak terkecuali Xieyun yang berdiri di belakang Raja. Xieyun baru pertama melihat penampilan Yira yang seperti itu, hingga Xiyun tidak bisa meng
Hampir Seminggu tinggal, rombongan kerajaan kembali ke kerajaan. Setelah Yanwei, Ruyan dan Yira mengantar rombongan, mereka melakukan kegiatan masing-masing. Yira yang sedang menjamu pelanggan, melihat Ruyan keluar. Yira tidak menghiraukan itu, pasti setiap orang memiliki kesibukan sendiri. Saat sore menjelang. Yira diberitahu bahwa ada seorang pria berwajah dingin, mengenakan pakaian berwarna hitam berpadu dengan coklat mencarinya. Yira mengangguk dan segera menemui orang itu. "A-yun, kenapa kamu datang?" tanya Yira. "Tidak apa-apa, besok bisakah kita keluar?" Xieyun bertanya balik. "Em... baiklah, aku akan ijin atasanku." jawab Yira. "Aku akan menunggumu di kedai biasa." ucap Xieyun sebelum pergi. Yira mengangguk lalu masuk melakukan pekerjaannya. Yira yang lama tidak bertemu Xieyun merasa senang bisa bertemu lagi. Yira melihat Ruyan kembali dengan pakaian kotor. Dia tidak ambil pusing, Yira kira Ruyan mungkin jatuh di jalan. 'Oh iya, bagaimana bisa Xieyun kesini begitu cepat
'Apakah anak itu sudah mati?' Ruyan bertanya pada Si pria. Suara Ruyan terdengar hingga ke dalam kamar. Yira yang mendengarnya melepas pelukan Xieyun. Dia ingat Ruyan membencinya. Yira yang terbawa emosipun mengira Ruyan yang menculik Wang Lin. Yira lekas membuka pintu langsung menampar Ruyan, hal itu membuat Si pria tadi kabur. Yanwei yang melihat pria itu kabur menyuruh penjaga rumah hiburan mengejarnya dan menangkapnya hidup-hidup. "Apa yang kamu lakukan padanya?!" bentak Yira. "Melakukan apa? aku tidak tahu." ucap Ruyan. Ruyan terus dipukuli oleh Yira, namun Ruyan tidak mau mengakui apapun. Mereka saling beradu kekuatan, Ruyan menggunakan pisau terbangnya untuk melawan Yira, sedangkan Yira mengeluarkan pedangnya. Untungnya Yanwei dan Xieyun menghentikan mereka sebelum ada pertumpahan darah. "Jadi kamu punya anak haram? Sungguh murahan!" ujar Ruyan. "Tutup mulutmu!" bentak Yira yang tersulut emosi. "Kalian tenanglah!" Bentak Yanwei. Yanwei melerai mereka sambil menengahi m
Yira masuk ke kamar Ruyan. "Ada apa?" tanya Yira. "Duduklah!" ucap Ruyan. Yira duduk di kursi yang sudah Ruyan sediakan. Ruyan mempertanyakan kembali tentang balas dendam kepada sekte Dantian. Dia sedikit ragu, karena kekuatan sekte tersebut tidak bisa dibuat mainan. YIra tersenyum dan meyakinkan Ruyan bahwa mereka akan berhasil membelas dendam yang mereka tanggung selama ini. Yira mendekat dan memberitahu bahwa dia memiliki seseorang yang bisa membantu. Kemudian mengungkap rahasia kepada Yira. "Sekte Dantian memiliki anak setengah dewa." ucap Ruyan. "Aku tahu." singkat Yira. "Kamu tahu, baigaimana bisa kamu setenang ini?" tanya Ruyan sambil mengerutkan keningnya. "Ruyan, tenanglah! Dia hanya setengah dewa bukan dewa." ucap Yira. Ruyan mengubah posisinya yang semula rebahan menjadi duduk bersandar. Dia mengingatkan Yira untuk tidak meremehkan musuh. Yira mengangguk dan tersenyum, karena dia sudah memiliki cara sendiri untuk meleawan sekte biadab itu. Yira menatap Ruyan lalu
Lan Yanwei memandu jalan menuju kediaman sekte Lan. Dari ibu kota, letak sekte Lan lumayan agak jauh. Mereka berjalan di tengah hutan karena hutan ini memisahkan antara ibu kota dengan sekte tersebut. "Kita hampir sampai, kita istirahat dulu." Ucap Yanwei. Mereka semua setuju, Xieyun dan Yanwei berburu hewan untuk dijadikan makanan. Yira yang menunggu merasa kekuatannya bergejolak lagi, kemudian dia bersila untuk memusatkan energinya. Dalam sekejap Yira kembali melayang dan berjuang untuk menerobos ranah tingkat empat. Selama Yira di kota Mille Ova, dia sering bertarung dan mengaktifkan seni beladirinya. Itu membuat kultivasi Yira perlahan naik level hingga akhirnya dia menerobos. Yanwei yang kembali lebih dulu terlihat panik melihat keadaan Yira. Yanwei berlari ingin menyelamatkan Yira, namun saat sudah dekat dia terpental jatuh. Xieyun yang melihat usaha Yanwei segera menghentikannya. Kemudian Xieyun menjelaskan. "Yira sedang menerobos, cahaya biru yang mengelilinginya adalah e
Yira merasa kebingungan setelah memasuki mimpi Yinwei. Dia melihat banyak orang terbunuh, dia merasakan suasana seperti sedang berada di medan perang. Dia melihat bangunan yang mirip dengan aula pertemuan di kerajaan Ignis Ventus. Yira melihat Yinwei yang terduduk sambil menangis, Yira melihat apa yang Yinwei lihat. Yira tercengang saat melihat seorang wanita yang merupakan ibu Yanwei adalah adik dari Raja Xioa. Wanita itu bernama Xiao Shuxin, dia melawan sekelempok orang sambil membawa Yinwei yang berumur empat tahun. 'Wang Haotian?' Gumam Yira Ternyata Wang haotian sudah menyukai ibu Yinwei sejak lama, namun Shuxin memilih menikah dengan Lan Xunji. Hal itu membuat Wang Haotian marah dan menerobos, membantai hampir seisi kerajaan. Demi melindungi Yinwei, Shuxin mengorbankan nyawanya. 'Inikah yang membuatnya mejadi orang yang begitu kejam?' Batin Yira melirik Yinwei. Saat itu Raja Xiao sedang mengantar putranya ke kediaman sekte Rubah Apuyurac untuk dilatih. Sehingga dia datang te
Setelah perdebatan yang panjang dan melelahkan di sekte Lan, akhirnya Xieyun membawa Yira ke Alam Dewa. Alam Dewa merupakan tempat para dewa dan dewi tinggal, suasana tenang dan udaranya sangat segar berbeda dengan dunia Fana. Kehidupan di Alam Dewa sama dengan Dunia Fana. Ada seorang raja yang memerintah dan memutuskan segalanya, yaitu Kaisar Dewa. Setiap Dewa tingkat satu dan tingkat dua memiliki wilayah kerajaan yang mereka kuasai dan mereka jalankan sesuai aturan masing-masing. Dewa tingkat satu merupakan dewa yang memiliki kekuatan, kekuasaan besar dan dapat bertemu langsung dengan Kaisar Dewa. Rata-rata dari mereka memiliki esensi dewa berupa elemen yang ada didunia. Sedangkan Dewa tingkat dua kekuasaan mereka terbatas dan tak sebesar dewa tingkat satu, selain itu mereka dilarang bertemu Kaisar Dewa secara langsung. 'Alam Dewa aku datang!' Batin Yira Yira mengamati sekitar, tidak banyak yang berubah setelah dia pergi beberapa tahun lalu. Waktu Alam Dewa dengan dunia Fana me