Beranda / Fantasi / Menentang Dunia / Dibalik Kudeta

Share

Dibalik Kudeta

Penulis: Er_zhi.zhii
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-23 23:59:51

*Kota Mille Ova*

Yira berlari kesebuah gang sepi.

"A-yun aku sudah tidak tahan!" teriak Yira.

Xieyun yang tidak tahu menahu hanya bisa mengikuti Yira berlari dari belakang. Saat sudah sampai di gang sepi dia melihat Yira sudah dalam posisi melayang dan dikelilingi cahaya biru sama seperti yang terjadi sebelumnya. Xieyun langsung bersikap waspada dikala ada orang yang lewat, dia takut aura dan kejadian Yira menerobos diketahui oleh orang setempat.

Walaupun kota ini termasuk naungan dari negara Ignis Ventus tetap saja, ada mata-mata dari segala penjuru. Beberapa jam berlalu Yira akhirnya selesai menerobos tingkat 3, Xieyun bertanya-tanya bagaimana bisa orang berkultivasi secepat itu.

"A-yi saat kamu keluar dari Portal Pewarisan kultivasi mu tingkat berapa?" tanya Xieyun.

"Tingkat 2 level 8." jawab Yira.

'Cepat sekali.' gumam Xieyun.

Xieyun mendengar 2 orang berbicara, mereka mengintip 2 prajurit kerajaan yang sedang berpatroli mengobrol. Prajurit itu mengatakan bahwa walikota kali ini benar-benar sudah sangat keji.

"Walikota kali ini benar-benar menaikan pajak dengan jumlah yang tidak masuk akal." ucap salah satu prajurit.

"Benar, jika raja tahu entah apa yang akan terjadi." kata prajurit yang satunya lagi.

'Hah...ini semua salah Ketua sekte! Mengirim kita untuk mengkudeta Raja Xiao Xing.' gumam salah satu prajurit.

Xieyun yang mendengarnya merasa sangat marah. Dia merasa kenapa para ketua sekte menjadi sangat tidak masuk akal dan semena-mena. Bahkan berencana mengkudeta sebuah kerajaan.

"A-yi ayo pergi." ucap Xieyun.

Xieyun menarik Yira menjauh dari tempat itu. Xieyun berencana menyelidiki kasus ini bersama Yira. Beberapa hari kedepan mereka akan menyamar dan berusaha mengungkap kejahatan.

Xieyun menyamar sebagai pelindung raja, dengan kualifikasinya tentu saja dia akan lulus pemilihan. Sedangkan Yira memilih menjadi penari disebuah rumah hiburan. Xieyun menyetujuinya karena tempat itu penuh dengan gosip informasi.

Yira berhasil melamar menjadi salah satu penari di rumah hiburan Chonglan. Hari ini dia mendapat pelanggan pertamanya, yang kebetulan adalah Walikota. Yira merias wajahnya dengan cantik dan menggoda.

'Kebetulan yang menguntungkan.' seringai Yira.

Yira menaiki panggung dan melenggak-lenggokkan tubuhnya. Senyumnya yang manis dan tatapannya mampu menghipnotis penonton. Penampilannya membuat semua orang, termasuk walikota terkesima.

Dia memang berbakat dalam hal menari. Dia tidak bermaksud menggoda, hanya saja aura rubahnya membantunya terlihat semakin mempesona di mata pria. Setelah penampilan selesai walikota meminta pemilik rumah hiburan mempertemukannya dengan Yira.

"Aku suka, ahahaha aku sangat suka." walikota memuji Yira.

Walikota terus memuji penampilan bahkan tubuh Yira. Walaupun Yira merasa tidak nyaman, dia tetap menahannya dan tetap tersenyum manis di hadapan walikota. Setelah selesai berbincang walikota memberi Yira sekantong emas sebagai imbalan.

Seisi rumah hiburan tecengang, sebelumnya belum ada yang bisa memuaskan walikota dalam hal penampilan. Setelah melihat walikota itu pergi, Yira mendekati salah satu teman barunya. Dia bertanya seolah sangat tertarik dengan walikota.

Beberapa minggu kemudian.

Sudah waktunya Yira dan Xieyun bertemu dan bertukar informasi yang mereka dapat. Mereka bertemu di sebuah gang yang sangat sepi jauh dari keramaian.

"Bagaimana?" tanya Xieyun.

"Walikota adalah orang dari sekte Dantaian, namanya Yu Rou. Dia diusir dari sekte karena tidak memiliki kualifikasi apapun, dia juga sebelumnya bekerja sebagai pedagang biasa disin. Dia mengungkap perlakuan jahat walikota sebelumnya." ucap Yira panjang lebar.

"Benar dia menjadi walikota berkat kepercayaan raja padanya, karena jasanya dia diangkat menjadi walikota." tambah Xieyun.

"Beberapa hari lalu aku mendengar gosip bahwa walikota didatangi oleh seseorang dia menawarkan penawaran bagus...." ucapan Yira terhenti karena sebuah suara.

"Hei anak kecil jangan kabur!" teriak sebuah suara.

Yira dan Xieyun segera berlari menuju sumber suara. Alangkah terkejutnya mereka, melihat seorang anak berusia 5 tahun di kepung oleh 5 orang berbadan besar dan bersenjata. Xieyunpun tanpa basa-basi langsung menghajar mereka hingga babak belur. Namun orang-orang itu tetap menyerang berusaha melumpuhkan Xieyun.

Yira melihat ada 1 orang lagi yang lolos dari pengawasan Xieyun, sehingga dia berusaha membunuh anak kecil itu. Yira yang melihatnya langsung berlari menuju anak itu dan melindunginya dengan Kubah Rubahnya.

"Wah! Kubah Rubah pertahanannya telah meningkat 20%." gumam Yira.

Kubah nya memang sudah meningkatkan pertahanan sebanyak 20%, namun kelemahan pertahanan Yira adalah pukulan yang keras dan bertubi-tubi. Kubahnya kuat menahan serangan sihir apapun tapi tidak dengan pukulan senjata milik seorang kultivator.

Yira terus berusaha menahannya sampai dia berlutut. Dia sudah tidak mampu lagi, dengan serangan terakhir dari lawan. Kubah Yira hancur, dia lekas berdiri dan memeluk anak kecil didepannya agar tidak terluka.

Melihat pertahanan Yira runtuh, dia terlihat tertawa sinis dan langsung meluncurkan serangan fatalnya untuk membunuh keduanya sekaligus.

'A-yi.'gumam Xieyun dari kejauhan.

Untungnya Xieyun datang tepat waktu, dia menendang laki-laki bertubuh besar itu hingga terpental ke samping. Laki-laki bersenjata bola besi besar itu bangkit menghamtam Xieyun, namun di tepis dengan mudah olehnya.

"Yira, cepat bawa anak itu perg!i sisanya biar aku yang urus." ucap Xieyun.

Yirapun menggendong anak tersebut dan segera berlari mejauh. Baru beberapa langkah, seorang wanita datang menghadang Yira. Wanita itu membawa pedang ganda. Yira lantas menurunkan anak itu dan menyuruhnya untuk bersembunyi, anak kecil itu menuruti perkataan Yira.

"Heh! akan ku habisi dirimu dulu baru dia." ucapnya meremehkan Yira.

Yira langsung mengeluarkan pedangnya, mereka berdua bertarung sengit. Sesekali Yira terdorong mundur karena ranah mereka yang berbeda cukup jauh. Wanita itu berada di ranah tingkat 6 level 4.

Walau begitu Yira tidak menyerah, dia tetap berusah melawan. Dia tidak ingin kalah dan mati sia-sia. Dia merasa kuwalahan dengan kekuatan musuh yang besar dan membawa 2 senjata di tangannya. Wanita itu terus mendesak Yira hingga sebuah tebasan hampir memotong tangan Yira.

"Tameng Kura-kura!" ucap Yira.

Seketika terbentuk sebuah tameng di tangan kirinya yang berhasil menghalau serangan musuh. Dia cukup senang dengan tameng dari teknik yang diberikan Bing Bing.

'Heh... ternyata tempurung kura-kura ini tidak buruk juga.' gumam Yira

'Kamu punya senjata yang belum kamu keluarkan.' gumam si pedang ganda, menyeringai.

"Hari ini aku akan memaksamu mengeluarkan semuanya!" tambah si pedang ganda.

Wanita pedang ganda itu menyerang Yira bertubi-tubi. Tidak ada celah sedikitpun dalam serangannya, sehingga Yira kuwalahan melawannya. Untungnya Yira bisa menyeimbangkan langkah mereka.

Saat si pedang ganda melancarkan serangan mematikan, Yira langsung membuat pertahanan menggunakan tameng Kura-kuranya. Yira terkejut, ternyata tameng Kura-kuranya bisa menjadi perlindungan berwujud besar dan berlapis-lapis. Sehingga serangan wanita itu tidak bisa menembus pertahanan Yira.

Si pedang ganda pun ikut tercengang dibuatnya. Hal itu membuat Si pedang ganda lengah, tanpa basa-basi Yira memanfaatkan momen ini untuk menyerang balik.

"Tebasan Pengguncang Langit!" ucap Yira.

Yira menebaskan pedangnya ke udara, menciptakan tebasan berbentuk silang. Wanita itu langsung terpental jauh dan memuntahkan darah. Tidak ada manusia yang bisa menahan serangan Pedang Surgawi.

Yira mendekati wanita itu memastikan apakah dia sudah mati. Benar saja satu tebasan langsung membunuh si pedang ganda itu. Xieyun melihat dari kejauhan, dia sangat bangga dengan Yira. Walaupun penguasaannya sedikit lama, tapi Xieyun cukup senang dengan kemampuan Yira.

Yira yang tersadar langsung menyimpan senjatanya, dia lalu berlari menemui anak kecil yang ketakutan itu. Yira membelai surai hitam kebiruannnya.

"Tidak apa-apa kamu aman sekarang," ucap Yira.

Xieyun dan Yira lalu mengajak anak itu kerumah makan Dia memesan banyak makanan, dari cara si anak makan kelihatannya dia sudah kelaparan berhari-hari. Yira tersenyum melihat anak laki-laki yang terlihat lucu saat makan.

"Siapa namamu?" tanya Yira lembut.

"Wang Lin." jawab si anak singkat.

"Kamu tinggal dimana? kakak akan mengantarmu." tanya Yira.

Mendengar perkataan itu si anak langsung menghentikan makannya, dia menunduk dan menggeleng pertanda dia tidak punya rumah. Yira dan Xieyun saling tatap, Yira yang merasa bersalah dan langsung meminta maaf. Selesai si anak makan.

"Kenapa kamu bisa diburu oleh mereka?" tanya Yira lembut.

"Aku mengetahuinya."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menentang Dunia   Orang Dari Masa Lalu

    *Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya

  • Menentang Dunia   Janji Untuk Bertemu

    "Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu

  • Menentang Dunia   Perebutan Posisi Pertama

    "Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."

  • Menentang Dunia   Ujian Dimulai

    "Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski

  • Menentang Dunia   Singa Api

    "Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak

  • Menentang Dunia   Keputusan Bulat

    "Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status