Share

Bab 21 – Fitnah Kejam

“Mau diangkat?” tanya Mahanta.

“Aku nggak berani. Biarkan saja dulu. Nanti kuchat. Gimana dengan kedua orang tuamu?”

“Apa kamu siap bicara sekarang?”

Ziana mengangguk lalu merapikan penampilannya dibantu Mahanta. Setelah siap, mereka berdua keluar dari ruang pribadi itu dan menemui orang tua Mahanta. Ziana tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.

“Selamat siang, Bapak, Ibu. Nama saya Ziana.” Ziana tidak berharap uluran tangannya akan dibalas. Karena itu, perempuan itu menarik tangannya lalu mengangguk hormat.

“Saya Hasan dan ini istri saya, Intan,” sahut Hasan lalu mengulurkan tangannya diikuti Intan.

Ziana menyalami tangan Hasan dan Intan dengan hormat, sebelum duduk di samping Mahanta. Wanita itu sengaja menggerai rambutnya untuk menutupi pipinya yang membiru. Tapi mata awas Hasan lebih dulu melihatnya.

“Pipimu kenapa?”

Ziana sontak merapikan rambut yang menutupi pipinya lalu menyenggol Mahanta untuk membantunya memberikan alasan. Tapi jawaban Mahanta me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status