Share

Bab 48 – Mobil Atau Tenda

Sesampainya Mahanta di mansion, dia langsung mendekati meja makan. Suasana yang tadinya hangat, mendadak berubah dingin setelah kedatangan Mahanta. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, pria itu mendekati Ziana lalu duduk di sampingnya.

“Sayang, maaf aku pergi nggak bilang-bilang. Tadi Lintang menelponku,” ucap Mahanta lembut.

“Beneran Lintang?” tanya balik Ziana dengan nada curiga.

“Iya, sayang. Kamu nggak percaya sama aku?”

“Kamu ‘kan suka bohong.”

“Ngambek ya?” goda Mahanta sambil mencolek dagu Ziana. “Mau night ride? Kayak dulu?”

“Kemana?”

Tomo dan Juwita terkekeh geli melihat reaksi polos Ziana yang senang diajak jalan-jalan. Sangat mudah mengembalikan mood Ziana. Tidak perlu barang-barang branded, cukup perhatian dan melakukan hal-hal kecil saja.

“Aku pernah ke belakang mansion ini. Ada tempat untuk melihat pemandangan kota. Masih ada, om?” tanya Mahanta.

“Oh, tempatnya sudah direnovasi jadi jalan. Sekarang kamu harus naik sedikit untuk bisa melihat pemandangan.”

“Pakai mobil saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status