Share

Bab 82 – Duplikat Handphone

“Simpan saja wajah memelasmu itu. Siapa suruh menyakiti istrimu disaat dia paling membutuhkanmu. Melahirkan sendirian itu tidak enak, Maha. Ziana pasti merasa tidak punya suami, padahal masih ada.”

“Aku tahu, om. Dan aku sangat menyesal. Tapi aku tidak mau berpisah dengan Ziana. Aku tidak bisa hidup tanpa dia, om.”

“Bulol memang terdepan, om. Percuma saja menasehatinya sekarang. Satu-satunya yang ia inginkan hanya Ziana,” sambar Lintang.

“Kita bahas nanti saja. Lihat kesana.”

Mereka bertiga menoleh ke arah yang ditunjuk Tomo. Tampak sebuah mobil yang mereka tunggu sejak tadi, akhirnya lewat di hadapan mereka. Lintang segera menyalakan mesin mobil dan menjalankannya keluar dari tempat persembunyikan mereka. Bukan hanya mobil Mahanta, tapi juga beberapa mobil lain bermunculan mengepung mobil itu.

Pengiriman uang memang sengaja dilakukan di pagi hari saat jalanan dipenuhi kendaraan yang berlalu-lalang. Dan kali ini perjalanan mereka sedikit terganggu karena penutupan jalan yang dilakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status