Share

Risma Yang Terusik

Author: Tiarariy
last update Last Updated: 2025-09-10 16:33:36

"Aku kirimin makanan ya. Kamu mau makan apa nanti?" Tanya Bayu pada sang istri, yang kini tengah tersambung dengannya melalui panggilan video.

"Gak tahu bingung, aku belum lapar, jadi belum kepikiran mau makan apa." Jawab Diana.

"Aku jemput aja, makan siang diluar, gimana?" Bayu mengusulkan hal yang ia pikir lebih disukai Diana.

"Bisa gitu? kamu senggang emang?" Tanya Diana, lantas Bayu pun menoleh menatap tumpukkan dokumen yang seharusnya ia periksa hari ini.

Bayu tersenyum tipis, entah bagaimana bisa, rasanya kini pekerjaannya bukan hal yang harus ia prioritaskan meski ada tanggung jawabnya juga.

Keinginannya akan terus memperbaiki hubungannya dengan Diana, membuatnya ingin memanfaatkan sebaik mungkin setiap waktu dan kesempatan yang ada.

"Senggang gak senggang sih, tapi gampang, aku bisa atur kalo soal kerjaan." Jawabnya. Diseberang sana senyum Diana pun mengembang, mengingat bagaimana Bayu yang dulu tak pernah bisa menyempatkan waktu barang sedikit di sela-sela pek
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Istriku   Waktu Yang Tak Tepat

    Tin! Diana spontan menoleh begitu mendengar suara klakson dari mobil suaminya yang baru saja menepi di lobi gedung kantornya. Tersenyum tipis ia menyambut kedatangannya, Diana melangkah cepat untuk masuk kedalam mobil sang suami agar mereka tak membuang waktu dan langsung pergi dari sana. "Macet gak?" Tanya Diana begitu ia duduk di kursi penumpang, lalu memasang sabuk pengamannya. Namun bukannya menjawab, Bayu malah mengejutkan Diana dengan buket bunga yang ia bawakan untuk wanita itu. "Mas..?" Tertegun Diana, menatap benda itu dengan wajah sang suami bergantian. Bayu hanya tersenyum, masih tak bergerak sampai Diana menerima benda itu dari tangannya. "Ya ampun, mau nangis aku." Ucap Diana, lalu membekap mulutnya sendiri kemudian mengibas-ngibaskan tangannya di depan pipinya yang memanas. Adegan romantis yang ia mimpikan sejak masih remaja, akhirnya terwujud setelah sang suami yang memberikan bunga favoritnya kini. "Makasih.." Ucap Diana lirih, kemudian ia memeluk suamin

  • Mengejar Cinta Istriku   Risma Yang Terusik

    "Aku kirimin makanan ya. Kamu mau makan apa nanti?" Tanya Bayu pada sang istri, yang kini tengah tersambung dengannya melalui panggilan video. "Gak tahu bingung, aku belum lapar, jadi belum kepikiran mau makan apa." Jawab Diana. "Aku jemput aja, makan siang diluar, gimana?" Bayu mengusulkan hal yang ia pikir lebih disukai Diana. "Bisa gitu? kamu senggang emang?" Tanya Diana, lantas Bayu pun menoleh menatap tumpukkan dokumen yang seharusnya ia periksa hari ini. Bayu tersenyum tipis, entah bagaimana bisa, rasanya kini pekerjaannya bukan hal yang harus ia prioritaskan meski ada tanggung jawabnya juga. Keinginannya akan terus memperbaiki hubungannya dengan Diana, membuatnya ingin memanfaatkan sebaik mungkin setiap waktu dan kesempatan yang ada. "Senggang gak senggang sih, tapi gampang, aku bisa atur kalo soal kerjaan." Jawabnya. Diseberang sana senyum Diana pun mengembang, mengingat bagaimana Bayu yang dulu tak pernah bisa menyempatkan waktu barang sedikit di sela-sela pek

  • Mengejar Cinta Istriku   Kembalinya Masa Lalu

    Bayu mengetuk-ngetukan telunjuknya pada meja kerjanya. Raut wajahnya datar, kini ia dihadapkan dengan seseorang yang dikabarkan akan bekerja dibawahnya mulai hari ini. Begitu juga yang dihadapannya kini. Ingin menghilang rasanya, tak menyangka ia akan dihadapkan oleh seseorang yang membuatnya malu jika kembali dipertemukan, bahkan di hari pertamanya bekerja. "Ini Risma Pak, pegawai baru yang saya bicarakan di telepon semalam. Mulai hari ini dia yang akan menggantikan sementara pekerjaan saya karena saya udah mulai cuti melahirkan mulai minggu depan." Jelas Riska, sekretaris Bayu yang selama ini membantu pekerjaannya, tanpa wanita itu ketahui apa yang pernah Bayu dan Risma lalui sebelum pertemuan ini. Bayu melirik ke arah Riska, ia lihat wanita itu sedang mengusap perutnya yang sangat membuncit sebab waktu persalinannya tinggal menghitung hari. Seandainya bisa, ia ingin Riska saja yang tetap berada disana ketimbang harus digantikan oleh Risma yang pasti akan membuatnya canggung

  • Mengejar Cinta Istriku   Usaha Demi Usaha

    "Hm, halo.. Oke, besok aja. Hm.. Ya, Terima kasih.." Bayu melempar ponselnya dengan asal ke atas tempat tidur setelah menutup sambungan teleponnya. "Ada apa? Siapa yang telepon malem-malem?" Tanya Diana yang tengah mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, sementara tubuhnya hanya tertutup dengan bathrobe yang ia kenakan sejak keluar dari kamar mandi. "Bukan apa-apa." Jawab Bayu yang tengah melakukan hal yang sama, yang kini menggosokan handuk kecil yang ia genggam pada rambutnya yang basah. Jawaban itu pun tak memuaskan hati Diana. Ia menatap Bayu dengan matanya yang menyelidik, membuat pria itu tersenyum dan menghampiri dirinya. "Beneran bukan apa-apa sayang, cuma pegawai yang ngabarin kalo besok mau ada anak baru yang dateng buat mulai kerja." Jawab Bayu, lantas Diana pun beralih pandang darinya dan lanjut kali ini mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. "Sini aku bantuin." Ucap Bayu seraya mengambil alih benda itu, lalu membantu Diana mengeringkan rambutnya.

  • Mengejar Cinta Istriku   Kemesraan yang terlambat

    "Aku di depan, sayang." Bayu berkata pada Diana melalui sambungan telepon, saat ia sudah ada di depan lobby untuk menjemput istrinya. Toktok! Diana pun tak menjawab, namun langsung mengetuk kaca pintu mobil Bayu. Bergegas pria itu pun membuka kunci pintu mobil nya agar Diana bisa masuk ke dalam mobil. "Lama ya ? Maaf macet banget tadi." Ucap Bayu begitu istrinya masuk dan duduk di samping nya. "Gak apa-apa, belum lama juga aku nunggu." Diana tersenyum sambil mengulurkan tangan nya. Bayu pun menyambutnya kemudian Diana mencium punggung tangan suaminya. Bayu mencondongkan tubuh nya untuk memasangkan sabuk pengaman untuk Diana, Namun wanita itu malah memejamkan mata membuat Bayu tersenyum melihatnya. "Kenapa tutup mata ?" Tanya Bayu sambil menahan senyum nya. "Huh ? Enggak.. Gak apa-apa." Diana menggaruk pelipisnya jadi salah tingkah sendiri karena sempat mengira Bayu akan mencium nya. Pipinya pun bersemu merah membuat Bayu semakin gemas melihat nya. "Gemes banget." Uc

  • Mengejar Cinta Istriku   Intervensi

    "Aku anter." Ucap Bayu sambil menahan Diana yang hendak masuk ke dalam mobil nya. "Gak usah, nanti kamu telat. Aku sendiri aja ya mas." Jawab Diana. "Gak masalah, aku anter aja." Bayu bersikeras meski ia pun tahu ia akan terlambat sampai di kantor. Namun mulai hari ini ia berjanji akan lebih memperhatikan Diana dan tak akan membiarkan nya menjadi wanita yang terlalu mandiri hingga tak membutuhkan nya lagi. Ia ingin Diana bergantung padanya dalam segala hal yang akan ia lakukan. Melajukan mobil nya perlahan, Bayu sama sekali tak terlihat gelisah meski ia tahu sudah terlambat. Ia malah menggenggam tangan Diana dan menyematkan jari-jari mereka, sesekali ia kecup punggung tangan nya. Diana pun hanya bersandar, pertama kali nya ia merasa lebih santai berangkat bekerja sebab suami nya kini mengantar nya. Ia menatap Bayu yang terlihat sedang berusaha begitu memanjakan nya. Ia biarkan saja pria itu melakukan apa yang diinginkan nya sebab Diana juga ingin melihat seberapa jauh Bayu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status