Share

Dikejar dua pria

Kayana kembali ke ruangannya setelah berdebat dengan manajer yang paling ia tidak sukai itu. Bibirnya mengerucut tajam lalu duduk menghempas pada kursi empuk miliknya. Matanya terpejam perlahan dan kembali terbuka setelah satu tepukan mendarat pelan di bahunya.

“Dia berulah lagi?” tanya Abil yang tadi menepuk bahu kiri Kayana. “Jangan diambil pusing. Dia tidak akan berani macam-macam sama kamu.”

“Memang, tapi tingkahnya menyebalkan.”

Tak lama berselang, pintu ruangan manajer Angga terbuka. Sosok menyebalkan itu keluar disertai seringai dan gestur tubuh yang seolah sedang membenahi pakaiannya yang kusut. Ia berpura-pura menarik dasi dan merapikan rambutnya. Matanya terpaku pada Kayana yang sedang berbincang serius dengan Abil.

“Kayana, terima kasih ya yang tadi,” teriak Angga dari depan ruangan. Akibat suaranya itu, tak pelak seluruh mata memandang ke arah Kayana dengan tatapan penuh tanda tanya.

“Terima kasih apa?” jawab Kayana lantang.

Angga menunjuk ke arah sudut bibirnya samb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status