Share

Bab 47 Fakta

Bab 47 Fakta

"Pak Rahmat, Bu Romlah. Papa saya bersalah, papa saya telah berbuat jahat pada keluarga Bapak. Biarkan saja laki-laki tua ini menanggung dosanya. Saya malu punya papa seperti dia."

"Zen!" pekik Ning dari lantai atas. Perempuan itu tergesa menuruni anak tangga sambil membetulkan pasminanya.

"Apa-apaan, Zen. Mereka orang tuamu. Kenapa kamu berkata kasar padanya?!" Ning menatap nyalang Zen yang wajahnya merah padam.

"Han?! Tidak ingatkah kamu apa yang telah dia lakukan padamu. Dia merendahkanmu. Memisahkan kita demi mempertahankan egonya. Papaku egois, Han."

"Tidak, Zen. Papamu benar, keluargaku miskin. Tidak sepantasnya kita bersama. Kamu tidak boleh membencinya, Zen. Bukankah kamu pernah berkata padaku, huh."

Ning membalikkan pernyataan Zen yang selalu terpatri di memorinya.

"Jangan pernah membenci orang tua kita. Apapun keadaannya, mereka sudah mengajarkan pada kita arti hidup dan perjuangan," tegas Ning sambil menatap tajam Zen.

Zen tertunduk malu. Kalimat yang dul
D Lista

ikuti sampai tamat ya ceritanya. selamat membaca.🥰

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
D Lista
iya gemesin Zen...
goodnovel comment avatar
D Lista
esok lagi ya...
goodnovel comment avatar
Tiraya
kesempatan Zen nooo. ayoo to Zen ndang sat set wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status