Share

BAB 17: Menunggu Itu Membuat Deg-degan

Tiga hari kemudian,

Suasana terdengar hening di ruangan wartawan bagian berita politik. Hanya terdengar suara ketikan di keyboard laptop diselingi bunyi scroll bagian tengah mouse. Dian sedang fokus mengerjakan artikel berita yang harus diserahkan kepada redaktur menjelang sore.

Embusan napas lega meluncur di sela bibir beberapa saat kemudian, setelah email berisi artikel berhasil dikirimkan. Dian mengangkat tangan ke atas, kemudian menggerakkan kepala ke kiri dan kanan seraya mengurut pundak. Tanpa sengaja, ia melihat Syukria berjalan terseok-seok menuju meja kerja. Wajah wanita itu tampak memerah.

“Kenapa lo?” tanya Dian melihat Syukria tidak semangat seperti biasa.

“Di luar panas banget, Kak. Padahal udah mau sore loh,” keluh Syukria dengan wajah seperti kepiting rebus.

Dian mengambil kipas elektrik yang kerap dibawa ke lapangan, kemudian menyalakannya. Dalam hitungan detik embusan angin yang dihasilkan s

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status