Share

Pandangan pertama

        Detak jantung berdetak begitu cepat, hati dan fikiran tidak karuan. Tap... tap... tap... (Suara sepatu) 

"Nama kamu siapa nak? " Tanya seorang perempuan paruh baya berusia 40 tahun itu. 

"Mm,, namaku,,, mm abdullah bu" Jawab abdullah dengan penuh rasa gugup

"Oh.. Kenapa kamu masih disini , tidak kumpul ke lapangan, sebentar lagi upacara bendera akan dimulai? " Tanya bu susi wakasek kesiswaan di sekolah tersebut dengan tegas dan lugas

"Mm.., iya bu saya mau menaruh tas dan barang - barang saya dulu ke kelas bu" Jawab abdullah 

"Hm.. Ya sudah,, cepat !  jangan lama-lama sebentar lagi upacara bendera akan segera dimulai, kata bu susi sambil melangkah pergi menuju lapangan upacara. 

"Huh,,, alhamdulillah,, selamat,, selamat,,," Sambil menghembuskan nafas rasa lega karena tidak dihukum.

"Tapi kok, gak di,,, aah sudahlah yang penting masih aman" Sambil cepat segera berlari ke kelas lalu menuju lapangan upacara

        "Ma'af - ma'af, permisi, ma'af ya, abdullah masuk ke sela - sela barisan upacara. 

" Kamu baru datang? " Tanya salah satu teman sekelasnya yaitu fahri, 

"Ssst,, iya nih, sudah jangan keras keras bicaranya, jawab abdullah penuh gelisah. 

" Oh.. Tapi kok kamu gak,, dihukum ya, tanya fahri penuh keheranan. 

"Gak tau, ya sudahlah, gak apa - apa, sudah, upacara bendera mau dimulai tuh"

Upacara bendera pun berjalan dengan lancar dan penuh khidmat sampai selesai

"Pengumuman,,, pengumuman,,, "kata pembawa acara upacara bendera

        Dag,,, dig,, dug,, perasaan gelisah dan khawatir yang dirasakan semua siswa, karena biasanya akan ada hal yang penting apabila setelah upacara bendera ada pengumuman, kalau tidak tentang ujian sekolah , perubahan peraturan sekolah bisa jadi pengumuman hukuman bagi siswa yang melanggar pelanggaran. 

"Wah ada pengumuman apa nih, kyaknya penting nih" seru fahri

" Gak taulah, aku kan bukan guru, hahaha", jawab yudi teman sekelas abdullah juga, namun orangnya tidak pernah serius dan sedikit pemalas. 

Abdullah kaget, ternyata yang maju kedepan adalah ibu susi, dalam hatinya bergumam, "haduh,, gawat,, ini pasti, ibu susi mau menghukum siswa yang terlambat, bagaimana ini"

"Baik anak - anak ku semua yang ibu sayangi dan ibu banggakan, silakan untuk merapat dan juga dengarkan dengan baik - baik apa yang akan ibu sampaikan, karena ibu tidak akan lama memberikan pengumuman disini"

Baik anak - anak, sebagai kesiswaan di sekolah ini, ibu sering mendengar kabar dari pak satpam bahwa, banyak sekali,, siswa dan siswi yang sering datang terlambat, setelah ibu evaluasi maka mulai hari ini bagi yang terlambat akan mendapat hukuman, yaitu berdiri di lapangan sampai bel istirahat pertama dibunyikan, setelah itu boleh masuk kelas, faham semuanya? " 

"Faham bu..." Jawab siswa secara serentak

"Lalu yang selanjutnya, ibu lihat juga banyak yang melanggar, ada yang tidak pakai topi upacara, ada juga siswa laki - laki yang rambutnya panjang belum dicukur, atribut pakaian seragam tidak lengkap dan sebagainya, maka, ibu masih memberi kesempatan satu hari ini tidak dihukum dan, jika besok masih ada yang belum lengkap, maka ibu dan anggota OSIS akan melakukan razia ke setiap kelas! Faham semuanya??! "

"Faham bu... " Jawab semua siswa secara serentak. 

"Ingat anak - anak!, jika kita ingin menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan menjadi orang yang sukses, maka perbaikilah diri kita masing - masing dengan cara memulai dari hal yang paling kecil, seperti menjaga kerapihan, kedisiplinan, maka dengan begitu kalian semua akan menjadi orang yang dihormati dan disegani oleh orang lain, faham semuanya!? "

"Faham bu... " Jawab semua siswa dengan kompak. 

Baik, karena waktu menunjukkan pukul 07.35, untuk nama - nama yang tidak dipanggil, silakan untuk meninggalkan lapangan dan segera memasuki ruangan kelas, karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai

"Ayo abdullah,, kamu telat, kamu pasti dipanggil dan akan dihukum,," seru fahri dari depan

Abdullah sudah pasrah namanya akan dipanggil dan akan mendapat hukuman

Yang pertama asep,,, yang kedua fajar,,, yang ketiga abdullah,,, yang keempat hanif, dan yang terakhir,,, setiawan,, silakan yang dipanggil untuk memisahkan diri dari barisan, dan yang lainnya boleh masuk ke kelas, tanpa penghormatan, bubar barisan, jalan...!

"Selamat bersenang - senang abdullah.. Hehe" Seru yudi sambil berjalan menuju ruangan kelas

Dari kejauhan ada seorang wanita yang tersenyum sambil memperhatikan abdullah,,, abdullah pun melihatnya, terjadilah saling pandang memandang... 

"Baik anak - anak, karena kalian telah melanggar peraturan sekolah, ibu akan bertanya kepada kalian, kenapa kalian bisa terlambat? Kenapa? 

" Coba ibu tanya kamu abdullah, kamu telat 5 menit, yang lain telat 2-3 menit, rumah kamu jauh dari sekolah?"

"Mmm,, lumayan bu" Jawab abdullah dengan penuh kesalahan

"Yakin ? Jauh mana rumah kamu dengan rumah ibu?, hmm..? Rumah ibu juga jauh, rumah ibu berada diujung, dekat dengan perbatasan kota, tapi alhamdulillah ibu tidak terlambat datang ke sekolah.."

Lalu yang lainnya kenapa? Jauh juga? Iya!? "

Semuanya menunduk karena kesalahan yang telah diperbuatnya. 

"Baik, ibu tidak akan lama - lama dengan orang yang malas - malasan dan tidak mau berjuang untuk menjadi orang sukses, namun satu hal yang ingin ibu sampaikan, sekolah itu tempat untuk mencari ilmu, tempat untuk menempa diri menjadi lebih baik, berlomba - lomba menjadi yang terbaik, ibu tidak mau kalian melanggar lagi dengan pelanggaran yang sama, ibu disini ingin mendidik kalian menjadi orang yang berguna, bagi masa depan kalian, bukan untuk ibu, kalian lah yang akan merasakan manfaatnya suatu saat nanti, jika kalian ingin menjadi orang sukses, maka, perbaiki diri kalian mulai dari hari ini, bisa dimengerti!? "

"Bisa bu,,, jawab serentak. 

" Baik, seperti yang telah ibu sampaikan tadi, silakan kalian berdiri di lapangan hingga bel istirahat berbunyi, bisa dimengerti semuanya!? "

"Bisa bu,,,"

Ya sudah silakan berdiri disana dan berbaris secara rapi, tanpa penghormatan, balik kanan bubar,,, jalan..! 

        Teng,,, teng,,, teng,,, bel istirahat pertama pun berbunyi, abdullah pun segera menuju kelas, untuk membawa barang dagangannya yang akan ia jual, karena dia menjual dagangannya di sekolah saat waktu istirahat, dan di sekolah tersebut ada dua waktu istirahat, namun istirahat kedua biasanya jarang siswa yang jajan, jadi dia memanfa'atkan waktu istirahat pertama untuk berjualan disela - sela jualan pun, biasanya dia menyempatkan untuk melaksanakan shalat dhuha

Ketika dia membuka pintu kelas, tiba - tiba, dia tidak sengaja berpapasan dengan seorang perempuan yang ia lihat tadi ketika di lapangan, mereka pun saling memandang, seperti ada sebuah getaran hati, seperti waktu berhenti sejenak, pandangan pertama yang membuatnya terpesona kepada sosok perempuan yang baru ia kenal 3 minggu lalu, dia adalah Amelia Afriliani, teman sekelasnya, wajahnya begitu merah merona, senyumnya begitu mempesona dirinya. Abdullah diam terpaku dan tidak bisa berkata sepatah kata pun 

Bersambung... 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status