Share

Gagal Fokus

        Mereka hanya saling memandang, tanpa ada keluar satu kata pun, tiba - tiba, melda datang menghampiri amelia, 

"Ayo amel, kita ke kantin, eh ada siswa teladan nih, telat datang, hehe" Tukas Melda yang melihat abdullah yang baru mau masuk ke kelas setelah dari lapangan karena mendapat hukuman dari ibu susi. 

Tapi abdullah tidak terlalu menanggapinya, dan langsung pergi dan masuk menuju meja belajarnya untuk mengambil barang dagangannya. 

"Huss,, jangan begitu, kita tidak tahu, kenapa dia bisa terlambat kan? " Kata amelia membela abdullah

"Iya, tapi ini bukan yang pertama kali kan? " Sudah beberapa kali, apalagi di kelas kita yang paling sering telat kan hanya dia saja, wajar dong kubilang begitu, iya kan? Bisa jadi, mungkin dia juga nanti, akan menjadi siswa yang kurang berprestasi" Seru melda yang ngotot membela pendapatnya. 

"Hmm,, don't judge the book by it's cover, ! Siapa tahu, perkataanmu itu salah, sudahlah, katanya tadi mau ngajak ke kantin,, " 

"Oh iya,, yuk, lapar nih, soalnya tadi belum sarapan" ,

Dalam hati abdullah berkata "yes, amelia membelaku" Hatinya begitu senang dan mulai menyukai amelia yang telah memikat hatinya

" Lihat saja nanti, aku akan membuktikan kepada mereka, aku pasti bisa berprestasi bukan hanya di dalam kelas saja, tapi satu sekolah ini akan tahu bahwa aku orang yang berprestasi dan calon orang sukses", kata abdullah dengan penuh keyakinan. 

        Abdullah seperti biasa, dia menaruh dan menitipkan sebagian jualannya di kantin, sebagian lagi, ia jual sendiri sambil keliling kelas. 

"Assalamu'alaikum... Bu, seperti biasa ya, abdullah titip jualan, nanti pas pulang sekolah,, abdullah ambil lagi, pulang" kata abdullah, sambil menaruh jualannya di tempat yang strategis

"Wa'alaikum salam... Oh iya, taruh aja disitu, kata bu icih, penjaga sekaligus istri dari pak iing satpam sekolah 

" Eh,,, iya yang kemarin, ini uangnya belum mau diambil sekarang? " Kata bu icih lagi yang sedang sibuk menggoreng dan melayani pembeli

"Oh,, iya nanti saja bu sekalian, abdullah mau ke masjid dulu dan keliling kelas" Jawab abdullah

"Mm,, ya sudah,, nanti ibu hitung dulu, berapa kemarin yang laku"

"Iya bu, terima kasih banyak ya bu,,"

Abdullah pun langsung bergegas pergi menuju masjid. Sebelum dia keliling kelas untuk jualan, dia biasanya pergi ke masjid dulu untuk melaksanakan shalat dhuha, ibunya ketika masih hidup, selalu berpesan kepadanya dari sewaktu dia masih Sekolah Menengah Pertama

"Nak, jangan lupa,, kalau ada waktu istirahat di sekolah, kamu sempatin untuk shalat dhuha, walaupun hanya dua raka'at ya,,, "

"Iya bu,, emang belum cukup shalat lima waktu bu? "

"Nak,, shalat lima waktu itu kewajiban bagi setiap muslim, tapi shalat sunnah itu kelebihan bagi setiap muslim, jika kamu ingin rezeki lancar dan semua keinginan ingin dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, maka jangan ditinggalkan shalat - shalat sunnah nya, termasuk shalat dhuha, kamu mengerti abdullah? "

"Iya bu, abdullah mengerti,,, "

Dulu, abdullah sebenarnya masih jarang - jarang melakukan shalat dhuha, karena menurutnya hanya buang - buang waktu dan mengganggu waktu istirahat nya saja, namun, sekarang semua berbeda, dia ingin membuktikan perkataan ibunya. Menurutnya, tidak ada salahnya juga untuk mencoba merutinkan shalat dhuha. 

        Ketika dia sedang duduk melepas sepatu, tiba - tiba, datang Amelia, dia kaget dan merasa gugup jika berada di dekatnya. Dia pun duduk di sampingnya dan melepas sepatu juga

"Hei,, " Sapa Amelia kepada abdullah

"Hai,, " Jawab abdullah dengan malu

"Kamu mau shalat dhuha?" Tanya Amelia lagi

"I,, iya,, mm kalau kamu ? " Tanya abdullah dan dia benar - benar gugup berada di dekat Amelia

"Iya, alhamdulillah, kamu jualan ya? Jualan apa? " Tanya Amelia lagi

"I,,iya alhamdulillah,,,jual agar - agar dan cemilan makaroni"

" Wah,,, hebat kamu abdullah, sekolah sambil jualan juga, nanti aku nyoba ya,,, aku mau beli," Seru Amelia sambil memegang bahu abdullah dan berlalu pergi menuju tempat wudhu. 

        Abdullah semakin gagal fokus dan tersipu malu, dia benar - benar menyukai Amelia, wanita yang baru dikenalnya 3 minggu lalu, dimana waktu itu, dia siswa sedang masa orientasi peserta didik baru. 

        "Baik, sekarang waktunya games ya teman - teman," Kata Fajar wakil ketua OSIS 

"Oke, game ini memerlukan konsentrasi yang tinggi dan pendengaran yang baik, nama game nya adalah cari dan pilih teman, jadi peraturan gamenya adalah, jika kakak bilang lima, maka kalian pilih dan cari empat orang, lalu kalian yang 5 orang itu, langsung berkumpul melingkar menjadi sebuah lingkaran dan pegang erat - erat tangan temannya, supaya gak ada yang ambil ya, hehe,,, bisa dipahami semua nya!?"

"Bisa kak.." Jawab serentak dengan keras

"Supaya game ini lebih seru, nanti kalau ada yang tidak berhasil menemukan temannya, atau tidak sesuai dengan instruksi yang nanti kakak sampaikan, maka akan mendapat hukuman dari kakak ya,, setuju!?! "

"Setuju,,, "

"Okeh,,,, kita mulai ya, sekarang,, sudah siap semua nya!?! "

"Sudah, kak,,, "

"Awas,,, jangan ada yang tidak fokus, dengarkan dengan baik aba - aba dari kakak, yaa"

"Oke,,, kumpul ti,,,,,,,,,,,,,,,,, empat orang!?! " Sambil mengangkat tangan dan memberi isyarat empat

Semua siswa sibuk mencari dan memilih temannya, abdullah yang masih malu - malu dan belum kenal semua orang kebingungan, karena tidak ada yang memilih nya, tiba - tiba ada seorang siswi yang memanggil

"Sinii,, ayo,,sinii,, kurang satu orang,," Sambil melambaikan tangan nya menghadap abdullah

Abdullah pun langsung menuju suara perempuan tersebut, ya dia adalah Amelia

"Wah,, selamat ya,, gak ada yang kurang semua pas empat orang nih, salah milih angka kakak nih hehe,, tidak ada yang kurang atau lebih, hehehe, oke, sekarang coba kalian kenalan dulu sama 3 teman nya, pokoknya tanya sebanyak - banyak nya, tanya namanya, alamat rumah nya, hobinya, tanya juga sekalian sudah punya pacar atau belum hehe,, nanti kakak kasih waktu untuk saling tanya lima menit, nah setelah itu kakak akan pilih satu orang dan akan kakak tanya, tentang teman yang dia tanya, pokoknya dari semua teman yang satu kelompok dengan kalian, kalian wajib bun kudu, harus kenal semua nya oke?! Faham semua nya" 

"Faham,,, "

"Oke,, kita mulai ya?,, dimulai dari,,,, sekarang!! "

Semua sibuk antusias, saling tanya, abdullah pun terpaksa harus bertanya, satu - satu kepada temannya, 

"Nama kamu siapa? Tanya amelia 

" Namaku,, abdullah"

"Siapa,,? Kurang keras suaranya, berisik sama suara yang lain" Tanya amelia lagi

"Namaku... Abdullah,,, jawab abdullah dengan  tegas

" Oh,,, abdullah, nama lengkapnya? 

"Muhammad Abdullah Aditya" Jawab abdullah lagi

"Oke, namaku Amelia Afriliani" Jawab Amelia

        Begitulah awal pertama dia mengenal sosok perempuan yang telah membuat Abdullah menyukainya, walaupun dia belum bisa mengutarakan isi hatinya kepadanya, namun dia hanya bisa mengaguminya dalam diam, dan dia hanya fokus untuk mengejar impiannya, menjadi orang yang sukses.

        Setelah dia melaksanakan shalat dhuha, dan sedang memakai sepatu, tiba - tiba datang dua guru menghampiri nya, yang satu adalah ibu susi sebagai wakasek kesiswaan di sekolah tersebut dan satu lagi adalah, seorang wanita yang sudah berusia lebih dari 50 tahun, guru yang sangat disegani dan dihormati di sekolah tersebut karena pengalaman dan wibawanya.

"Haduh,, ada apa ya , kedua guru ini  menghampiriku, apa karena aku tadi melakukan pelanggaran?, atau ada masalah lain yang belum aku ketahui?" Di dalam hatinya, penuh dengan tanda tanya. 

Bersambung... 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status