Share

39. Kegagalan

Khalid yang baru saja keluar kamar Dzi segera melangkah menuju ruang Bogencil 1 untuk menengok papanya. Ia berjalan pelan agar tidak menarik perhatian semua orang. Wajahnya ia tutup masker agar tidak ada yang mengenali dirinya karena beberapa kali kedatangannya sudah membuat beberapa orang tahu siapa dirinya.

“Assalamualaikum”

Nancy yang sedang memainkan ponselnya menoleh ke pintu. Matanya berbinar ketika tahu anak kesayangannya datang. Nancy segera meletakkan ponsel dan tersenyum menyambut Khalid.

“Waalaikum salam. Alhamdulillah akhirnya kau datang anak nakal. Siapa yang memberitahumu kalau kami di sini?”

Khalid tidak menjawab ucapan mamanya. Ia berjalan menuju Tuan Raharja untuk menjabat tangan dan menciumnya lalu beralih pada mamanya yang terus menatapnya dengan mata berbinar bahagia. Harapannya untuk mempertemukan Khalid dengan Saifi sangat kuat. Ini kesempatan terbaik yang ia miliki dan ia tidak ingin melewatkannya. Ia segera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status