Share

Part 15

Dini hari, Alina mulai menggoreng roti dan donat untuk dititipkan ke warung. Sementara itu, Zea membantu dengan membuat glaze warna-warni sebagai topping donat. Satu per satu donat dicelupkan ke dalam glaze. Sambil menunggu topping itu mengeras, Zea memasukkan roti goreng ke dalam plastik untuk dibungkus.

Zyan menatap heran adiknya yang belum memakai seragam sekolah. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 05.30. Biasanya, Zea sudah rapi dan bersiap ke sekolah. “Zea, kamu enggak sekolah?”

Alina yang mendengar pertanyaan Zyan seketika menoleh. Wanita itu memberi isyarat pada Zyan untuk tak meneruskan pertanyaannya. Ia mematikan kompor, kemudian membawa Zyan ke kamar untuk bicara berdua. “Biarkan Zea tenang dulu,” ucap Alina setelah menceritakan perundungan yang dialami putrinya.

Seketika, kemarahan Zyan tersulut. Ia tak terima ketika adik kesayangannya di-bully hingga menimbulkan trauma.

“Jangan buat masalah, Nak. Sebentar lagi Zea lulus dan keluar dari sekolah itu. Jangan sampai tinda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status