Share

Part 14

Dada Pandu berdegup kencang, ketika mendatangi sebuah kafe kekinian yang banyak dikunjungi remaja. Setelah memarkirkan mobil, ia berjalan menuju sebuah meja kosong. Pandangan Pandu menatap sekeliling, mencari seseorang yang telah lama ia rindukan. Menurut pemilik kontrakkan, putranya bekerja paruh waktu di kafe ini. Namun sudah beberapa menit menunggu, orang yang dinantikannya tak kunjung terlihat.

“Bapak mau pesan apa?” tanya seorang pelayan wanita seusia dengan Zyan.

Pandu melirik deretan menu yang sama sekali tak menarik baginya. “Saya pesan cappuccino dan seporsi tahu crispy.”

“Baik, Pak,” ucapnya sambil menuliskan pesanan Pandu.

“Boleh saya bertanya sesuatu?”

“Ya, Pak?”

“Kalau Zyan, masuk kerja jam berapa, ya?”

“Oh, Zyan. Dia masuk kerja jam 5 sore, setelah pulang kuliah,” jawabnya.

Zyan kuliah? Ada rasa bangga dalam diri Pandu, ketika putranya tetap melanjutkan pendidikan. Alina benar-benar wanita hebat. Ia tak menyangka, di tengah kesulitan ekonomi, wanita itu tetap mempers
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Liztiana
Pandu sama Rosa ini sok tersakiti banget, padahal mereka sendiri penjahatnya. Orang yg udah disakiti disuruh langsung maafin, padahal mereka gk tau kalo luka hati gk bisa langsung sembuh cuma dengan kata maaf
goodnovel comment avatar
Jaka
siapa ni yg narok bawang disini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status