Share

Part 50

Pandu bahagia. Setelah beberapa lama, ia kembali menikmati kebersamaan dengan kedua buah hatinya, mesti hal itu tak lengkap. Namun setidaknya ia bersyukur, Allah memberinya kesempatan untuk menjadi ayah yang baik. “Kapan kamu ke kantor, Papa?” tanya Pandu pada Zyan.

“Aku enggak berminat, Pa. Aku ingin berdiri di atas kakiku sendiri dan menjadi seorang arsitek.”

“Bisnis Papa sangat cocok dengan pendidikanmu. Lagi pula, untuk siapa Papa bekerja keras kalau bukan untuk kalian. Bryan sudah mulai membantu papanya di kantor. Papa juga ingin kamu melakukan hal yang sama.”

“Sekarang Papa tinggal di mana?” Zea bertanya.

Pandu tersenyum. Ia bahagia, putrinya memanggilnya papa. “Di tempat yang bagus, yang selalu membuat Papa mengingat kalian.”

Pandu menghela napas panjang, kemudian mengembuskannya perlahan. Ia menatap kedua anaknya yang makan dengan lahap. Seulas senyum tercipta. Dulu mereka masih kecil, sekarang sudah besar. Enam tahun telah membuat mereka tumbuh dengan cepat. “Apa mamamu akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status