Share

3. Calon Adik Ipar

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2025-10-28 11:17:27

Luana keluar dari klub malam, musik yang memekakan telinga kini terdengar samar olehnya. Di belakang Luana, seorang pria mengejar. Pria itu kemudian berhasil menghentikan langkah Luana.

Luana melihat ke pria di depannya. "Ada apa?"

"Nona, ayo bersenang-senang denganku malam ini."

Luana melihat ke ornamen kaca yang ada di dinding, dari sana ia bisa melihat Kaiser baru saja keluar dari pintu klub.

"Bersenang-senang?" Luana mengangkat tangannya, membelai rahang pria di depannya.

Pria itu memejamkan matanya, merasakan sentuhan Luana yang membuatnya bergairah. "Ya."

Luana mendorong pria itu ke tembok yang ada di dekatnya, Luana mendongakan dagunya, wajahnya perlahan-lahan mendekat ke wajah pria di depannya. Ia memiringkan sedikit kepalanya. Saat ini jarak bibirnya dan bibir pria itu sangat tipis.

Pria di depan Luana sudah menantikan ciuman Luana, tapi saat jarak hanya kurang dari satu senti meter, wajah Luana menjauh dengan cepat.

Pria itu sangat tidak puas, siapa yang sudah mengganggu kesenangannya. Namun, saat ia melihat siapa yang menarik tangan Luana, wajah garangnya segera berubah menjadi pucat.

"Tuan Kaiser."

"Pergi dari sini!"

"Ya, Tuan." Pria itu kemudian segera pergi. Ia tidak akan berani berebut wanita dengan penerus keluarga Lysander itu.

Luana melihat ke Kaiser. "Tuan Kaiser, Anda merusak kesenanganku."

Kaiser menekan tubuh Luana ke dinding lalu kemudian mencium bibir Luana dengan marah. Wanita ini benar-benar telah menarik perhatiannya.

"Wanita jalang!"

Luana tertawa kecil. "Tuan Kaiser, Anda terlalu menghina."

"Apakah kau pikir aku tidak bisa melihat trik kecilmu ini. Muncul di hadapanku dua kali dalam sehari, kau jelas sedang merayuku."

Luana tertawa kecil, ia mengelus bibir Kaiser dengan lembut lalu kemudian mencium bibir itu dengan cepat. "Tuan Kaiser, aku yakin kau tidak akan percaya jika aku mengatakan bahwa itu hanya kebetulan saja."

Kaiser tidak menjawab, ia hanya menarik tangan Luana lalu kemudian membawa wanita itu ke mobilnya.

Sopir Kaiser segera melajukan mobil.

Luana masih dengan sikap provokatifnya. Tangan nakalnya menyentuh dada Kaiser. Jari telunjuknya berputar-putar di sana, meggoda gairah Kaiser.

Kaiser benci mengakui bahwa ia tidak bisa menahan godaan Luana.

"Menepi!" Kaiser memerintahkan sopirnya.

Mobil itu kemudian segera menepi.

"Keluar dari mobil!"

"Aku?" Luana bertanya dengan wajah nakal.

Kaiser menarik Luana ke atas pangkuannya, sopir dan asisten pribadi Kaiser segera mengerti. Mereka berdua keluar dari mobil itu dan menunggu beberapa langkah.

Di dalam mobil, Kaiser memangsa tubuh Luana. Pria itu tidak bisa menahan dirinya. Luana yang memprovokasinya terlebih dahulu jadi Luana harus menerima akibatnya.

Sopir dan asisten pribadi Kaiser melihat ke mobil yang bergoyang, lalu kemudian mereka mengalihkan pandangan mereka lagi.

Atasan mereka selalu masuk akal, tidak pernah tergoda dengan wanita. Namun, kali ini bukan hanya tidak masuk akal, tapi tuan mereka tidak bisa menahan gairah seksual dan berhubungan intim di dalam mobil.

Ini adalah kedua kalinya tuan mereka berhubungan intim dengan wanita yang sama.

Keduanya menunggu cukup lama sampai mobil akhirnya benar-benar tenang.

Kaiser keluar dari mobil itu, ia mengeluarkan sebatang rokok lalu kemudian menyalakannya. Setelah menghisap dan menyemburkan asap beberapa kali, Kaiser membuang rokoknya lalu kemudian menginjaknya untuk memadamkan api.

Pria itu masuk ke mobil, sopir dan asisten pribadinya juga masuk.

"Turun!"

Luana tersenyum kecil. "Tuan Kaiser kau benar-benar tidak berperasan, setelah menggunakanku kau sekarang membuangku di jalanan. Ini sudah malam, bagaimana jika aku menarik perhatian dan membuat penjahat melecehkanku."

"Kau memang pantas dilecehkan."

"Baiklah, aku akan keluar." Luana meraih tasnya, ia kemudian keluar dari mobil Kaiser.

Mobil Kaiser segera melaju, Luana benar-benar ditinggalkan di tepi jalan.

Wajah menggoda Luana kini berubah menjadi dingin. Ia kembali ke penampilannya yang biasa. Wanita itu mengeluarkan ponselnya, ia segera menghubungi asisten pribadinya untuk menjemputnya.

Sebuah kebetulan asisten pribadi Luana berada di daerah itu. Jadi, tidak butuh waktu lama wanita itu sudah menjemput Luana.

Di mobil lain saat ini Kaiser memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Luana. "Putar balik!" Kaiser tidak bisa benar-benar mengabaikan Luana.

Saat mobil Kaiser sampai di tempat ia menurunkan Luana, ia tidak melihat Luana di sana.

"Tuan?" Asisten pribadi Kaiser menunggu perintah dari Kaiser.

"Jalan!" seru Kaiser. Luana mungkin sudah pergi. Jika terjadi sesuatu pada wanita itu maka itu adalah nasib sial wanita itu.

**

Hari-hari berlalu lagi, Luana tidak terus menerus mengganggu Kaiser. Ia menenggelamkan dirinya dalam lukisannya.

"Nona, malam ini Tuan Kaiser akan makan malam dengan Nona Esther dan orangtuanya." Natasha memberitahu Luana.

"Kalau begitu sebagai anggota keluarga, aku juga harus hadir di makan malam itu." Luana menanggapi dengan tenang.

Sudah sangat lama ia tidak bertemu dengan anggota keluarga Hill. Terakhir kali ia melihat ayahnya adalah saat pria itu mengirimnya ke rumah sakit jiwa.

Sementara Esther, ia dikujungi oleh wanita itu saat dirawat di rumah sakit jiwa, tentu saja kunjungan itu bukan untuk bersimpati padanya, tapi untuk mengejeknya. Esther sangat senang melihatnya di rumah sakit jiwa, wanita itu tertawa dengan bahagia. Ia juga mengejeknya, berkata bahwa ia telah berhasil merebut semua yang menjadi miliknya.

Saat itu Luana tidak memiliki energi untuk mencabik-cabik mulut Esther, ia masih terpuruk karena kehilangan calon suaminya, jadi ia mengabaikan Esther dan membiarkan wanita itu tenggelam dalam kebahagiaannya.

Namun, kali ini ia sudah meluangkan waktunya dan menyiapkan tenaganya untuk menghancurkan kebahagiaan Esther. Kali ini adalah gilirannya untuk merebut milik Esther.

**

Di dalam sebuah ruangan VIP, Kaiser sedang bersama dengan Esther dan orangtuanya. Ini adalah makan malam pertama Kaiser dengan Esther dan orangtuanya.

Orangtua Esther tampak sangat puas dengan Kaiser, mereka mengatakan yang baik-baik tentang Esther pada Kaiser.

Percakapan orang-orang itu terhenti saat pintu terbuka. Sosok Luana yang mengenakan gaun hitam masuk ke dalam sana.

Wajah tiga orang yang ada di sana tampak terkejut, sementara Kaiser, ia masih mempertahankan wajah datarnya.

"Luana." Esther adalah yang pertama kali bereaksi.

Luana tersenyum ringan. "Benar, ini aku. Lama tidak bertemu, Esther."

"Kapan kau keluar dari rumah sakit jiwa?" tanya Esther.

Rumah sakit jiwa? Kaiser menatap Luana, apakah sebelumnya Luana pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

"Kenapa? Apakah kau tidak senang aku keluar dari rumah sakit jiwa, Esther?" Luana menatap Esther dengan santai.

"Kenapa kau tidak kembali ke rumah setelah keluar dari rumah sakit jiwa?" tanya Ian -ayah Luana.

"Rumah? Rumah mana? Aku telah kehilangan rumahku sepuluh tahun lalu." Luana membalas ucapan ayahnya.

"Luana, bagaimana kau bisa bicara seperti itu. Rumah keluarga Hill selalu menjadi rumahmu," seru Shopia dengan lembut.

Luana tertawa geli. "Sandiwara Nyonya Shopia masih tidak berubah, apakah Nyonya Shopia tidak muak?"

Esther tidak ingin makan malam ini dirusak oleh Luana, jika diteruskan Luana mungkin akan mengatakan hal-hal yang tidak ingin ia dengar.

"Luana, karena kau sudah ada di sini mari makan malam bersama kami."

Luana tidak sungkan. Ia segera duduk. Hal ini membuat Esther merasa kesal, Luana seharusnya pergi bukan malah menerima tawaran darinya.

Melihat Kaiser yang mengernyitkan dahinya, Ian segera memperkenalkan Luana.

"Kaiser, ini adalah Luana, putri sulungku."

Kaiser menatap Luana sejenak, sekarang ia mengerti kenapa Luana menolak uang darinya dan dari mana wanita itu bisa memiliki mobil super edisi terbatas, rupanya Luana adalah putri sulung keluarga Hill.

Meski keluarga Hill tidak sekaya keluarga Lysander, tapi keluarga ini cukup diperhitungkan di kalangan atas.

"Saya tidak tahu jika Esther memiliki saudari perempuan."

"Kaiser, Luana dirawat di rumah sakit jiwa selama beberapa tahun ini, jadi Luana tidak pernah tampil di depan umum." Esther memberitahu Kaiser. Ia ingin memperjelas bahwa Luana adalah wanita dengan gangguan kejiwaan.

"Jadi, siapa dia?"

"Dia adalah Kaiser, calon tunangan Esther." Ian memberitahu Luana.

"Ah, seperti itu." Luana kemudian mengulurkan tangannya. "Luana, senang bertemu denganmu, Calon adik ipar." Luana kemudian tersenyum ringan.

Kaiser menerima uluran tangan itu. "Kaiser."

Luana tidak melepaskan jabat tangan itu, ia menggunakan jari telunjuknya untuk menggoda telapak tangan Kaiser, tapi Kaiser segera menarik tangannya.

"Baiklah, mari kita mulai makan malam," seru Ian.

Luana makan dengan tenang, begitu juga dengan Kaiser, tapi tiga orang lainnya, mereka merasa tidak nyaman dengan kedatangan Luana yang tiba-tiba.

Kaki Luana bergerak, menggoda kaki Kaiser dengan nakal.

Kaiser meletakan pisau ke piring, tangan pria itu kemudian menekan paha Luana.

Senyum kecil tampak di wajah Luana. Wanita itu menghentikan aksinya dan makan dengan tenang.

Biasanya ia tidak akan tahan dengan keluarga bahagia di depannya, tapi kali ini dan seterusnya ia akan menahannya untuk menghancurkan ketenangan keluarga ini.

tbc

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   Extra Part – Aku Sangat Merindukan Istriku

    Usia kandungan Luana telah memasuki trisemester akhir. Sebelumnya, Luana tinggal di kediaman Kaiser, tapi karena ibu dan nenek Kaiser mengkahwatirkna Luana, jadi untuk sementara waktu Luana dan Kaiser tinggal di kediaman orangtua Kaiser.Seiring berjalannya waktu, Luana bisa bergaul dengan ibu dan nenek Kaiser. Ibu dan nenek Kaiser telah melihat seperti apa Luana sebenarnya. Luana tidak jahat, dia juga tidak kurang ajar. Sebaliknya, Luana penuh perhatian dan juga hangat.Melihat ibu dan neneknya yang sudah memperlakukan Luana dengan baik, Kaiser merasa lebih nyaman meninggalkan Luana ketika ia bekerja. Ia mempercayakan Luana pada ibu dan neneknya.Hari ini Luana ditemani oleh nenek dan ibu mertuanya berolahraga di pagi hari. Kedua wanita itu menjaganya dengan sangat baik.Luana telah kehilangan ibu dan neneknya, diperlakukan seperti ini membuatnya merasa terharu. Ia kembali merasakan kehangatan seorang ibu dan nenek melalui kedua wanita itu.Setelah berolahraga ia bersantai dengan dua

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   59. Ditakdirkan Bersama (Tamat)

    Hari ini adalah hari pernikahan Luana dan Kaiser. Pernikahan sederhana itu diadakan di kediaman Kaiser. Orang-orang yang hadir di sana tidak sampai lima puluh orang.Luana melangkah dengan gaun pengantin berwarna putih. Gaun itu sangat cocok dikenakan oleh Luana. Ia seperti peri dari dunia dongeng.Di sebelahnya ada Dalena yang menjadi pengiringnya. Dalena tersenyum bahagia, setelah mengalami begitu banyak rasa sakit, Luana akhirnya bisa merasakan kebahagiaan lagi.Di seberang Luana, Kaiser melihat ke arah Luana. Pria itu tidak bisa mengalihkan pandangannya pada sosok cantik yang akan segera menjadi istrinya.Di pernikahan ini, Luana hanya mengundang Dalena dan Natasha. Sementara ayahnya, Luana tidak membiarkan pria itu hadir di pernikahannya.Luana masih sama kerasnya. Ia tidak akan bisa melupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh ayahnya. Mungkin bagi sebagian orang, Luana terlalu pendendam. Akan tetapi, bagi Luana yang telah merasakan begitu banyak rasa sakit yang akarnya bermula d

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   58. Kau Adalah Segalanya Bagiku

    Kaiser dan Luana datang ke makam ibu Luana. Keduanya kini berdiri bersebelahan dengan menatap batu nisan ibu Luana.“Bu, aku sedang mengandung sekarang. Aku akan segera menjadi ibu. Aku pasti akan menjadi ibu yang baik seperti Ibu.” Luana berkata dengan lembut.“Bu, aku juga membawa seseorang yang ingin aku perkenalkan pada Ibu. Ini adalah Kaiser, kami akan menikah dalam waktu dekat ini.”“Bibi, maafkan aku karena baru datang berkunjung sekarang.” Kali ini Kaiser yang bicara. “Aku akan menjaga Luana dan anak kami dengan baik. Bibi beristirahatlah dengan tenang. Aku berjanji aku tidak akan pernah mengecewakan Luana.”Luana juga pernah mendengar hal ini dari Alaric. Ini adalah janji yang sama yang diucapkan oleh dua pria yang berbeda.Setelah dari makam ibunya, Luana membawa Kaiser ke makam Alaric.Luana diam beberapa saat, ia memandangi batu nisan Alaric dengan tatapan emosional.Kaiser menggenggam tangan Luana. Ia tahu Luana mungkin merasa bersalah pada Alaric karena Luana akan menika

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   57. Aku Bersedia

    Waktu berlalu, Kaiser dan Luana sudah kembali ke negara asal mereka. Saat ini kondisi Kaiser sudah sangat baik. Pria itu juga sudah mulai kembali bekerja.Hubungannya dengan Luana tidak kembali dingin, Luana juga telah tinggal kembali di kediaman Kaiser. Luana mengkhawatirkan banyak hal, tapi ia lebih khawatir lagi jika ia hanya mendapatkan kabar bahwa Kaiser telah tiada.Bahkan jika dia benar-benar membuat orang-orang di sekitarnya meninggalkannya, ia tidak akan mengusir Kaiser pergi lagi. Jika Kaiser mati karenanya, ia hanya bisa menebusnya dengan nyawanya sendiri. Ia akan menemani Kaiser dan tidak akan membiarkannya sendiri seperti yang telah ia lakukan pada Alaric.Hari ini Luana cukup sibuk, dalam waktu dekat ini ia akan berpartisipasi dalam sebuah pameran. Hari ini Kaiser tidak bisa menemani Luana makan siang seperti biasanya karena Kaiser masih dalam pertemuan penting.Luana melewatkan makan siangnya karena tenggelam dalam pekerjaannya.“Nona, Anda sebaiknya makan terlebih dahu

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   56. Masih Memiliki Harapan

    Di ruang operasi, Kaiser dan dokter sama-sama sedang berjuang. Luka yang ia derita cukup serius. Dokter dan tim medis lainnya memaksimalkan kinerja mereka.Detak jantung Kaiser berhenti berdetak, dokter dengan sigap segera mengambil tindakan.Alam bawah sadar Kaiser bekerja, ia tidak ingin menjadi salah satu orang yang juga meninggalkan Luana. Keinginan Kaiser untuk tetap hidup serta usaha tim medis yang menanganinya membuat detak jantung Kaiser kembali.Waktu berlalu, dokter akhirnya berhasil menyelamatkan Kaiser. Namun, kondisi Kaiser masih harus terus dipantau oleh dokter.Setelah operasi selesai, Kaiser dipindahkan ke ruangan pemulihan.Waktu berlalu, Luana telah sampai di rumah sakit. “Bagaimana kondisi Kaiser?” Luana bertanya pada Bleiz yang telah mendapatkan perawatan.“Saat ini kondisi Tuan Kaiser sudah stabil, tapi masih perlu dipantau oleh dokter.”Luana merasa lega. Cengkraman kuat di dadanya kini sudah terlepas. Saat ia melangkah di koridor rumah sakit, ia seperti melangk

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   55. Pergi Untuk Selamanya

    Satu bulan berlalu, Luana tidak menyangka bahwa Steve akan sangat sabar. Pria itu tidak kunjung menemuinya. Dengan kepribadian Steve, Luana sangat yakin pria itu pasti akan membunuhnya.Hanya saja yang tidak diketahui oleh Luana adalah, Kaiser meletakan orang-orangnya di sekitar Luana. Dan Steve menyadari bahwa Luana dijaga, sehingga pria itu tidak bisa mendekati Luana.Steve juga menyadari bahwa ia sedang diburu, ia akhirnya bersembunyi di tempat yang ia rasa paling aman.Steve tidak akan mengorbankan dirinya sendiri sebelum ia bisa membunuh Luana.Selama satu bulan ini, Kaiser terus mendatangi Luana. Tidak peduli apakah Luana menolak kedatangannya atau tidak, ia masih terus mendekati wanita itu.Malam ini, Kaiser menekan pintu bel kamar Luana. Ia telah membawa kue dan hadiah untuk Luana. Ini adalah hari ulang tahun Luana. Karena Kaiser memutuskan untuk mendapatkan Luana, jadi ia mencari tahu banyak hal tentang Luana.Luana membuka pintu, ia melihat Kaiser dengan setelan warna hitam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status