LOGINSetelah memainkan piano Luana kembali ke sisi neneknya.
“Nenek, aku haus, aku akan pergi ke sana dulu.” Luana menunjuk ke meja yang terdapat banyak minuman dan makanan.
“Ya, Cucuku.”
Luana kemudian pergi ke meja yang ia tunjuk tadi, wanita itu mengambil secangkir minuman. Ia kemudian melihat Kaiser dan Esther yang saat ini sedang berbaur dengan tamu undangan.
Senyum licik tampak di wajah Luana, wanita itu melihat Esther yang pergi. Ia kemudian segera mendekati Kaiser.
Wanita itu menumpahkan minuman yang ia bawa ke dada Kaiser. “Astaga, maafkan aku.” Luana berpura-pura seolah ia tidak sengaja menumpahkan minumannya pada Kaiser.
Wanita itu kemudian menggunakan tangannya untuk membersihkan jas Kaiser.
Kaiser meraih tangan Luana. “Hentikan!”
“Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja.” Luana menatap Kaiser menyesal.
Kaiser hanya menatap Luana dengan dingin.
“Ada kamar ganti di atas, aku akan mengeringkan jasmu. Ayo ikut aku.” Luana berkata lagi.
“Trik apa yang sedang kau mainkan sekarang, Nona Luana?”
“Tuan Kaiser, aku tidak sedang bermain trik denganmu. Aku mengotori jasmu, bukankah seharusnya aku memang bertanggung jawab atas pakaianmu?”
Kaiser masih harus berada di acara ini selama beberapa waktu ke depan, jadi ia akhirnya setuju untuk ikut dengan Luana.
Luana membawa Kaiser ke lantai dua, ia kemudian membuka sebuah ruangan yang merupakan kamar tamu.
“Silahkan masuk, Tuan Kaiser.”
Kaiser melewati Luana dan masuk ke dalam.
“Buka jas dan kemejamu.” Luana mendekati Kaiser setelah ia mengunci pintu.
Kaiser menatap Luana dengan tatapan tajam.
“Aku akan mengeringkan kemeja dan jasmu, Tuan Kaiser. Jangan berpikiran yang tidak-tidak.” Luana mengerti bahwa Kaiser keberatan melepaskan pakaiannya.
Kaiser kemudian melepaskan jasnya, pria itu juga membuka kemejanya. Senyum kecil tampak di wajah Luana. Wanita itu segera mengambil pengering dan mulai mengeringkan kemeja Kaiser.
Kaiser duduk di sofa yang ada di kamar itu, ia mengeluarkan ponselnya lalu kemudian menghubungi asisten pribadinya.
“Bawakan pakaian ganti ke kamar tamu di lantai dua.”
Luana mendengar apa yang dikatakan oleh Kaiser. Wanita itu kemudian berhenti mengeringkan pakaian Kaiser.
“Kenapa tidak mengatakan jika kau membawa pakaian ganti.”
“Bukankah Nona Luana mengatakan akan bertanggung jawab atas pakaianku?”
Luana mendekat ke Kaiser, wanita itu kemudian merangkak naik ke atas pangkuan Kaiser.
“Apa yang sedang kau lakukan, Nona Luana?”
Luana tersenyum menggoda, tangannya terangkat lalu kemudian membelai wajah Kaiser dengan lembut. “Menggodamu.”
Kaiser segera mengubah posisi, Luana kini duduk di sofa sementara ia membungkuk di depan Luana, tangannya mencengkram dagu Luana dengan kuat. “Nona Luana, berhenti bermain-main denganku.”
Luana tersenyum kecil. “Sayang sekali, aku sangat menikmati bermain-main denganmu, Tuan Kaiser.” Tatapan wanita itu menantang Kaiser.
Kaiser mendengkus sinis. “Aku tahu motifmu mendekatiku, dan aku tidak bersedia kau gunakan dalam rencana balas dendammu!”
Luana tertawa kecil. Jika hanya untuk membalas dendam dia tidak akan menjadi wanita murahan seperti ini. Dendam di antara dirinya dan Esther tidak begitu penting, berbeda dengan jantung yang ada di tubuh Kaiser. “Tuan Kaiser, kau terlalu berlebihan. Aku hanya ingin bersenang-senang saja.”
“Dan aku tidak tertarik untuk bersenang-senang denganmu.”
Sekali lagi tawa Luana keluar dari mulutnya. “Tuan Kaiser terlalu munafik, dua kali kau berhubungan seks denganku dan kau sangat menikmatinya.”
Kaiser benar-benar tidak menyukai senyum dan tawa Luana, itu membawa efek tidak menyenangkan pada jantungnya. Kenapa ia merasa seperti ini terhadap Luana dan tidak pada wanita lain.
Sementara itu di aula pesta, Esther saat ini sedang mencari Kaiser. Ia tidak menemukan Kaiser di sana, jadi ia bertanya pada orang terakhir yang mengobrol dengan Kaiser.
Saat ia tahu Kaiser pergi bersama dengan Luana, itu membuat Esther merasa terancam. Ia bertanya pada pelayan apakah mungkin melihat Luana dan Kaiser, ia akhirnya mengetahui bahwa keduanya pergi ke lantai dua. Luana pasti membawa Kaiser ke kamar tamu.
Wajah Esther terlihat begitu bengis, Luana, wanita itu pasti sengaja membawa Kaiser ke kamar tamu, entah rencana licik apa yang akan Luana lakukan pada Kaiser.
Ada banyak kamar tamu di lantai dua, Esther membukanya satu per satu, tapi tidak ada orang di sana. Sekarang ia berdiri di depan pintu kamar tamu terakhir.
Esther mencoba membuka kamar itu, tapi terkunci dari dalam.
“Kaiser, apakah kau di dalam?” Esther bersuara setelah mengetuk pintu.
Di dalam Kaiser dan Luana masih dalam posisi yang sama.
Kaiser diam sejenak, pria itu kemudian melepaskan cengkramannya pada dagu Luana. Ia berdiri dan mendekat ke pintu.
“Aku ada di dalam.” Kaiser menjawab Esther.
Luana mendekati Kaiser. Sekarang ia berdiri di depan Kaiser. Wanita itu kemudian bersuara dengan sangat pelan, tapi masih bisa didengar oleh Kaiser. “Bukankah kau tadi mengatakan bahwa aku menggunakanmu untuk membalas dendam, bagaimana jika aku membuka pintu dan membiarkan Esther melihat kita dalam posisi ambigu?”
Kaiser tidak takut Esther menemukannya dengan Luana, ia hanya tidak bersedia untuk digunakan oleh Luana.
Kaiser meraih bahu Luana dan menekan Luana ke dinding. “Aku akan membuatmu mengerti apa itu hidup seperti di neraka jika kau berani memanfaatkanku!” Kaiser menatap Luana tajam.
“Kaiser, aku dengar pakaianmu basah, apakah kau membutuhkan bantuanku?”
“Kaiser! Apakah kau mendengarkanku?” Esther bersuara lagi setelah Kaiser tidak menjawab ucapannya sebelumnya.
“Aku tidak membutuhkanmu!” seru Kaiser. “Bleiz akan membawakan pakaian ganti untukku.”
“Bisakah kau membuka pintu?” Esther sangat ingin masuk ke dalam kamar. Ia ingin memastikan Kaiser tidak bersama dengan Luana di sana.
Luana mendekatkan wajahnya ke leher Kaiser, wanita itu kemudian mencium leher Kaiser lalu menghisapnya dengan nakal.
“Tidak!” Kaiser segera menolak. Digoda seperti ini oleh Luana, Kaiser memejamkan matanya karena desiran gairah yang tiba-tiba menyala.
Luana masih tidak menghentikan aksinya, wanita itu kemudian mencium bibir Kaiser dengan penuh hasrat.
Di luar Esther semakin berpikiran liar, Kaiser tidak mengizinkannya masuk apakah mungkin Kaiser benar-benar bersama dengan Luana di dalam.
Setelahnya ia melihat Bleiz datang. Pria itu benar-benar membawa pakaian ganti untuk Kaiser.
“Nona Esther.” Bleiz menundukan kepalanya memberi hormat pada Esther.
“Cepatlah, Kaiser membutuhkan pakaiannya.”
“Ya, Nona.” Bleiz kemudian mengetuk pintu. “Tuan, ini saya.”
Kaiser segera menjauhkan dirinya dari Luana. Saat Kaiser akan membuka pintu, Luana segera bersembunyi di balik pintu.
“Tuan, ini pakaian Anda.” Bleiz menyerahkan pakaian ganti yang ia bawa pada Kaiser.
Esther terpaku melihat Kaiser yang bertelanjang dada. Ini bukan pertama kalinya ia melihat pria dalam keadaan seperti ini, tapi tubuh Kaiser benar-benar menggoda.
“Aku akan siap setelah tiga puluh menit!”
“Baik, Tuan.”
Kaiser kemudian bergerak untuk menutup pintu, Esther segera tersadar, wanita itu segera melihat ke belakang Kaiser, ia mencoba untuk mencari keberadaan Luana, tapi beberapa detik kemudian pinu tertutup.
Esther merasa tidak puas, ia tidak melihat keseluruhan kamar itu.
“Nona Esther, silahkan kembali ke aula pesta. Keluarga Anda dan para tamu mungkin akan mencari Anda.” Bleiz berkata pada Esther.
Esther masih ingin menunggu Kaiser, tapi jika ia tetap berada di sana Kaiser mungkin akan merasa bahwa ia adalah wanita yang suka menguntiti pria.
Ia harus menjaga martabatnya sebagai nona muda keluarga Hill.
“Ya.” Esther kemudian meninggalkan tempat itu.
Setelah pintu tertutup, Luana kembali mendekati Kaiser, ia mencium Kaiser dan membimbing pria itu menuju ke ranjang. Saat Kaiser sudah berada di sebelah ranjang, Luana mendorong tubuh Kaiser hingga pria itu jatuh ke atas ranjang.
Luana tersenyum, ia melepaskan sepatu hak tingginya lalu kemudian merangkak naik ke atas tubuh Kaiser.
Wanita itu meletakan tangannya di atas dada Kaiser, detak jantung yang terasa nyata itu membuat hatinya menjadi tenang.
Luana bergerak cepat, ia tidak akan membiarkan akal sehat Kaiser mengambil alih tubuhnya. Bibir Luana menyusuri leher Kaiser, dan menghisap di sana.
Kaiser segera membalik posisi, Luana tidak seharusnya meninggalkan jejak di sana karena orang-orang pasti akan melihatnya. Pria itu segera menekan kedua tangan Luana di atas kepalanya.
“Nona Luana, berhentilah bersikap seperti pelacur! Aku tidak akan pernah terperangkap dalam jebakanmu!” Kaiser menatap Luana dengan marah. Harga dirinya benar-benar terluka karena Luana.
Pria itu kemudian turun dari ranjang. Namun, langkahnya terhenti saat Luana memeluk pinggangnya, menempelkan dadanya di punggungnya.
Kaiser benar-benar akan meledak karenanya. Luana benar-benar gigih.
“Kau sendiri yang memintanya!” Kaiser berbalik lalu kemudian mencium Luana dengan kasar. Pria itu kemudian mendorong Luana ke kasur. Ia yang seharusnya mengenakan pakaian kini menelanjangi dirinya sendiri dan juga Luana.
Tangan Kaiser menekan tangan Luana di atas ranjang, pria itu kemudian mulai menjarah tubuh Luana dengan rakus.
Mulutnya bisa mengatakan bahwa ia tidak tertarik untuk bersenang-senang dengan Luana, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong. Ia sangat bergairah terhadap Luana.
tbc
Usia kandungan Luana telah memasuki trisemester akhir. Sebelumnya, Luana tinggal di kediaman Kaiser, tapi karena ibu dan nenek Kaiser mengkahwatirkna Luana, jadi untuk sementara waktu Luana dan Kaiser tinggal di kediaman orangtua Kaiser.Seiring berjalannya waktu, Luana bisa bergaul dengan ibu dan nenek Kaiser. Ibu dan nenek Kaiser telah melihat seperti apa Luana sebenarnya. Luana tidak jahat, dia juga tidak kurang ajar. Sebaliknya, Luana penuh perhatian dan juga hangat.Melihat ibu dan neneknya yang sudah memperlakukan Luana dengan baik, Kaiser merasa lebih nyaman meninggalkan Luana ketika ia bekerja. Ia mempercayakan Luana pada ibu dan neneknya.Hari ini Luana ditemani oleh nenek dan ibu mertuanya berolahraga di pagi hari. Kedua wanita itu menjaganya dengan sangat baik.Luana telah kehilangan ibu dan neneknya, diperlakukan seperti ini membuatnya merasa terharu. Ia kembali merasakan kehangatan seorang ibu dan nenek melalui kedua wanita itu.Setelah berolahraga ia bersantai dengan dua
Hari ini adalah hari pernikahan Luana dan Kaiser. Pernikahan sederhana itu diadakan di kediaman Kaiser. Orang-orang yang hadir di sana tidak sampai lima puluh orang.Luana melangkah dengan gaun pengantin berwarna putih. Gaun itu sangat cocok dikenakan oleh Luana. Ia seperti peri dari dunia dongeng.Di sebelahnya ada Dalena yang menjadi pengiringnya. Dalena tersenyum bahagia, setelah mengalami begitu banyak rasa sakit, Luana akhirnya bisa merasakan kebahagiaan lagi.Di seberang Luana, Kaiser melihat ke arah Luana. Pria itu tidak bisa mengalihkan pandangannya pada sosok cantik yang akan segera menjadi istrinya.Di pernikahan ini, Luana hanya mengundang Dalena dan Natasha. Sementara ayahnya, Luana tidak membiarkan pria itu hadir di pernikahannya.Luana masih sama kerasnya. Ia tidak akan bisa melupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh ayahnya. Mungkin bagi sebagian orang, Luana terlalu pendendam. Akan tetapi, bagi Luana yang telah merasakan begitu banyak rasa sakit yang akarnya bermula d
Kaiser dan Luana datang ke makam ibu Luana. Keduanya kini berdiri bersebelahan dengan menatap batu nisan ibu Luana.“Bu, aku sedang mengandung sekarang. Aku akan segera menjadi ibu. Aku pasti akan menjadi ibu yang baik seperti Ibu.” Luana berkata dengan lembut.“Bu, aku juga membawa seseorang yang ingin aku perkenalkan pada Ibu. Ini adalah Kaiser, kami akan menikah dalam waktu dekat ini.”“Bibi, maafkan aku karena baru datang berkunjung sekarang.” Kali ini Kaiser yang bicara. “Aku akan menjaga Luana dan anak kami dengan baik. Bibi beristirahatlah dengan tenang. Aku berjanji aku tidak akan pernah mengecewakan Luana.”Luana juga pernah mendengar hal ini dari Alaric. Ini adalah janji yang sama yang diucapkan oleh dua pria yang berbeda.Setelah dari makam ibunya, Luana membawa Kaiser ke makam Alaric.Luana diam beberapa saat, ia memandangi batu nisan Alaric dengan tatapan emosional.Kaiser menggenggam tangan Luana. Ia tahu Luana mungkin merasa bersalah pada Alaric karena Luana akan menika
Waktu berlalu, Kaiser dan Luana sudah kembali ke negara asal mereka. Saat ini kondisi Kaiser sudah sangat baik. Pria itu juga sudah mulai kembali bekerja.Hubungannya dengan Luana tidak kembali dingin, Luana juga telah tinggal kembali di kediaman Kaiser. Luana mengkhawatirkan banyak hal, tapi ia lebih khawatir lagi jika ia hanya mendapatkan kabar bahwa Kaiser telah tiada.Bahkan jika dia benar-benar membuat orang-orang di sekitarnya meninggalkannya, ia tidak akan mengusir Kaiser pergi lagi. Jika Kaiser mati karenanya, ia hanya bisa menebusnya dengan nyawanya sendiri. Ia akan menemani Kaiser dan tidak akan membiarkannya sendiri seperti yang telah ia lakukan pada Alaric.Hari ini Luana cukup sibuk, dalam waktu dekat ini ia akan berpartisipasi dalam sebuah pameran. Hari ini Kaiser tidak bisa menemani Luana makan siang seperti biasanya karena Kaiser masih dalam pertemuan penting.Luana melewatkan makan siangnya karena tenggelam dalam pekerjaannya.“Nona, Anda sebaiknya makan terlebih dahu
Di ruang operasi, Kaiser dan dokter sama-sama sedang berjuang. Luka yang ia derita cukup serius. Dokter dan tim medis lainnya memaksimalkan kinerja mereka.Detak jantung Kaiser berhenti berdetak, dokter dengan sigap segera mengambil tindakan.Alam bawah sadar Kaiser bekerja, ia tidak ingin menjadi salah satu orang yang juga meninggalkan Luana. Keinginan Kaiser untuk tetap hidup serta usaha tim medis yang menanganinya membuat detak jantung Kaiser kembali.Waktu berlalu, dokter akhirnya berhasil menyelamatkan Kaiser. Namun, kondisi Kaiser masih harus terus dipantau oleh dokter.Setelah operasi selesai, Kaiser dipindahkan ke ruangan pemulihan.Waktu berlalu, Luana telah sampai di rumah sakit. “Bagaimana kondisi Kaiser?” Luana bertanya pada Bleiz yang telah mendapatkan perawatan.“Saat ini kondisi Tuan Kaiser sudah stabil, tapi masih perlu dipantau oleh dokter.”Luana merasa lega. Cengkraman kuat di dadanya kini sudah terlepas. Saat ia melangkah di koridor rumah sakit, ia seperti melangk
Satu bulan berlalu, Luana tidak menyangka bahwa Steve akan sangat sabar. Pria itu tidak kunjung menemuinya. Dengan kepribadian Steve, Luana sangat yakin pria itu pasti akan membunuhnya.Hanya saja yang tidak diketahui oleh Luana adalah, Kaiser meletakan orang-orangnya di sekitar Luana. Dan Steve menyadari bahwa Luana dijaga, sehingga pria itu tidak bisa mendekati Luana.Steve juga menyadari bahwa ia sedang diburu, ia akhirnya bersembunyi di tempat yang ia rasa paling aman.Steve tidak akan mengorbankan dirinya sendiri sebelum ia bisa membunuh Luana.Selama satu bulan ini, Kaiser terus mendatangi Luana. Tidak peduli apakah Luana menolak kedatangannya atau tidak, ia masih terus mendekati wanita itu.Malam ini, Kaiser menekan pintu bel kamar Luana. Ia telah membawa kue dan hadiah untuk Luana. Ini adalah hari ulang tahun Luana. Karena Kaiser memutuskan untuk mendapatkan Luana, jadi ia mencari tahu banyak hal tentang Luana.Luana membuka pintu, ia melihat Kaiser dengan setelan warna hitam







