Share

Bab 9

Author: Malinka
"Sonya, tolong maafkan aku, ya? Kita sudah berteman selama bertahun-tahun. Aku beri tahu kamu sebuah rahasia. Kamu tahu nggak kenapa kamu keguguran waktu itu?"

Mendengar Lili menyebutkan tentang anakku yang keguguran, aku menutup mata sejenak. Kemudian, aku mencengkeram kerah bajunya dan bertanya, "Apa maksudmu? Bukannya aku kehilangan anak itu karena kecelakaan?"

"Kamu janji akan maafin aku dulu, ya?"

Lili masih mencoba menawar, tapi aku langsung berbalik untuk pergi. Dia buru-buru berkata, "Aku ceritakan semuanya! Dulu aku pernah mengantar ibu Marcus ke rumah sakit swasta."

"Dari hasil pemeriksaan, mereka tahu bayimu adalah perempuan. Marcus dan orang tuanya nggak menginginkannya. Jadi, mereka sengaja menumpahkan minyak di lantai. Kalau bukan karena itu, anakmu nggak akan keguguran."

Wajahku memucat saat mendengar kebenaran itu. Selama ini, aku selalu berpikir bahwa keguguran itu karena kesalahanku sendiri. Ibu Marcus bahkan menyalahkanku karenanya ....

Air mataku kembali mengalir de
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mengungkap Rahasia Ibu Mertua   Bab 9

    "Sonya, tolong maafkan aku, ya? Kita sudah berteman selama bertahun-tahun. Aku beri tahu kamu sebuah rahasia. Kamu tahu nggak kenapa kamu keguguran waktu itu?"Mendengar Lili menyebutkan tentang anakku yang keguguran, aku menutup mata sejenak. Kemudian, aku mencengkeram kerah bajunya dan bertanya, "Apa maksudmu? Bukannya aku kehilangan anak itu karena kecelakaan?""Kamu janji akan maafin aku dulu, ya?"Lili masih mencoba menawar, tapi aku langsung berbalik untuk pergi. Dia buru-buru berkata, "Aku ceritakan semuanya! Dulu aku pernah mengantar ibu Marcus ke rumah sakit swasta.""Dari hasil pemeriksaan, mereka tahu bayimu adalah perempuan. Marcus dan orang tuanya nggak menginginkannya. Jadi, mereka sengaja menumpahkan minyak di lantai. Kalau bukan karena itu, anakmu nggak akan keguguran."Wajahku memucat saat mendengar kebenaran itu. Selama ini, aku selalu berpikir bahwa keguguran itu karena kesalahanku sendiri. Ibu Marcus bahkan menyalahkanku karenanya ....Air mataku kembali mengalir de

  • Mengungkap Rahasia Ibu Mertua   Bab 8

    Pada saat bersamaan, sahabatku Lili pura-pura menghiburku dan membawaku ke bar untuk bertemu Handoko, si rentenir, dengan dalih ingin membantuku. Sambil berpura-pura bertanya soal uang simpananku, dia diam-diam mengakses rekaman CCTV di bar dan mengirimnya ke ponsel suamiku sebagai bentuk ancaman.Aku menduga, tujuan awal Lili mungkin sama dengan ibu mertuaku, yaitu ingin menguras tabungan simpananku. Hanya saja, ibu mertuaku lebih ingin memanfaatkan masalah dengan pria kulit gelap itu agar aku dan Marcus bercerai.Aku teringat saat tiba-tiba keguguran dulu, aku sempat terpuruk dan bahkan menggunakan kontrasepsi saat bersama Marcus karena tidak berani untuk hamil lagi.Ibu mertuaku sangat tidak senang dengan hal itu. Kemudian, Lili mulai sering datang ke rumah untuk menjagaku dan perlahan-lahan ibu mertuaku berhenti mengungkit masalah itu. Kupikir, ibu mertuaku ingin menggunakan Justin untuk memaksaku bercerai dengan Marcus sambil diam-diam mengambil uang simpananku.Namun, ternyata ke

  • Mengungkap Rahasia Ibu Mertua   Bab 7

    Aku benar-benar tidak bisa menahan semua ini lagi. Orang yang sudah terpojok pasti akan melawan! Tiba-tiba, Lili memelukku dan berkata dengan suara lembut, "Sonya, begini terus nggak akan menyelesaikan masalah.""Kamu punya tabungan pribadi? Keluarkan semuanya dulu, nanti aku juga akan cari cara untuk menambahkannya. Yang penting, jangan sampai suamimu tahu!"Mendengar kata-kata Lili, aku sedikit ragu.Sebelumnya, orang tuaku memang memberikan sejumlah uang ketika aku akan menikah. Itu karena aku memutuskan untuk pindah sejauh 100 km untuk menikah dengan Marcus dan mereka merasa tidak tenang. Oleh karena itulah, mereka memberiku uang itu sebagai bekal.Namun selama ini, aku tidak pernah berpikir untuk menggunakan uang itu! Rencananya, aku ingin mengembalikan uang itu ketika orang tuaku sudah tua dan membutuhkannya.Di bawah desakan Lili, akhirnya aku menjawab, "Saat ini aku cuma punya satu miliar. Biar kupikirkan dulu."Bagaimanapun, masalah ini berkaitan dengan ibu mertuaku. Aku harus

  • Mengungkap Rahasia Ibu Mertua   Bab 6

    "Sonya, kamu sendiri yang minta aku melayanimu. Apa kamu lupa kejadian malam itu? Kamu begitu aktif saat itu, jadi tentu saja aku ingin mengabadikannya," kata Justin dengan nada meremehkan."Pergi! Jangan ganggu aku lagi! Orang sepertimu seharusnya dipenjara!" Kata-katanya yang sembrono langsung memancing kemarahanku. Mengingat malam itu, aku nyaris tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelahnya.Aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa sampai ke rumah. Aku hanya berdiri di balkon, menangis tak berdaya. Justin meminta dua miliar, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?Menghadapi ancamannya, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Jika dia benar-benar menyebarkan foto itu, keluargaku akan hancur. Aku tidak punya keberanian untuk mengaku pada Marcus.Tanpa kusadari, ibu mertuaku tiba-tiba sudah berada di belakangku. Melihat keadaanku yang kacau, dia langsung terkejut dan memberikan tisu untuk mengusap air mataku."Sonya, ada apa? Kalau ada masalah, ceritakan ke Ibu. A

  • Mengungkap Rahasia Ibu Mertua   Bab 5

    Ibu mertuaku terus membujukku dengan nada penuh perhatian, "Sonya, kamu sudah berikan barang yang bagus untuk Ibu, jadi Ibu juga ingin memberikan sesuatu untukmu. Kamu dan Marcus sudah menikah cukup lama, tapi belum punya anak. Apa kamu nggak mau tahu alasannya?"Melihatku terdiam, ibu mertuaku tersenyum penuh arti. Kemudian, dia menyelipkan pakaian tidur itu ke pelukanku sebelum pergi meninggalkan kamar.Aku mengangkat pakaian tidur itu dan menghirup aromanya yang harum. Ibu mertuaku benar-benar mengharapkan hubungan kami semakin baik. Semakin kupikirkan hal ini, semakin aku merasa malu karena pernah salah paham padanya!Aku mengenakan pakaian tidur itu dan berdiri di depan cermin, berniat melihat bagaimana tampilanku sendiri. Namun, tiba-tiba Justin masuk ke kamar dan langsung mengunci pintu.Aku terkejut, lalu buru-buru memegang pakaian untuk menutupi dadaku. Namun, aku melihat tatapan cabul Justin yang melirik tubuhku dari atas ke bawah. Pandangannya membuatku merasa sangat tidak n

  • Mengungkap Rahasia Ibu Mertua   Bab 4

    "Lili, kamu mau coba masuk dan pijat nggak? Katanya, pijat pria kulit hitam itu tekanannya lebih kuat, jadi lebih enak buat melenturkan otot," usul sahabatku tiba-tiba dengan antusias.Aku langsung merasa tidak nyaman dan buru-buru menggeleng, "Nggak deh, aku nggak biasa."Meski berkata demikian, sejak menikah dengan Marcus, aku sudah berhenti dari pekerjaan lamaku sebagai desainer. Aku fokus di rumah dan berusaha menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga yang baik.Pekerjaan rumah yang berat sering membuat punggung dan pinggangku pegal, kadang-kadang sampai kesakitan. Kalau bukan karena merasa tidak nyaman terhadap Justin, mungkin aku benar-benar akan mencoba masuk ke sana untuk pijat!Setelah seharian sibuk di rumah, tubuhku terasa sangat pegal dan aku akhirnya rebahan di ranjang. Mungkin, pijatan dari pria berkulit gelap seperti yang disarankan ibu mertuaku dan Lili memang bisa membantu.'Ah, apa sih yang sedang kupikirkan.' Di tengah lamunanku, tiba-tiba aku merasakan aroma maskul

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status