Share

Dua Puluh Satu

Mas Brian berlalu meninggalkan kamarku. Tidak nampak apa yang mereka bicarakan.

Kenapa ada dokter di rumah ini? Ada apa sebenarnya?

Astaga, aku menutup kedua wajahku. Kayanya akan terbongkar kebohongannya kita. Semoga mereka tidak marah kalau tahu aku tidak hamil.

Aku dan Mas Brian sama-sama merasa cemas. Apalagi Mas Brian, di bolak-balik seperti gosokan.

Tak lama dokter teman Mama datang untuk memeriksa aku. Mas Brian berdiri tegang disampingku.

"Siang cantik," sapa dokter cantik itu yang datang bersama Mama. Bulek dan Papa Ikut mengekor Mama di belakangnya.

"Siang Dokter." Aku tersenyum membalas senyumannya. Banyak alat yang di bawanya. Sepeti alat USG untuk kehamilan. Ya, tamat kah cerita ini? Maksudnya cerita kehamilan bohonganku.

Dokter itu memulai mengoleskan gel ke atas perutku. Diputarnya alat USG mengitari bagian perutku. Ish, jangan tanya sakitnya.

Dia tersenyum menatapku, apa dia sudah tau kalau tidak ada apa-apa di perutku?

"Hmm ... Ibu Fitri abis olah raga pagi sama suam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status