Share

Part : 18.

Hari ini kami berkunjung ke rumah ayah dan ibu. Arkan sedari pagi setelah olahraga, bermain catur dengan ayah. Sementara aku membantu ibu memasak. 

Ayah tidak mau menyerah, padahal sudah kalah berkali-kali dari Arkan. Arkan memang sangat pintar dan strateginya sangat bagus. Pikirannya rumit dan tidak mudah ditebak. Dia juga hati-hati tapi berani mengambil resiko. 

"Sudah pak. Jangan main catur terus," kaya ibu menghampiri ayah. Ibu membawa brownies yang baru saja kami buat. 

"Mau lanjut, ayah pasti kalah juga. Ayah tidak akan bisa mengalahkan Arkan," kataku menimpali.

Aku dan ibu lalu duduk di kursi bergabung  kedua laki-laki ini. Mereka tampak serius, seperti sedang perang saja.

"Jangan patahkan sema

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status