Home / Rumah Tangga / Menikah Karena Penggrebrekan / Awal Mula Penderitaan Karamel

Share

Awal Mula Penderitaan Karamel

Author: Athmika
last update Last Updated: 2024-02-02 23:43:06

Beberapa hari sebelum kejadian...

"Sial... sial... sial... lagi-lagi Kara! Lagi-lagi Kara! Kalau seperti ini terus, bonus HP baru dari Daddy ngga akan pernah aku dapatkan!" teriak Amel karena lagi-lagi kalah dari Karamel karena pihak perusahaan lebih memilih Karamel yang lebih mahir dalam segala bidang.

Kakinya terus mondar mandir karena lagi-lagi dia kalah dalam seleksi magang.

Amelia Christopher. Mahasiswi seangkatan Karamel yang selama ini selalu mencoba untuk melengserkan kedudukan Karamel dalam segala bidang. Kedudukannya yang selalu nomor 2 setelah Karamel membuatnya membenci sosok jenius di kampusnya itu.

Beberapa hari yang lalu, ada tawaran dari sebuah perusahaan yang menawarkan pekerjaan sebagai seorang karyawan lepas di sebuah perusahaan bonafit. Tentu saja tawaran tersebut seperti angin segar untuk sebagian mahasiswa yang ingin berkembang.

Namun sepertinya menembus lowongan itu akan sangat sulit apabila Karamel turut bertanding. Dan inilah kenyataannya, benar-benar Karamel lah yang mampu menaklukkan lowongan tersebut.

"Ya kali direkturnya akan milih lo, secara ada Kara yang selalu mahir di segala bidang." balas Mecha santai yang membuat mata Amel mendelik tajam.

"Lo sebenarnya temen sapa sih, Cha?" sungut Amel yang kecewa dengan respon sang sahabat yang tak mendukungnya maju.

"Bukannya gue ngga mendukung, tapi ya harusnya sadar dirilah kalau kemampuan lo itu belum pantas disandingkan sama Kara."

Setelah selesai berucap, malah kini kepala Mecha menjadi pening karena geplakan tangan Amel yang lumayan keras di kepalanya.

Bukan... Bukan karena dia tidak mendukung sahabatnya untuk maju ke menang dalam perebutan posisi pekerjaan tersebut. Tetapi bukankah hidup harus selalu realistis? Jika ada yang jelas-jelas mampu, untuk apa kita berpaling ke yang kedua?

Semua mahasiswa kampus NUSANTARA jelas paham. Karamel Nandhita, seorang mahasiswi multitalenta yang selalu membabat habis piala kejuaraan. Dari sains sampai olahraga selain beladiri. Itu kelemahannya.

"Kalau ngga pernah dicoba, ngga bakalan kita tau kemampuan anak NUSANTARA selain Karamel. Semua kejuaraan dibabat habis sama dia dari gue SD. Gimana ngga gedek gue sama itu perempuan? Capek gue selama ini selalu menjadi bayangannya dia?" geram Amel yang memang disetujui oleh Mecha.

" Lalu mau lo gimana? Mau demo ke kampus ? Ya kalau didengarkan. Kalau ngga, rugi tenaga, rugi waktu juga rugi harga diri, Mel! " keluh Mecha.

Amel berpikir sebentar. Benar! Dia harus mencari tambahan pendukung. Karena kalau cuma berdua, tidak akan pernah di dengar oleh pihak kampus.

" Kita cari tambahan pendukung. Ya kali diantara ratusan anak Nusantara ngga ada yang ngga ngedukung kita! " tegas Amel kembali.

"Gue akan bantu Lo!" suara dari pintu masuk membuat atensi kedua orang yang berada di dalam kelas jadi berubah.

Selly, Brenda dan Kimmy. 3 Angel dari kampus NUSANTARA. Cantik, kaya, pintar namun eksistensi mereka seperti tidak berguna kalau sudah disandingkan dengan Karamel.

" Maksud Lo?" tanya Amel yang sepertinya ragu trio Angel itu akan membantu dirinya.

"Jangan pura-pura go****! Kita tau kalian akan menghancurkan Karamel tapi bingung tak ada pendukung. Kita kan bergabung sama kalian untuk menghancurkan Karamel. Tetapi ada syaratnya!" balas Selly tak kalah tegas.

Mecha dan Amel saling bertukar pandang sejenak lalu kembali menatap Selly dengan yakin.

" Apa syaratnya? "tanya Mecha dan Amel serempak.

" Cukup diam dan bungkam. Apapun yang akan kami lakukan nanti, kalian harus pura-pura buta dan tuli. Sanggup? " jelas Kimmy yang dibalas pandangan bingung dari 2 orang di hadapannya.

" Ngga melanggar hukum kan? "tanya Mecha lirih. Tak lucu rasanya jika harus menghancurkan Kara tapi ujungnya menghancurkan masa depan mereka juga jika ketahuan.

" Kalau ngga melanggar hukum, akan kurang seru nantinya. Asal kalian bungkam, aku yakin apa yang akan kita lakukan, tak akan pernah terendus polisi." jawab Brenda dengan yakin.

"Kalau kalian hanya menyuruh kami diam, untuk apa kalian mengajak kami bergabung dalam rencana kalian?" ucap Amel karena merasa ragu dengan trio Angel NUSANTARA tersebut.

Jangan-jangan nanti mereka hanya butuh boneka untuk dijadikan tersangka. OGAH!!!

"Kami butuh kalian untuk mengokohkan rencana. Kau sahabat Kara. Biarpun Kau sahabat busuk sih..." ucapan Selly membuat Kara mendelik tajam.

Biarpun itu kenyataan, tak perlu dipertegas juga kan?

"Jangan marah!" ucap Selly sembari merangkul pundak Amel mencoba mengurangi emosi bakal tim busuknya itu.

"Lalu kalau aku sahabatnya, apa rencana kalian?" tanya Amel tegas to the point.

"Kau ajak dia ke tempat yang sudah kami atur. Hanya mengajaknya kesana. Selanjutnya, biar kami yang melanjutkan rencana." tegas Selly yang dimufakati Brenda dan Kimmy.

"Bagaimana kalau ada yang curiga?" tanya Amel kembali karena sejujurnya dia pun takut melakukan penjebakan ini.

"Pintar-pintarlah Kau yang mengatur. Bukankah selama ini hanya Kau yang dianggap sahabat sama Kara?" tegas Selly.

Amel dan Mecha saling pandang kembali mencoba saling meyakinkan. Tak lama kemudian, keduanya sama-sama mengangguk.

"Oke!"

*****

Sementara di sebuah basecamp yang tak lagi berbentuk, keempat PUNGGAWA inti masih memandangi sang ketua PUNGGAWA yang mengamuk.

"Kenapa sih kita bisa kalah dalam tender kemarin? BRENG***!" ujar Rama d

Menciptakan game, menjadi joki game, bahkan mereka juga membuat desain untuk kaos distro dan rumah mode. Merasa tertantang, mereka lalu kompak mendirikan sebuah perusahaan yang berbasic properti.

Dari penyewaan, pendirian, desain, mereka kelola sendiri. Hingga sekarang perusahaan itu mampu berkembang dengan sangat baik.

Namun dalam 1 bulan ini semuanya serba kacau. Seolah-olah mereka tengah dilingkupi awan hitam hingga seringkali sial dalam 1 bulan ini.

"Kau tak curiga ada racun di dalam anggota kita ?" tanya Sandy dengan curiga.

Ucapan Sandy membuat perhatian para inti PUNGGAWA memandang komputer-komputer yang berada di ruang utama basecamp ini.

Basecamp yang sengaja mereka dirikan untuk tempat berkumpul dari SMP ini masih terjaga dengan baik. Bahkan mereka lebih senang menginap di tempat ini daripada pulang ke rumah.

Basecamp ini bebas dimasuki siapapun oleh anggota. Sehingga buat anggota yang berkhianat tentu akan dengan mudah mencari informasi dalam komputer yang dapat diakses bebas tersebut.

"Sepertinya omongan Sandy benar. 2 tahun ini kita selalu di puncak. Mungkin kita juga lengah dalam menyeleksi anggota baru sehingga memudahkan penyusup masuk." sambung Dirga.

Selama ini, bukan PUNGGAWA inti yang menyeleksi anggotanya. Hanya tangan kanan mereka saja. Apakah ini yang membuat mereka lemah hingga mudah dimasuki penyusup?

" Hah... Pikirkan nanti itu! Kepalaku sudah panas! Hubungi Ringgo! "perintah Rama yang membuat senyuman anggota inti PUNGGAWA yang lain tersenyum lebar.

" Thank you, Bos! Fress apa second, Bos? " tanya Prabu dengan senyum yang mengembang.

" Terserah yang penting tidak expayed! "jawab Rama dengan lantang yang dibalas gelengan kepala anak buahnya yang lain.

" Mie instan kali Bos! "balas Prabu tak kalah lantang.

Matanya kini menatap keempat kawannya yang lain. Senyum tersungging sembari menaik turunkan alisnya.

" PESTAAAAA..."

"PESTA PESTA PESTA... YUHUUUUU..."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menikah Karena Penggrebrekan    bab 17

    Semenjak penculikan Dewi, dunia kami sudah berubah. Aku pun tak tau lagi meski bagaimana. Dewi sudah seperti mayat hidup yang diam dalam pandangan kosong. Tidak ada yang mampu kami tanyakan. Apalagi setelah mama tahu kalau aku sudah mengetahui hubungan kami. "Seharusnya kamu tidak usah bertemu dengan kami. Aku tak pernah meminta kamu untuk kemari. Aku hanya ingin hidup kami tenang," ucap mama. Sederhana tetapi membuat sesak napas ini. "Mama tidak menyayangiku? Apa aku salah jika aku pun ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai mama kandung aku sendiri?" rintihku. Tidak diharapkan oleh kedua ibu membuatku berpikir, apakah aku tidak pantas dicintai? "Mama bukan tidak mencintaimu. Hidupmunsudah terlalu nyaman dengan banyaknya kasih sayang dan harta di sekitarmu. Tetapi bagaimana dengan adikmu? Kelahirannya saja papanya tidak tahu. Jangankan harta, bahkan sedari kecil Dewi sudah terbiasa untuk bekerja." Aku hanya mampu mendengar segala keluh kesah dari ibu kandungku ini. " D

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Kakak Beradik

    Dewi berjalan perlahan ke arahku. Dengan sigap kubekap mulutnya agar tak berteriak. Tentu saja tubuhnya meronta minta dilepaskan. Tapi tak ku gubris semua itu. Satu persatu masalahku harus terselesaikan."Ehm... Ehm..." tubuh Dewi terus meronta namun tetap kuseret menjauh dari rumah ibuku."Ini Kevin." Setelah aku jujur, rontaan Dewi mulai melemah. Kubalik tubuhnya dan kuberikan pelukan."Maaf baru sadar kalau kamu adikku. Tetapi kenapa selama ini diam saja?" ucapku seraya menatap wajah adik yang selama 16 tahun ini tak pernah kuketahui.Dewi malah mengacuhkan aku. Bibirnya berdecih seolah tak percaya apa yang aku ucapkan barusan. Kedua tangannya menghempas kedua tanganku yang masih memeluknya. "Ck... Emang kalau aku bilang, kakak bakal percaya? Bukankah membully ku sudah menjadi kebahagian tersendiri buat kalian?"Aku menghela nafas pelan. Mungkin jika aku tak mendengar pembicaraan antara mama Siwi dan anaknya waktu itu, aku belum tentu percaya jika Dewi mengatakan kalau dia adalah

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Carut Marut Keluarga Kevin

    Masih POV Kevin GalendraMencari data masa lalu pernikahan kedua orang tuanya ternyata tak sulit. Papanya tak pernah menyembunyikan pernikahannya. Bahkan selama ini, masih hanya nama Adam Galendra dan Asma. Bukan dengan mama Siwi. Yang selama ini kuanggap Mamaku dan istri Papa.Bodohnya aku selama ini yang tak pernah mencari tau siapa nama Mamaku di dalam buku raport atau identitasku yang lain. Karena biasanya semua urusan administrasi mengenai aku, diurus Mama Siwi dan orang kepercayaan Papa."Om Refan, apa Papa selama ini tidak pernah menikah lagi setelah Mama Asma pergi?" tanyaku pada pengacara yang biasa menangani segala kenakalanku.Om Refan adalah sahabat Papaku dari dulu. Bahkan mungkin dari kecil, mereka sudah bersahabat.Om Refan memandangku menyelidik. Entah apa yang ada dipikirannya. Berkas yang sedari tadi dibacanya, dihempaskan begitu saja diatas meja. " Kau baru menanyakan ini setelah sekian tahun? Ckckck... Dimana rasa pekamu selama ini?" Aku menaikkan dahi heran dengan

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Cerita Masa Lalu Kevin Galendra

    Pov Kevin GalendraNamaku Kevin Galendra. Sedari kecil, aku hanya mengenal Adam Galendra dan Siwi sebagai orang tuaku. Meskipun ibuku terlalu sayang padaku, namun ada sisi hatiku yang kosong. Entah lah, aku pun bertanya-tanya, apa yang kurang dari mama Siwi?Uang saku, berlebih. Aku meminta apapun, selalu diberi. Tak ada yang tidak kudapatkan sedari dulu. Semua ada di genggamanku. Hingga akhirnya, saat aku tertangkap polisi karena tawuran, Papa marah besar padaku. Tetapi Mamaku, tidak!Sama sekali tidak marah! Bahkan membelaku dihadapan Papa. Sebagai bahan pembelaannya, katanya, aku baru dalam masa pencarian jati diri.Seharusnya,,, seharusnya aku senang. Tapi tidak! Aku merasa, Mamaku terlalu membiarkanku melakukan kesalahan. Darimana aku tahu? Karena cara Mama membimbingku, berbeda kala Mama mendidik Evan. Satu-satunya adikku."Evan, jam berapa ini baru pulang sekolah? Jangan terbiasa pulang telat! Ada banyak les yang harus kamu ikuti. Jangan malas!" teriak Mama suatu ketika karena E

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Terkuaknya Dendam Masa Lalu

    Sebulan kemudian suasana rumah Prabu penuh aura permusuhan. Kevin terlihat sudah babak belur tanpa satu orang pun berani buat menolong. "Seharusnya hal yang seperti ini ngga perlu ada dalam persahabatan kita, Kev!" Rama yang terkejut akan kematian adik sepupu sahabatnya, semakin terkejut saat tiba di rumah Prabu, Kevin sudah babak belur dihajar Prabu dan David. Sedangkan Dirga, masih bingung mau berbuat apa, hanya diam memandang kedua sahabatnya menghajar Kevin. " Apa yang ada di otak Lo hingga kepikiran untuk merusak Mecha, Kev! Dia adik Gue! Adik yang paling gue sayang! Aaa...." Prabu kembali menghajar Kevin hingga Kevin semakin tersungkur. Dari tadi, tak sekalipun Kevin membalas. Seolah dia sudah paham akan apa yang terjadi setelah menolak bertanggung jawab tentang kehamilan Mecha. " Lo tau gue menaruh hati dari lama sama dia, Kev! Lo tau segala hal sudah gue lakukan untuk menarik perhatian dia. Tetapi pada akhirnya, dia malah jadian sama Lo. Jujur, gue sakit hati. Tapi, Gue me

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Kutukan

    " Kalau tak mau hamil, jangan lakukan hubungan enak-enak. Ngga pinter menyiasati, tapi main api. Giliran terbakar,bukannya memadamkan malah hanya teriak-teriak. Bodoh itu namanya!" teriak tetangga kos Kara yang mungkin merasa terganggu dengan teriakan kedua orang ini." Tau apa kamu soal hidup saya, Mbak? Dijebak sahabat sendiri, dilecehkan, dibuang kakak kandung kandung sendiri, dan kini malah hamil. Apa Mbak tau bagaimana kehidupan saya sebelum ini?" tanya Kara yang merasa direndahkan oleh tetangga kos nya tersebut."Yang pasti sama-sama menderita bukan? Hidup macam apa yang sahabat sendiri malah khianat? Saudara sendiri membuang? Yakin sebelum ini kamu bahagia?"Pertanyaan tetangga kosnya tersebut membuat Kara mengingat hidupnya selama ini. Bapak dan ibunya hanya mementingkan Kesya. Sekolah bahkan sampai kuliah, selalu disambinya bekerja. Selalu ikut event untuk menambah uang tabungan. Tak ada waktu bersenang-senang. Benar! Hidupnya sungguh miris. Apalagi sahabat karibnya sedari k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status