Share

Bab 19

Bab 19: Pasar Petisah

Artha belum yakin dengan perasaannya saat ini. Awal bertemu dengan Agha saat di bandara sebulan silam ia sudah merasakan getaran dalam dada. Apalagi saat berdekatan jatungnya berdetak lima kali lebih cepat memompa darah ke seluruh tubuhnya. Saat tak sengaja kulit mereka bersentuhan seolah ada aliran listrik dalam tubuhnya.

Bahkan seminggu sudah berlalu sejak kejadian di Edge Restaurant debaran jantungnya masih secepat kilat jika ia membayangkan betapa romantis perlakuan yang didapat dari seorang bule somplak seperti Agha. Ia menatap cincin pemberian Agha yang terletak di atas meja ruang tamu

“Apa yang kau lakukan Artha?” Suara bariton mengagetkannya. Buru-buru ia mengambil cincin yang ada di atas meja dan memasukkannya ke kantong celana.

“Televisi menyala, kau sedang menonton atau malah televisi yang menonton kau?” lanjut pensiunan polisi itu. Ia menghempaskan pinggulnya di sofa dekat Artha duduk.

“Tidak ada aca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status