Share

9. Ratu Elisabeth Seratus

"Ngapain nyuri-nyuri kalau bisa terang-terangan? Yuuk? Gue udah gak sabar." Radit tersenyum manis dan mengerling. Ia lantas membuka jaketnya yang sedari tadi masih melekat di badan. 

Dita melotot. Apa yang Radit ucapkan dan lakukan benar-benar horor, membuatnya merinding. Ia lantas mengambil bantal dan mmemukukannya berkali-kali ke tubuh Radit. 

"Ampun, Ta. Ampun!" teriak Radit diiringi tawa sambil tetap menangkis pukulan bantal Dita. 

Dita yang kesal terus saja memukul hingga Radit berada di depan kamarnya. 

Napas Dita memburu dengan mimik wajah yang sangat kesal. Sementara, Radit masih saja tertawa. 

Dita menutup pintu dan segera menguncinya. "Nyebeliiin!" pekiknya.

Radit yang mendengar dari depan kamar semakin tertawa tanpa beranjak dari tempatnya. 

Dita mengambil jaket radit di ranjang dan membuka pintu. Radit yang masih berdiri di depan kamar lantas tersenyum. 

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status