Share

34. Tak Disangka

Radit meringis saat Dita menyentuh luka di wajahnya.

“Sakit?” tanya Dita lembut.

Radit mengangguk.

“Emangnya waktu pukul-pukulan tadi gak sakit?”

Kali ini Radit menggeleng.

Gemas, Dita menekan luka di pelipis lelaki itu.

“Aw!  Kenapa sih?”

“Kenapa harus pukul-pukulan coba? Bonyok kan nih muka!” geram Dita.

“Gak laki kalau gak mukul,” jawab Radit asal.

“Kalimat apaan, tuh!”

“Kamu gak suka aku kasar atau gak suka aku mukulin Danu?” Pelan, Radit mendekatkan wajahnya dan menatap intens kedua bola mata Dita.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status