Share

Pulang

"Hoi, lepas!"

Air muka Kinan benar-benar datar dan kaku. Tubuhnya bersandar di sandaran sofa dalam posisi setengah terbaring sedang kaki selonjoran hingga nyaris menumpu di atas meja. Ada beban berat yang sedang menimpa bagian depan tubuhnya dan dia tahu betul siapa sosok yang sedang tertidur nyaman di sana.

Tetapi, Kinan tahu sosok itu tidak benar-benar tertidur. Dia hanya terlalu usil untuk mengisengi dirinya.

Sayangnya, bahkan setelah Kinan memberi peringatan melalui dua kata itu, Trian tidak juga melepaskan pelukannya. Dekapannya kian menguat sementara kepalanya dibiarkan terbenam hingga hanya menampakkan bagian belakang kepala yang ditumbuhi rambut hitam legam miliknya.

Manik Kinan terkatup sedang napas berhembus perlahan, berniat meredam gejolak emosi di benaknya. Dia harus bertahan untuk tidak berakhir menimbulkan kegaduhan, meski sejujurnya dia sangat ingin melepaskan kepala pria itu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status