Share

21. Tak Boleh Ada Anak

"Papa ingin kita berdua menemui mama," beritahu Zaffya pagi itu ketika mobil mereka mulai melaju keluar dari halaman gedung dan masuk ke jalan raya.

Richard mendesah. "Dan mama ingin menemui Dania."

"Mamamu sudah tahu?"

Richard mengangguk.

Zaffya merasakan beban dalam pundaknya bertambah satu ton dengan rasa bersalah yang semakin besar.

"Aku hanya berharap Dania mau mendengarkan mama."

"Semoga."

"Lalu, kapan kita akan menjenguk mamamku?"

Zaffya mengingat-ingat jadwal yang dikirim Satya. "Aku akan menyuruh Satya mengepaskan jadwalku dengan waktu luangmu."

"Tidak perlu, Zaf. Aku bisa meminta bantuan Luna menggantikanku jika memang itu perlu."

Cubitan di hatinya selalu muncul saat Richard mengucapkan nama itu. "Mungkin lusa, biarkan mama istirahat selama dua hari untuk menenangkan dirinya."

"Hm, Baiklah."

Zaffya menatap kembali jalanan. Pikirannya melayang mengingat pembicaraannya dengan Luna semalam. Lagi.

***

Dania terkesiap ketika Raka tiba-tiba muncul di hadapannya. Membuatnya gugup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status